Setiap kali aku berbicara,
aku harus berteriak sekuat tenaga,
“Kekejaman! Bencana!”
TUHAN, aku diejek dan dihina setiap waktu,
karena menyampaikan pesan-Mu.
Tapi bila dalam hatiku aku berkata,
“Biarlah TUHAN kulupakan saja,
tak mau lagi aku berbicara atas nama-Nya,”
maka pesan-Mu bagaikan api
yang membara di hati sanubari.
Telah kucoba menahannya,
tapi ternyata aku tak kuasa.