Rencana Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Kejadian 1:27
KRISTEN DAN IDENTITASNYA
3 hari
Abad ke-21 barangkali merupakan era dimana semakin banyak orang, termasuk orang Kristen, mengalami krisis identitas. Hadirnya berbagai media sosial yang difasilitasi oleh internet membuat setiap orang dapat menciptakan identitas-identitas online yang bisa jadi sangat berbeda dari identitasnya dalam keseharian. Renungan-renungan ini mengajak Anda untuk merefleksikan kembali apa artinya menjadi orang Kristen di tengah maraknya media sosial yang mencoba mendikte citra diri penggunanya.
Karya dan Tujuan Penciptaan
3 hari
Setiap barang di dunia ini diciptakan dengan rencana dan tujuan yang spesifik, begitu juga dengan kehidupan kita. Tapi apakah kita sadar akan rencana dan tujuan Tuhan? Selama tiga hari, kita akan belajar mengenai apa rencana Tuhan di dalam kehidupan kita sehingga kita bisa mengerti dan mulai menghidupinya.
Berbuah di Dalam Tuhan
3 hari
Sejak penciptaan, Allah memberikan perintah untuk manusia berbuah (Kejadian 1:26-28). Manusia diciptakan bukan untuk sekadar statis saja, tapi untuk mengusahakan dan menghasilkan; berkarya dan bermultiplikasi. Penting untuk kita bertumbuh, tetapi pertumbuhan bukanlah tujuan akhir. Pertumbuhan akan bermanfaat dan menguntungkan diri sendiri. Tetapi saat kita berbuah, kita akan menjadi berkat dan menguntungkan orang lain.
Hubungan (Pengampunan dan Rekonsiliasi)
4 hari
Yesus datang untuk menebus dosa manusia dan memberikan hidup penuh kasih karunia. Melalui Yesus, kita diperdamaikan dengan Allah Bapa dan memiliki hidup baru yang dituntun oleh Roh Kudus. Kita pun dipanggil untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Selama empat hari, kita akan belajar untuk mensyukuri pengampunan Tuhan dengan mengampuni orang yang bersalah kepada kita, hidup dalam ajaran Yesus di keseharian kita, dan menjadi agen perdamaian di dunia yang membutuhkan.
Tujuan Hidup
4 hari
Di tengah normal baru dan pandemi yang terjadi, banyak orang kembali mencari makna dan tujuan dalam hidup mereka. Krisis membuktikan bahwa apabila kita tidak memiliki landasan yang kuat, maka hidup kita akan goyah. Melalui renungan ini, kita akan kembali mengingat tujuan Tuhan atas kita, melihat ke dalam diri, menikmati perjalanannya, dan bagaimana berada dalam sebuah komunitas dapat membuat kita menjadi lebih kuat.
Rancangan Hidupku
4 Hari
Dari sebelum kita semua lahir, Tuhan sudah menyiapkan “blueprint” ataupun rancangan kehidupan yang luar biasa indah dan penuh visi. Dia ciptakan kita dengan panggilan hidup dan tujuan yang jelas. Selama kita berjalan dengan-Nya, Dia memberikan visi demi visi agar kita bisa terus melangkah maju dan mencapai tujuan. Dapatkah kita melihat visi Tuhan di hidup kita? Mari temukan tuntunan Tuhan dari firman-Nya!
Harapan Yang Hidup
5 hari
Beratnya perjalanan hidup dapat mengaburkan pandangan kita akan masa depan. Matahari pengharapan seolah tertutup awan pencobaan dan ujian hidup. Namun Kristus, Sang Harapan yang Hidup, tidak pernah berhenti memberikan terang kasih-Nya bagi kita, jika saja kita mau menyediakan waktu untuk menikmati terang kasih-Nya itu.
Mengapa Tuhan Mengasihi Saya?
5 Hari
Pertanyaan: Jika menyangkut Tuhan, kita semua pasti memiliki banyak pertanyaan. Terpengaruh oleh kebiasaan membanding-bandingkan, salah satu pertanyaan paling pribadi yang mungkin pernah kita tanyakan adalah, "Mengapa Tuhan mengasihi saya?" Atau bahkan, "Kok bisa ya, Dia mengasihi saya?" Lewat pelajaran dalam rencana ini, Anda akan bersentuhan dengan 26 perikop Alkitab, yang masing-masing berbicara tentang kebenaran kasih Tuhan yang tak bersyarat bagi Anda.
Keluarga Sebagai Sebuah T.E.A.M - Part 1
6 hari
Renungan ini untuk menyadarkan dan mengingatkan kita untuk melihat keluarga kita sebagai sebuah tim, dengan kembali merenungkan tujuan awal Allah menciptakan dunia dan isinya, serta apa tujuan awal Allah menciptakan lembaga keluarga.
Apologetika 101
7 hari
Dengan hanya 17% dari orang percaya hari ini yang sanggup menjelaskan dan mempertahankan keyakinan Kekristenan mereka, kita perlu mempelajari dasar-dasar untuk melibatkan budaya dan mempertahankan iman kita, penerapan dari apologetika. Diambil dari buku baru Summit Ministry "Memahami Iman."