2 Tawarikh 12:1-10

2 Tawarikh 12:1-10 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh. Tetapi pada tahun kelima zaman raja Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem – karena mereka berubah setia terhadap TUHAN – dengan seribu dua ratus kereta dan enam puluh ribu orang berkuda, sedang rakyat yang mengikutinya dari Mesir, yakni orang Libia, orang Suki dan orang Etiopia, tidak terhitung banyaknya. Ia merebut kota-kota benteng yang di Yehuda, bahkan mendekati Yerusalem. Nabi Semaya datang kepada Rehabeam dan pemimpin-pemimpin Yehuda yang berkumpul di Yerusalem berhubung dengan ancaman Sisak, dan berkata kepada mereka: ”Beginilah firman TUHAN: Kamu telah meninggalkan Aku, oleh sebab itu Aku pun meninggalkan kamu juga dalam kuasa Sisak.” Maka pemimpin-pemimpin Israel dan raja merendahkan diri dan berkata: ”TUHANlah yang benar!” Ketika TUHAN melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman TUHAN kepada Semaya, bunyinya: ”Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan kehangatan murka-Ku tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak. Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi.” Maka majulah Sisak, raja Mesir itu, menyerang Yerusalem. Ia merampas barang-barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan rumah raja; semuanya dirampasnya. Ia merampas juga perisai-perisai emas yang dibuat Salomo. Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja.

2 Tawarikh 12:1-10 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Setelah kedudukan Rehabeam sebagai raja telah menjadi kuat, ia dan seluruh rakyat Israel mengabaikan hukum TUHAN, dan tidak setia kepada-Nya. Karena itu TUHAN menghukum mereka. Pada tahun kelima pemerintahan Rehabeam, Sisak raja Mesir menyerang Yerusalem dengan 1.200 kereta perang, 60.000 tentara berkuda, dan sejumlah prajurit yang tak terhitung banyaknya, termasuk pasukan Libia, Suki dan Sudan. Ia merebut kota-kota berbenteng di Yehuda lalu maju sampai ke Yerusalem. Pada waktu itu Raja Rehabeam dan para pemimpin Yehuda telah berkumpul di Yerusalem karena melarikan diri dari Sisak. Nabi Semaya datang kepada mereka dan berkata, “Begini kata TUHAN, ‘Kamu meninggalkan Aku, jadi sekarang Aku pun meninggalkan kamu sehingga kamu dikuasai oleh Sisak.’ ” Raja dan para pemimpin mengakui bahwa mereka sudah berdosa. Mereka berkata, “Apa yang dilakukan TUHAN itu adil.” Ketika TUHAN melihat bahwa mereka telah merendahkan diri, Ia berbicara lagi kepada Semaya, kata-Nya, “Karena mereka mengakui dosa mereka, maka Aku tak akan membinasakan mereka. Aku akan segera meluputkan mereka; Yerusalem tidak akan hancur. Meskipun begitu, Sisak akan menguasai mereka, supaya mereka tahu perbedaan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada penguasa-penguasa dunia.” Maka datanglah Raja Sisak menyerang kota Yerusalem dan merampas barang-barang berharga yang terdapat di Rumah TUHAN dan di istana raja, juga perisai-perisai emas yang dibuat oleh Raja Salomo. Sebagai gantinya Rehabeam membuat perisai-perisai perunggu, dan mempercayakannya kepada para perwira yang mengawal pintu gerbang istana.