1 Korintus 1:13-21

1 Korintus 1:13-21 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Masakan Kristus terbagi-bagi! Paulus tidak mati disalib untukmu! Kalian pun tidak dibaptis untuk menjadi pengikut-pengikut Paulus, bukan? Syukurlah saya tidak membaptis seorang pun dari antaramu, selain Krispus dan Gayus. Jangan sampai seorang pun berkata bahwa saya sudah membaptis dia untuk menjadi pengikut saya. (Oh ya, Stefanas dan keluarganya, memang saya yang membaptis mereka. Tetapi selain dari itu, seingat saya, tidak ada lagi orang lain yang saya baptis.) Kristus mengutus saya bukan untuk membaptis orang, melainkan untuk memberitakan Kabar Baik dari Allah; dan itu pun harus saya lakukan tanpa memakai kepandaian berbicara secara manusia, agar kuasa dari kematian Kristus pada salib tidak menjadi sia-sia. Sebab bagi orang-orang yang menuju kebinasaan, berita tentang kematian Kristus pada salib merupakan omong kosong. Tetapi, bagi kita yang diselamatkan oleh Allah, berita itu merupakan caranya Allah menunjukkan kuasa-Nya. Sebab dalam Alkitab, Allah berkata, “Kebijaksanaan orang arif akan Kukacaukan, dan pengertian orang-orang berilmu akan Kulenyapkan.” Nah, apa gunanya orang-orang arif itu? Apa gunanya mereka yang berilmu? Apa gunanya ahli-ahli pikir dunia ini? Allah sudah menunjukkan bahwa kebijaksanaan dunia ini adalah omong kosong belaka! Karena bagaimanapun pandainya manusia, ia tidak dapat mengenal Allah melalui kepandaiannya sendiri. Tetapi justru karena Allah bijaksana, maka Ia berkenan menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada-Nya melalui berita yang kami wartakan yang dianggap omong kosong oleh dunia.

1 Korintus 1:13-21 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Pikirkanlah: Kristus tidak bisa dibagi-bagi! Dan bukan Paulus yang sudah disalibkan untuk kalian! Kalian juga tidak dibaptis dalam nama Paulus! Karena itu saya bersyukur kepada Allah bahwa saya tidak membaptis kalian, kecuali Krispus dan Gayus. Saya bersyukur karena sekarang tidak ada orang yang bisa mengatakan bahwa kalian dibaptis dalam nama saya. (Saya memang sudah membaptis keluarga Stefanus, namun selain mereka, saya tidak ingat pernah membaptis orang lain di antara kalian.) Karena Kristus tidak memberi saya tugas untuk membaptis orang, tetapi untuk memberitakan Kabar Baik. Dan Dia tidak mau saya memberitakannya dengan memakai kepandaian berbicara menurut ilmu duniawi, supaya kuasa rohani yang ada dalam berita tentang salib Kristus tidak sia-sia. Ajaran tentang salib Kristus merupakan hal bodoh bagi orang-orang yang menuju kebinasaan. Tetapi bagi kita yang diselamatkan, ajaran itu merupakan kuasa Allah. Hal ini sesuai dengan Firman Allah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Aku akan membinasakan ilmu orang-orang bijak dan mengacaukan pengertian orang-orang pandai.” Maka sekarang, semua orang yang bijak, yang berpendidikan tinggi, maupun ahli-ahli debat seharusnya merasa malu. Allah sudah membuat ilmu duniawi menjadi kebodohan. Sebab inilah yang diinginkan Allah dengan hikmat-Nya: Supaya orang-orang di dunia tidak dapat mengenal Allah melalui ilmu mereka sendiri. Karena itu, Allah berkenan menggunakan pemberitaan Kabar Baik— yang mereka anggap bodoh— untuk menyelamatkan orang-orang yang percaya.

1 Korintus 1:13-21 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Dengan demikian, pada hakikatnya Saudara telah membagi-bagi Kristus menjadi banyak bagian. Tetapi apakah saya, Paulus, yang telah mati untuk dosa Saudara? Adakah di antara Saudara yang telah dibaptiskan dalam nama saya? Sekarang saya merasa bersyukur bahwa saya tidak membaptiskan seorang pun di antara Saudara, kecuali Krispus dan Gayus. Sebab dengan demikian tidak akan ada orang yang beranggapan bahwa saya mencoba memulai sesuatu yang baru dengan mendirikan “Gereja Paulus”. Oh ya, keluarga Stefanas juga saya baptiskan, tetapi seingat saya tidak ada yang lain. Sebab Kristus mengutus saya bukan untuk membaptiskan, melainkan untuk memberitakan Injil. Itu pun saya lakukan tidak dengan kata yang muluk-muluk atau pikiran yang hebat-hebat, sebab saya takut kalau-kalau saya mengurangi kebesaran kuasa yang ada pada berita sederhana mengenai salib Kristus. Saya tahu benar bahwa ketika orang-orang yang sedang menuju kepada kebinasaan mendengar bahwa Yesus mati untuk menyelamatkan mereka, mereka menganggap berita itu omong kosong. Tetapi kita, yang sudah diselamatkan, mengakui bahwa berita itu adalah kuasa Allah. Karena Allah berfirman, “Aku akan menghancurkan hikmat manusia, betapa pun bijaksananya, dan Aku akan menggagalkan pikiran manusia, betapa pun cerdiknya.” Jadi, bagaimana halnya dengan orang-orang bijaksana ini, para sarjana, dan para ahli debat tentang perkara-perkara besar dalam dunia ini? Allah telah membuat mereka kelihatan bodoh, dan Allah memperlihatkan bahwa kearifan mereka ternyata omong kosong yang sia-sia belaka. Karena dengan hikmat-Nya Allah menjaga supaya dunia tidak akan pernah dapat mengenal Dia melalui kecerdasan manusia. Maksud Allah ialah menyelamatkan semua orang yang percaya akan berita-Nya, yang oleh dunia dianggap bodoh dan tidak masuk akal.