“Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semuanya munafik! Kamu hanya mengikuti semua peraturan hukum Taurat yang kecil, tetapi lupa melakukan perintah Allah yang paling penting. Misalnya, kamu rajin memberikan perpuluhan ke rumah Allah dari rempah-rempah hasil kebunmu, seperti selasih, adas manis, dan jintan. Tetapi kamu lupa mengikuti perintah Allah yang paling penting, yaitu berbelas kasihan, melakukan yang adil, dan menepati janji-janjimu kepada orang lain. Seharusnya kamu melakukan hal-hal yang paling penting itu, dan jangan melupakan hal-hal yang kecil juga. Hai kamu yang mau menjadi penuntun jalan bagi orang-orang lain, padahal kamu sendiri buta! Caramu mengikuti perintah Allah ibarat mengeluarkan semut kecil dari air minummu, tetapi unta yang ada di dalamnya langsung kamu telan!
“Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semuanya munafik! Caramu mengikuti perintah Allah ibarat orang yang mencuci cangkir dan mangkuk pada bagian luarnya saja, tetapi lupa mencuci bagian dalamnya yang sangat kotor. Begitu jugalah hatimu penuh dengan kotoran, artinya kamu rakus dan jahat. Hai kamu orang Farisi yang buta, pastikanlah dulu bahwa hatimu bersih, baru segenap dirimu juga akan bersih.
“Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semuanya munafik! Kamu seperti kuburan yang sudah dicat putih. Bagian luarnya memang kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh dengan tulang-belulang dan berbagai macam kotoran. Begitu juga dengan kamu! Waktu orang lain melihatmu dari luar, kamu tampak seperti orang yang benar. Tetapi sesungguhnya hatimu penuh dengan keinginan untuk melanggar perintah-perintah Allah dan kamu hanya berpura-pura sebagai orang benar.
“Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semua munafik! Kamu sendiri mengakui sebagai keturunan para pembunuh nabi-nabi! Nenek moyang kalian membunuh para nabi, dan sekarang kalian membangun kuburan-kuburan bagus untuk para nabi itu serta menghiasinya. Dengan mulut kalian berkata, ‘Seandainya kami hidup di zaman nenek moyang kami, pasti kami tidak akan ikut bersama mereka membunuh orang-orang benar itu.’ Tetapi dengan perkataan itu, sudah jelas bahwa kalian sendiri mengaku bahwa kalian adalah keturunan para pembunuh! Kalau begitu, lanjutkan dan selesaikanlah pekerjaan yang sudah dimulai oleh nenek moyang kalian itu!
“Kalian sama saja seperti ular berbisa! Nenek moyang kalian pun ular berbisa! Orang-orang seperti kalian tidak mungkin bisa melarikan diri dari hukuman neraka! Oleh karena itu, perhatikanlah! Aku akan tetap mengutus nabi-nabi, orang-orang bijak, dan ahli-ahli Taurat kepada kalian. Sebagian dari mereka akan kalian bunuh, sebagian akan kalian salibkan, dan sebagian lagi akan kalian cambuk di rumah-rumah pertemuanmu. Sebagian yang lain juga akan kalian aniaya dan kalian mengejar mereka dari kota yang satu ke kota yang lain.
“Oleh karena itu, Allah sudah memutuskan untuk menanggungkan hukuman yang paling berat kepada kalian para pemimpin Yahudi, karena kalian sudah menumpahkan darah orang-orang benar. Aku menegaskan kepadamu: Kalian yang sudah menyaksikan pelayanan-Ku akan menanggung hukuman atas semua pembunuhan orang benar dalam sejarah kita, mulai dari pembunuhan Habel sampai pembunuhan Zakaria anak Berekya. Habel dibunuh hanya karena dia hidup dengan benar, dan Zakaria adalah orang yang kalian bunuh di antara ruang kudus dan mezbah di rumah Allah.”
“Hai seluruh penduduk Yerusalem! Kalianlah yang selalu membunuh nabi-nabi dan para utusan Allah yang datang dan bernubuat atas nama Bapa-Ku! Ada yang kalian lempari dengan batu sampai mati, dan ada yang kalian bunuh dengan cara lain. Sudah berkali-kali Aku mengulurkan kedua tangan-Ku untuk memeluk dan melindungi kalian, seperti induk ayam mengumpulkan dan melindungi anak-anaknya di bawah sayapnya. Tetapi kalian selalu menolak. Sejak zaman Musa, Allah sudah berkemah di antara kalian bangsa Israel. Tetapi perhatikanlah: Hampir tiba saatnya Allah tidak lagi mendiami rumah-Nya yang ada di sini. Percayalah bahwa mulai sekarang, kalian tidak akan melihat Aku lagi sampai tiba saatnya Aku datang kembali dan kalian berkata, ‘Diberkatilah Raja kita ini yang datang mewakili TUHAN!’”