Cerita ini memiliki makna yang lebih dalam: kedua wanita ini menggambarkan dua perjanjian Allah. Wanita pertama, yaitu Hagar, mewakili Gunung Sinai tempat bangsa Israel menerima hukum yang memperbudak mereka. Hagar melambangkan Gunung Sinai di negeri Arab. Ia adalah Yerusalem pada zaman kita dengan anak-anaknya yang berpegang teguh pada hukum dan karenanya tidak pernah menjadi bebas. Tetapi wanita lain, Sara, melambangkan Yerusalem surgawi. Dia tidak diperhamba oleh hukum Yahudi itu. Inilah ibu kita! Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Bergembiralah, hai perempuan mandul; bersorak-sorai kegirangan, walaupun sampai sekarang engkau belum pernah melahirkan anak seorang pun. Sebab kamu, yang sendirian, akan memiliki lebih banyak anak daripada wanita yang memiliki suami.” Saudara sekalian yang saya kasihi, Saudara dan saya adalah anak yang dijanjikan Allah, seperti halnya dengan Ishak. Demikianlah, kita yang dilahirkan dari Roh Kudus, sekarang dianiaya oleh orang yang menghendaki kita menaati hukum bangsa Yahudi itu, sama seperti Ishak, anak perjanjian, dianiaya oleh Ismael, anak hamba perempuan itu. Tetapi apa yang dikatakan Kitab Suci tentang itu? “Usirlah hamba perempuan itu beserta dengan anaknya, karena anak itu tidak dapat menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu.” Saudara sekalian yang saya kasihi, kita bukan anak hamba perempuan, yang harus tunduk pada hukum-hukum Yahudi, melainkan anak perempuan merdeka itu, yang dapat diterima Allah karena iman kita.
Baca Galatia 4
Berbagi
Bandingkan Semua Versi: Galatia 4:24-31
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Beranda
Alkitab
Rencana
Video