2 Tawarikh 28:5-27

2 Tawarikh 28:5-27 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Sebab itu TUHAN, Allahnya, menyerahkannya ke dalam tangan raja orang Aram. Mereka mengalahkan dia dan menawan banyak orang dari padanya, yang diangkut ke Damsyik. Kemudian ia diserahkan pula ke dalam tangan raja Israel dan mengalami kekalahan yang besar. Sebab dalam sehari Pekah bin Remalya menewaskan di Yehuda seratus dua puluh ribu orang, semuanya orang-orang yang tangkas, oleh karena mereka telah meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka. Dan Zikhri, pahlawan dari Efraim, membunuh Maaseya, anak raja, Azrikam, kepala istana, dan Elkana orang kedua di bawah raja. Orang Israel menawan dari saudara-saudaranya dua ratus ribu orang, yakni perempuan-perempuan serta anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan. Mereka merampas juga banyak harta milik dari pada orang-orang itu, dan membawa rampasan itu ke Samaria. Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: ”Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. Dan sekarang kamu bermaksud menaklukkan orang Yehuda dan Yerusalem menjadi hambamu laki-laki dan perempuan. Tidak adakah pada kamu sendiri kesalahan yang besar terhadap TUHAN, Allahmu? Maka sekarang, dengarkanlah kataku ini: kembalikanlah orang-orang yang kamu tawan dari saudara-saudaramu itu, karena murka Allah menyala-nyala terhadap kamu.” Lalu bangkitlah beberapa pemimpin bani Efraim, yakni: Azarya bin Yohanan, Berekhya bin Mesilemot, Yehizkia bin Salum dan Amasa bin Hadlai menghadapi orang-orang yang pulang dari perang, dan berkata kepada mereka: ”Jangan bawa tawanan-tawanan itu ke mari, sebab maksudmu itu menjadikan kita bersalah terhadap TUHAN dan menambah dosa dan kesalahan kita! Sudah cukup besar kesalahan kita, dan murka yang menyala-nyala telah menimpa Israel.” Lalu orang-orang yang bersenjata itu meninggalkan tawanan dan barang-barang rampasannya di muka para pemimpin dan seluruh jemaah. Dan orang-orang yang ditunjuk dengan disebut namanya bangkit, lalu menjemput para tawanan itu. Semua orang yang telanjang mereka berikan pakaian dari rampasan itu. Orang-orang itu diberi pakaian, kasut, makanan dan minuman. Mereka diurapi dengan minyak dan semua yang terlalu payah untuk berjalan diangkut dengan keledai, dan dibawa ke Yerikho, Kota Pohon Korma, dekat saudara-saudara mereka. Sesudah itu orang Israel itu pulang ke Samaria. Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. Karena orang Edom telah datang pula dan mengalahkan Yehuda serta mengangkut tawanan-tawanan. Orang-orang Filistin juga telah menyerbu kota-kota di Daerah Bukit dan di Tanah Negeb Yehuda. Mereka pun merebut Bet-Semes, Ayalon, Gederot, Sokho dengan segala anak kotanya, Timna dengan segala anak kotanya dan Gomzo dengan segala anak kotanya, dan menetap di kota-kota itu. Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. Maka datanglah Tilgat-Pilneser, raja negeri Asyur, kepadanya, hanya bukan membantu dia, melainkan menyesakkannya. Walaupun Ahas merampas barang-barang dari rumah TUHAN, dari rumah raja dan dari rumah-rumah para pemimpin dan menyerahkan semua itu kepada raja negeri Asyur, namun perbuatannya itu tidak menguntungkan dia. Dalam keadaan terdesak itu raja Ahas ini, malah semakin berubah setia terhadap TUHAN. Ia mempersembahkan korban kepada para allah orang Damsyik yang telah mengalahkan dia. Pikirnya: ”Yang membantu raja-raja orang Aram adalah para allah mereka; kepada merekalah aku akan mempersembahkan korban, supaya mereka membantu aku juga.” Tetapi allah-allah itulah yang menjadi sebab keruntuhan bagi dia dan bersama-sama dengan dia bagi seluruh Israel. Ahas mengumpulkan perkakas-perkakas rumah Allah dan menghancurkannya. Ia menutup pintu rumah TUHAN, lalu membuat mezbah-mezbah bagi dirinya di segenap penjuru Yerusalem. Di tiap-tiap kota di Yehuda ia membuat bukit-bukit pengorbanan untuk membakar korban bagi allah lain. Dengan demikian ia menyakiti hati TUHAN, Allah nenek moyangnya. Selebihnya dari riwayatnya dan seluruh tingkah langkahnya, dari awal sampai akhir, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel. Kemudian Ahas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan dikuburkan di dalam kota, di Yerusalem; tetapi ia tidak dibawa ke pekuburan raja-raja Israel. Maka Hizkia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

2 Tawarikh 28:5-27 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Karena Raja Ahas berdosa, TUHAN Allahnya membiarkan dia dikalahkan oleh raja Siria yang juga mengangkut sejumlah besar orang Yehuda sebagai tawanan ke Damsyik. TUHAN juga membiarkan dia dikalahkan oleh Raja Pekah anak Remalya dari Israel, yang dalam satu hari membunuh 120.000 prajurit Yehuda yang berani-berani. TUHAN, Allah leluhur mereka membiarkan semuanya itu terjadi, karena rakyat Yehuda tidak lagi menghiraukan TUHAN. Putra Ahas, yang bernama Maaseya dibunuh oleh Zikhri seorang perwira Israel. Zikhri juga membunuh Azrikam pengurus istana raja, dan Elkana, tangan kanan raja. Meskipun orang-orang Yehuda adalah sesama bangsa Israel, namun tentara Israel menawan 200.000 wanita dan anak-anak, lalu mengangkut mereka ke Samaria bersama-sama dengan banyak sekali barang rampasan. Seorang nabi TUHAN bernama Oded tinggal di kota Samaria. Pada waktu tentara Israel kembali membawa tawanan dari Yehuda, Oded menemui mereka ketika mereka akan memasuki kota. Ia berkata, “Kalian telah mengalahkan orang Yehuda karena TUHAN Allah leluhurmu marah kepada mereka. Tetapi TUHAN mendengar bagaimana kejamnya kalian membunuh tentara Yehuda itu. Dan sekarang orang-orang Yerusalem dan Yehuda hendak kalian jadikan hamba-hambamu! Tidakkah kalian tahu bahwa kalian pun telah berdosa terhadap TUHAN Allahmu? Dengar! Para tawanan ini adalah saudara-saudaramu. Jadi, suruhlah mereka pulang. Kalau tidak, TUHAN akan marah dan menghukum kalian.” Empat tokoh dari Israel, yaitu Azarya anak Yohanan, Berekhya anak Mesilemot, Yehizkia anak Salum, dan Amasa anak Hadlai, juga menentang tindakan tentara yang pulang itu. Mereka berkata, “Jangan bawa tawanan-tawanan itu ke mari! Kita sudah berdosa terhadap TUHAN, dan dosa-dosa kita sudah cukup besar untuk dihukum. Sekarang kalian mau membuat sesuatu yang hanya akan menambah kesalahan kita.” Maka prajurit-prajurit itu menyerahkan para tawanan dan barang-barang rampasan itu kepada rakyat dan pemimpin-pemimpin mereka. Lalu keempat tokoh tersebut bangkit untuk mengurus para tawanan itu. Mereka membagikan pakaian dari barang rampasan itu kepada para tawanan yang memerlukannya. Mereka juga membagikan sepatu, makanan dan minuman. Para tawanan yang luka-luka diobati dengan minyak zaitun. Yang terlalu lemah untuk berjalan, dinaikkan ke atas keledai, lalu semua tawanan itu dibawa ke Yerikho, kota pohon-pohon kurma, supaya dapat pulang ke kampung halaman mereka di Yehuda. Setelah itu orang Israel pulang ke Samaria. Orang-orang Edom mulai lagi menyerbu Yehuda dan menawan banyak orang. Karena itu Raja Ahas minta kepada Tiglat-Pileser, raja Asyur, supaya mengirim bantuan. Pada waktu itu juga orang-orang Filistin sedang menyerbu kota-kota di daerah kaki gunung di sebelah barat, dan di daerah sebelah selatan Yehuda. Mereka merebut kota Bet-Semes, Ayalon, dan Gederot, serta kota Sokho, Timna, dan Gomzo serta desa-desa di sekitar ketiga kota itu, lalu menetap di situ. Karena Ahas raja Yehuda meninggalkan TUHAN dan tidak memerintah rakyatnya sebagaimana mestinya, maka TUHAN mendatangkan kesusahan di Yehuda. Raja Asyur itu datang bukan untuk membantu Ahas, melainkan untuk menyusahkannya. Terpaksa Ahas mengambil emas dari Rumah TUHAN, dari istana, dan dari rumah-rumah para pemimpin rakyat, lalu menyerahkannya kepada raja Asyur. Tetapi itu pun tidak berguna baginya. Dalam keadaan yang sangat sulit itu, Ahas malah semakin berdosa terhadap TUHAN. Ia mencelakakan dirinya dan rakyatnya karena mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa orang Siria yang sudah mengalahkan dia. Ia berpikir, “Dewa-dewa Siria telah membantu raja-raja Siria, jadi kalau saya mempersembahkan kurban kepada mereka, barangkali saya akan ditolongnya juga.” Kemudian ia mengambil semua perkakas Rumah TUHAN dan menghancurkannya. Lalu ditutupnya Rumah TUHAN, dan didirikannya mezbah-mezbah di seluruh Yerusalem. Di setiap kota dan desa di Yehuda ia membangun tempat-tempat penyembahan berhala untuk membakar dupa bagi dewa-dewa bangsa lain. Dengan demikian ia membuat TUHAN, Allah para leluhurnya marah kepadanya. Kisah lain mengenai pemerintahannya dan semua perbuatannya dari mula sampai akhir dicatat di dalam buku Sejarah Raja-raja Yehuda dan Israel. Ahas meninggal; dan dikuburkan di Yerusalem, tetapi tidak di makam raja-raja. Hizkia putranya menjadi raja menggantikan dia.