2 Tawarikh 12:11-16
2 Tawarikh 12:11-16 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Setiap kali raja masuk ke rumah TUHAN, bentara-bentara datang membawa masuk perisai-perisai itu, dan mereka pula yang mengembalikannya ke kamar jaga para bentara. Oleh sebab raja merendahkan diri, surutlah murka TUHAN dari padanya, sehingga ia tidak dimusnahkan-Nya sama sekali. Lagipula masih terdapat hal-hal yang baik di Yehuda. Raja Rehabeam menunjukkan dirinya kuat dalam pemerintahannya di Yerusalem. Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang dipilih TUHAN dari antara segala suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Nama ibunya ialah Naama, seorang perempuan Amon. Ia berbuat yang jahat, karena ia tidak tekun mencari TUHAN. Bukankah riwayat Rehabeam dari awal sampai akhir semuanya tertulis dalam riwayat Semaya, nabi itu, dan Ido, pelihat itu, – yang juga memuat daftar silsilah. Antara Rehabeam dan Yerobeam terus-menerus ada perang. Kemudian Rehabeam mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Abia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
2 Tawarikh 12:11-16 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Setiap kali raja pergi ke Rumah TUHAN, para pengawal membawa perisai-perisai itu, kemudian mengembalikannya ke kamar jaga. Karena raja merendahkan diri di hadapan TUHAN, dan juga karena masih ada hal-hal yang baik di Yehuda maka redalah kemarahan TUHAN kepada Rehabeam dan tidak membinasakan dia sama sekali. Rehabeam memerintah di Yerusalem dan kekuasaannya semakin besar. Ia berumur 41 tahun ketika menjadi raja, dan ia memerintah 17 tahun lamanya di Yerusalem, kota yang dari seluruh wilayah Israel dipilih TUHAN untuk menjadi tempat ibadat kepada-Nya. Ibu Rehabeam adalah Naama dari negeri Amon. Rehabeam berbuat jahat karena tidak berusaha melakukan kehendak TUHAN. Kisah tentang Rehabeam dari mula sampai akhir dan silsilahnya dicatat dalam buku Sejarah Nabi Semaya dan dalam buku Sejarah Nabi Ido. Antara Rehabeam dan Yerobeam selalu saja terjadi peperangan. Rehabeam meninggal dan dikuburkan di makam raja-raja di Kota Daud. Abia putranya menjadi raja menggantikan dia.