1 Korintus 9:25-26
1 Korintus 9:25-26 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Ingatlah juga bahwa semua peserta dalam pertandingan menjalani latihan keras dan harus menguasai diri hanya untuk menerima mahkota penghargaan duniawi yang tidak tahan lama. Maka seharusnya kita berjuang lebih keras lagi, sebab mahkota kita akan bertahan selamanya. Itulah sebabnya dalam perlombaan rohani ini saya berlari sekuat tenaga dengan tujuan yang pasti. Atau ibarat pertandingan tinju, saya tidak memukul dengan asal-asalan tanpa sasaran.
1 Korintus 9:25-26 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Semua yang berlomba dalam pertandingan berlatih secara tekun. Mereka melakukannya untuk mendapat hadiah yang tidak tua dan tidak berguna. Tetapi hadiah kita akan menjadi milik kita selamanya. Itulah sebabnya aku berlari dengan sekuat tenagaku untuk mencapai tujuan. Aku berkelahi seperti seorang petinju yang meninju sesuatu, bukan asal meninju angin.
1 Korintus 9:25-26 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Supaya menang dalam pertandingan, kita harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menghambat usaha kita. Seorang atlet bersusah payah seperti itu hanya untuk menggondol hadiah yang tidak akan tahan lama, sedangkan kita melakukannya untuk mendapat hadiah surgawi yang tidak akan hilang. Jadi, saya lari menuju sasaran dengan tujuan yang pasti. Saya berjuang untuk menang. Saya tidak berlaku seperti seorang petinju yang memukul-mukul angin atau berayal-ayal.
1 Korintus 9:25-26 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
1 Korintus 9:25-26 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Setiap orang yang sedang dalam latihan, menahan diri dalam segala hal. Ia melakukan itu karena ia ingin dikalungi dengan karangan bunga kejuaraan, yaitu bunga yang segera akan layu. Tetapi kita ini menahan diri dalam segala hal karena kita ingin dikalungi dengan karangan bunga yang tidak akan layu. Itu sebabnya saya berlari dengan tujuan yang tertentu. Seperti dalam pertandingan tinju, saya tidak memukul dengan sembarangan.