Jadi, kita seharusnya sudah lulus dari ajaran-ajaran dasar tentang Kristus. Kita perlu maju terus bukan mundur ke awal lagi. Kehidupan baru kita dimulai dengan berpaling dari kejahatan yang kita lakukan dan dengan percaya pada Allah. Itulah ketika kita diajar tentang baptisan, penumpangan tangan di atas orang-orang untuk memberkati mereka, kebangkitan dari kematian dan penghakiman akhir. Sekarang kita perlu maju dengan ajaran yang lebih dalam. Dan ini yang akan kita lakukan jika Allah mengijinkannya. Setelah orang-orang meninggalkan jalan Kristus, bisakah kamu membuat mereka untuk mengubah hidupnya lagi? Aku berbicara tentang orang yang telah belajar kebenaran, menerima karunia Allah dan mengambil bagian dalam Roh Kudus. Mereka sudah diberkati untuk mendengar kebaikan firman Allah dan melihat kekuasaan besar dari dunia baru-Nya. Tetapi lalu mereka meninggalkan semuanya itu, dan ini tidak mungkin untuk membuat mereka berubah lagi. Ini adalah karena mereka yang murtad sudah menyalibkan Kristus lagi dan mempermalukan Dia di depan semua orang. Ada orang yang seperti tanah yang memperoleh banyak air hujan dan menghasilkan panen yang baik bagi mereka yang menggarapnya. Tanah seperti itu memperoleh berkat Allah. Tetapi orang lain seperti tanah yang hanya menumbuhkan duri dan semak belukar. Tanah itu tidak berguna dan dalam bahaya kutukan Allah, dan akhirnya akan dibakar. Saudara-saudari yang terkasih, jangan salah mengerti apa yang kami maksudkan. Kami pikir kamu tidak perlu diperingatkan. Kami merasa yakin bahwa kamu berada dalam keadaan lebih baik, melakukan hal-hal baik karena sudah diselamatkan. Allah itu adil dan Ia tidak akan melupakan semua pekerjaan yang telah kamu lakukan. Ia juga akan mengingat kasih yang telah kamu tunjukkan kepada-Nya melalui bantuanmu bagi sesama orang percaya, dan bahwa kamu terus membantu mereka. Kami ingin masing-masing kalian terus menunjukkan semangat yang sama sampai akhir hidupmu. Jadi, terpenuhilah apa yang menjadi harapanmu. Kami tidak mau kamu menjadi malas. Kami mau kamu seperti mereka, yang karena iman dan kesabaran mereka, akan mendapatkan apa yang dijanjikan Allah. Ketika Allah berjanji kepada Abraham, Ia membuat sumpah atas nama-Nya sendiri karena tidak ada seorang pun yang lebih berkuasa dari-Nya. Allah berkata, “Aku benar-benar akan memberkatimu dan Aku akan memberikan kepadamu keturunan yang banyak.” Abraham menunggu dengan sabar untuk hal ini terjadi, dan akhirnya ia menerima apa yang dijanjikan Allah. Ketika manusia bersumpah, mereka memanggil seseorang yang lebih besar daripada dirinya sendiri. Sumpah itu membuktikan bahwa apa yang dikatakan adalah benar, dan tidak ada bantahan mengenai hal itu. Allah ingin membuktikan kepada orang-orang yang akan menerima apa yang dijanjikan bahwa janji-Nya itu benar. Ia mau mereka mengerti dengan jelas bahwa tujuan-Nya tidak pernah berubah. Karena itu, Ia menegaskan apa yang dikatakanNya dengan sumpah. Kedua hal ini tidak dapat berubah: Allah tidak dapat berbohong ketika Ia mengatakan sesuatu, dan Ia tidak dapat berbohong ketika Ia bersumpah. Jadi, dua kenyataan ini adalah pertolongan besar bagi kita yang datang kepada Allah untuk perlindungan. Keduanya menghibur kita untuk semakin teguh berpegang pada pengharapan yang adalah milik kita. Pengharapan yang kita miliki ini seperti jangkar bagi jiwa kita, yang kuat dan pasti serta aman bagi kita. Pengharapan itu menembus sampai ke balik tirai Bait Allah. Yesus telah masuk ke sana dan membuka jalan bagi kita. Ia menjadi Imam Besar untuk selamanya, sama seperti Melkisedek.
Baca Ibrani 6
Berbagi
Bandingkan Semua Versi: Ibrani 6:1-20
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Beranda
Alkitab
Rencana
Video