2 Korintus 12:1-21

2 Korintus 12:1-21 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Saya terpaksa membanggakan diri walaupun itu tidak ada gunanya. Sekarang saya melanjutkan dengan penglihatan dan pengetahuan tentang hal-hal rohani yang Tuhan nyatakan kepada saya. Empat belas tahun lalu, seorang pengikut Kristus yang saya kenal diangkat ke surga tingkat ketiga. Saya tidak tahu apakah benar-benar tubuhnya yang dibawa atau rohnya saja. Hanya Allah yang tahu. Tetapi saya tahu dia dibawa ke Firdaus. Di sana dia mendengar hal-hal mulia yang tidak boleh disebut oleh manusia, bahkan tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Saya bangga atas apa yang terjadi pada orang itu, tetapi saya tidak mau membanggakan diri sendiri dalam hal seperti itu. Lebih baik saya bangga dengan kelemahan-kelemahan saya! Walaupun tadi saya terpaksa meniru guru-guru yang kurang bijaksana itu, ada perbedaan penting. Mereka menipu, sedangkan saya mengatakan yang benar. Tetapi yang saya tulis di atas sudah cukup, karena saya mau kalian menilai saya hanya berdasarkan perbuatan yang nyata dan ajaran yang langsung kalian dengar dari saya. Lagipula, supaya saya tidak menjadi sombong karena hal-hal luar biasa yang Allah nyatakan, maka saya diberi suatu penyakit yang menyiksa tubuh saya. Allah mengizinkan Satanas mengirim penyakit itu untuk memukul saya supaya tidak terlalu membanggakan diri. Sudah tiga kali saya memohon kepada Tuhan supaya Dia menyembuhkan saya dari penyakit itu. Tetapi Tuhan menjawab, “Kebaikan hati-Ku sudah cukup bagimu! Karena kuasa-Ku menjadi sangat nyata ketika kamu lemah.” Jadi, jauh lebih baik saya membanggakan kelemahan-kelemahan saya supaya semakin terasa kuasa Kristus melindungi saya. Oleh karena itu, sebagai utusan Kristus saya sudah belajar merasa senang ketika mengalami kelemahan, penghinaan, kesusahan, penganiayaan, maupun kesengsaraan. Sebab justru di saat lemahlah saya benar-benar mendapat kekuatan! Gara-gara kalian, saya sudah berbicara bodoh dengan membanggakan diri. Seharusnya, waktu orang lain menghina saya, kalianlah yang memuji saya. Karena saya merasa sama sekali tidak kalah dibandingkan ‘rasul-rasul yang luar biasa’ itu, walaupun sebenarnya saya ini bukan siapa-siapa! Kalian sendiri sudah melihat bukti bahwa saya adalah rasul melalui segala macam keajaiban yang saya lakukan di antara kalian dengan kuasa Tuhan. Dan tugas itu saya lakukan dengan penuh kesabaran. Saya melayani kalian dan jemaat-jemaat lain dengan cara yang sama. Bedanya hanya satu: Saya tidak pernah merepotkan kalian untuk membiayai saya. Kalau hal itu dianggap salah, maafkan saya! Sekarang saya siap mengunjungi kalian untuk ketiga kalinya. Dan saya tidak akan menyusahkan kalian dengan meminta bantuan dana, karena yang saya inginkan bukan hartamu, tetapi hatimu. Memang bukan anak-anak yang mengumpulkan harta untuk orangtua mereka, tetapi orangtualah yang mengumpulkan harta untuk anak-anaknya. Jadi, saya dengan senang hati rela memberikan apa pun yang saya punya demi kepentingan kalian, bahkan menyerahkan diri saya untuk kalian. Kalau kasih saya kepada kalian semakin melimpah, masakan kasih kalian kepada saya semakin berkurang?! Tetapi mungkin di antara kalian ada yang berkata, “Memang Paulus tidak pernah meminta uang kita untuk membiayai hidupnya, tetapi dia licik dan sudah menipu kita untuk mendapatkan keuntungan.” Itu tidak mungkin! Tentu kalian sendiri tahu bahwa saya tidak pernah menggunakan cara licik untuk mendapatkan keuntungan dari kalian melalui orang yang saya utus kepada kalian. Titus misalnya. Saya meminta dia mengunjungi kalian, dan bersamanya saya mengutus saudara seiman kita. Titus tidak memungut dana dari kalian, bukan?! Kalian tahu bahwa Titus dan saya bekerja dengan tujuan dan cara yang sama. Nah, berdasarkan apa yang kami tulis di atas, mungkin kalian pikir kami sedang berusaha membenarkan diri di hadapan kalian. Tidak! Saudara-saudari yang kami kasihi, saya bersumpah di hadapan Allah dan dalam persatuan kita dengan Kristus bahwa kami menulis surat ini hanya untuk menguatkan kalian. Karena saya takut bahwa waktu saya datang, jangan-jangan kalian melihat sikap saya tidak seperti yang kalian harapkan, atau keadaan kalian tidak seperti yang saya inginkan. Saya takut kalau di antara kalian ada yang bertengkar, iri hati, sombong, marah-marah, atau ada perpecahan, fitnah, gosip, dan kelompok yang membuat kekacauan. Waktu saya datang kembali, jangan-jangan saya kecewa dan malu di hadapan Allah karena di antara kalian masih ada yang hidupnya tidak pantas sebagai pengikut Kristus. Kalau di antara kalian masih ada yang belum bertobat dari perbuatan-perbuatan jahat yang lama, seperti dosa perzinaan dan segala jenis percabulan, saya akan sangat sedih dan menangis karena ternyata pelayanan kami di antara kalian benar-benar gagal!

2 Korintus 12:1-21 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

MENYOMBONGKAN diri seperti ini bodoh sekali, tetapi biarlah saya meneruskannya. Saya ingin menceritakan penglihatan dan penyataan yang saya peroleh dari Tuhan. Saya mengenal seorang Kristen yang empat belas tahun yang lalu diangkat ke atas untuk berkunjung ke surga. Jangan bertanya apakah badannya juga ke sana atau hanya rohnya, sebab saya tidak tahu. Tuhan sajalah yang mengetahui jawabnya. Tetapi bagaimanapun juga dia berada di Firdaus, dan mendengar hal-hal yang begitu menakjubkan, sehingga manusia tidak dapat menggambarkannya atau melukiskannya dengan kata-kata. Tentang orang itulah yang ingin saya banggakan, bukan tentang diri saya. Untuk diri saya, saya hanya membanggakan kelemahan saya. Banyak hal dapat saya banggakan dan saya tidak melebih-lebihkan kalau saya berbuat demikian. Tetapi saya tidak mau membuat orang menganggap saya lebih tinggi daripada seharusnya, yaitu dari apa yang sebenarnya terlihat dari kehidupan saya dan berita yang saya sampaikan. Tetapi ini ingin saya katakan: akulah orang itu, dan agar jangan sampai saya menjadi sombong karena pengalaman-pengalaman hebat itu saya diberikan suatu “duri di dalam daging”, utusan Iblis untuk menyiksa saya. Sudah tiga kali saya memohon supaya Allah menyembuhkan saya. Setiap kali Ia berkata: “Tidak. Tetapi kasih-Ku adalah semua yang kauperlukan. Kuasa-Ku dapat diperlihatkan dengan jelas di dalam orang yang lemah.” Sekarang saya bergembira dapat menjadi pernyataan yang hidup dari kuasa Kristus, dan bukannya memamerkan kuasa dan kecakapan saya sendiri. Karena saya tahu bahwa semua itu bagi kepentingan Kristus, maka saya tidak berkecil hati mengenai kelemahan, penghinaan, kesukaran serta penganiayaan dan ketakutan. Sebab saya tahu: kalau saya lemah, saya kuat. Saudara telah membuat saya berlaku seperti orang tolol—bermegah-megah seperti ini—sebab Saudaralah yang seharusnya menulis mengenai saya dan bukan menyebabkan saya menulis mengenai diri sendiri. Tidak ada sesuatu pun yang dimiliki oleh orang-orang yang mengagumkan itu yang tidak saya miliki, walaupun sebenarnya saya sama sekali tidak berharga. Ketika saya berada bersama-sama dengan Saudara, saya memberikan cukup bukti bahwa saya benar-benar seorang rasul, yang diutus kepada Saudara oleh Allah sendiri: sebab dengan sabar saya melakukan banyak keajaiban dan mukjizat di tengah-tengah Saudara sekalian. Satu-satunya hal yang tidak saya lakukan bagi Saudara, tetapi yang saya lakukan bagi jemaat yang lain di mana juga, ialah menjadi beban bagi Saudara—saya tidak minta supaya Saudara memberi saya makanan dan tempat tinggal. Maafkanlah kelalaian saya ini! Sekarang saya akan berkunjung lagi kepada Saudara untuk ketiga kalinya. Kunjungan saya ini tetap tidak akan minta biaya apa-apa dari Saudara, sebab saya tidak menginginkan uang Saudara. Saudaralah yang saya inginkan! Dan bagaimanapun juga, Saudara adalah anak saya, dan anak-anak tidak menanggung biaya makan orang tua mereka. Sebaliknya, orang tualah yang memelihara anak-anak mereka. Saya senang memberikan diri saya sendiri dan segala yang saya miliki demi pertumbuhan rohani Saudara, walaupun tampaknya bahwa makin besar kasih saya kepada Saudara, makin kecil kasih Saudara kepada saya. Beberapa dari Saudara berkata, “Memang kita tidak usah mengeluarkan biaya apa-apa untuk kunjungannya itu, tetapi si Paulus itu orang yang licik sekali. Pasti ia menarik keuntungan dari kita, entah bagaimana caranya.” Bagaimana mungkin saya dapat menarik keuntungan dari Saudara? Adakah orang-orang yang saya utus menarik keuntungan dari Saudara? Ketika saya mengutus Titus dan seorang saudara yang lain untuk berkunjung kepada Saudara, apakah mereka memperoleh keuntungan? Tentu saja tidak! Sebab Karena kami berdua memiliki keyakinan yang sama dan berperilaku dengan cara yang sama. Mungkin Saudara mengira bahwa semua ini saya katakan untuk membela diri supaya saya diterima kembali dengan baik. Sekali-kali bukan itu maksud saya. Dengan disaksikan oleh Allah saya katakan kepada Saudara bahwa semua ini saya katakan untuk menolong Saudara—untuk membangun iman Saudara—dan bukan untuk menolong diri saya sendiri. Sebab saya khawatir, kalau-kalau pada waktu saya datang, saya tidak akan menyukai apa yang saya temukan dan Saudara tidak akan menyukai tindakan yang terpaksa harus saya ambil. Saya khawatir, bahwa saya akan mendapatkan Saudara bertengkar satu dengan yang lain, saling mengiri, bermusuh-musuhan, berlaku tinggi hati, mempercakapkan keburukan orang, serta diliputi oleh kesombongan, dan perpecahan. Ya, saya khawatir, bahwa pada waktu saya datang, Allah akan merendahkan saya di hadapan Saudara dan saya akan merasa sedih sekali karena beberapa di antara Saudara telah berdosa dan menolak untuk berpaling dari perbuatan-perbuatan Saudara yang cabul, kotor, dan tidak pantas.

2 Korintus 12:1-21 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Masih banyak lagi yang harus aku tambahkan untuk kebanggaan ini. Itu tidak akan membantu, tetapi aku akan berbicara tentang penglihatan dan wahyu dari Tuhan. Aku mengenal seorang dalam Kristus yang diangkat ke surga ketiga yang terjadi 14 tahun lalu. Aku tidak tahu apakah itu terjadi di dalam atau di luar tubuhnya, tetapi Allah yang tahu. Dan aku tahu orang itu diangkat ke Firdaus, entah terjadi di dalam atau di luar tubuhnya aku tidak tahu, tetapi Allah yang tahu. Orang ini mendengar hal-hal yang tidak dapat dijelaskan. Ia mendengar hal-hal yang tidak boleh dibicarakan. Aku akan berbangga tentang orang seperti itu, tetapi aku tidak akan banggakan tentang diriku sendiri. Aku hanya akan berbangga atas kelemahan-kelemahanku. Tetapi jika aku mau berbangga, aku tidak mau berbicara seperti seorang bodoh, sebab aku akan mengatakan kebenaran. Tetapi aku tidak akan membanggakan diriku, sebab aku tidak mau orang menganggapku lebih daripada apa yang mereka lihat aku lakukan atau mendengar apa yang aku katakan. Tetapi aku tidak boleh membanggakan hal-hal luar biasa yang ditunjukkan kepadaku. Maka suatu masalah yang menyakitkan diberikan kepadaku. Seorang malaikat Setan dikirim untuk membuatku menderita supaya aku tidak menganggap diriku lebih baik dari orang lain. Tiga kali aku memohon kepada Tuhan agar masalah ini diambil dariku. Tetapi Tuhan berkata kepadaku, “Anugerah-Ku yang kamu perlukan. Karena justru ketika kamu lemah, segala sesuatu dapat dikerjakan sepenuhnya dengan kuasa-Ku.” Karena itu, aku lebih suka membanggakan kelemahanku supaya kuasa Kristus tinggal di dalamku. Itu sebabnya, demi Kristus, aku menerima kelemahanku dengan senang hati. Aku senang dihina, mengalami kesusahan, menghadapi penganiayaan dan mendapat masalah, sebab ketika aku lemah sesungguhnya aku kuat. Aku sudah berbicara seperti orang bodoh, tetapi kamu yang membuatku. Padahal, kamulah yang seharusnya memuji aku. Walaupun aku bukan siapa-siapa, tetapi aku tidak kurang apa-apa dibandingkan “rasul-rasul luar biasa” itu. Ketika aku ada bersamamu, aku dengan sabarnya melakukan berbagai keajaiban dan mujizat yang membuktikan bahwa aku seorang rasul. Jadi, kamu menerima semua yang telah diterima oleh jemaat-jemaat lain. Hanya satu hal yang berbeda: Aku tidak menjadi beban bagimu. Maafkanlah aku atas hal ini! Sekarang, aku siap untuk mengunjungi kamu untuk ketiga kalinya, dan aku tidak mau menjadi beban bagimu. Aku tidak menginginkan apa pun yang kamu punya. Aku hanya menginginkan kamu. Anak-anak tidak seharusnya menabung untuk orang tuanya. Orang tua yang harusnya menabung untuk anak-anaknya. Jadi, aku sangat senang memberikan semua yang aku miliki, bahkan aku akan memberikan diriku kepadamu. Jika aku semakin mengasihimu, apakah kamu akan sedikit mengasihiku? Sudah jelas bahwa aku bukan beban bagimu, tetapi mungkin kamu menganggap bahwa aku memakai tipuan untuk menjebakmu. Apakah aku mengambil keuntungan dari antara mereka yang aku utus kepadamu? Aku minta Titus untuk mengunjungi kamu dan mengutus saudara kami bersamanya. Apakah Titus mengambil keuntungan darimu? Tidak! Karena tindakan dan sikap kita adalah sama. Kami bukan menyampaikan semuanya ini untuk membela diri kami. Mungkin ini yang sudah kamu pikirkan selama ini. Tidak, kami membicarakan semua ini sebagai pelayan Kristus di hadapan Allah. Semua yang kami lakukan adalah untukmu, untuk menguatkan kamu. Aku mengatakan semuanya ini sebab aku takut kalau aku datang, kamu bukanlah seperti yang aku inginkan. Dan aku juga tidak sama seperti yang kamu inginkan. Aku takut kalau nanti di sana aku menemukan hal-hal ini: pertengkaran, iri hati, kemarahan, perkelahian demi diri sendiri, fitnah, pergunjingan, kesombongan dan kekacauan. Aku takut ketika aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depanmu. Dan mungkin aku harus bersedih karena banyak orang yang masih terus berdosa. Mereka masih tidak mau bertobat dari kehidupan mereka yang jahat, dosa percabulan mereka dan hal-hal memalukan yang mereka lakukan.

2 Korintus 12:1-21 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau – entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya – orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. Aku juga tahu tentang orang itu, – entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya – ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku. Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikit pun, namun di dalam segala hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu. Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa. Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini! Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya. Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi? Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi – kamu katakan – dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya. Jadi pernahkah aku mengambil untung dari pada kamu oleh seorang dari antara mereka, yang kuutus kepada kamu? Memang aku telah meminta Titus untuk pergi dan bersama-sama dengan dia aku mengutus saudara yang lain itu. Adakah Titus mengambil untung dari pada kamu? Tidakkah kami berdua hidup menurut roh yang sama dan tidakkah kami berlaku menurut cara yang sama? Sudah lama agaknya kamu menyangka, bahwa kami hendak membela diri di depan kamu. Di hadapan Allah dan demi Kristus kami berkata: semua ini, saudara-saudaraku yang kekasih, terjadi untuk membangun iman kamu. Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan. Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.

2 Korintus 12:1-21 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Memang tidak ada untungnya untuk berbangga. Tetapi saya mau juga membanggakan hal-hal yang Allah perlihatkan kepada saya dalam wahyu atau dalam penglihatan. Saya mengenal seorang Kristen yang empat belas tahun yang lalu diangkat ke tempat yang tertinggi di surga. (Saya tidak tahu apakah tubuhnya benar-benar terangkat atau itu hanya suatu penglihatan -- Allah sajalah yang tahu.) Saya ulangi sekali lagi: Saya tahu bahwa orang ini diangkat masuk ke Firdaus. (Saya tidak tahu apakah tubuhnya benar-benar terangkat ataukah itu hanya suatu penglihatan -- Allah sajalah yang tahu.) Di sana orang itu mendengarkan hal-hal yang tidak dapat diungkapkan oleh manusia dan tidak juga diizinkan kepada manusia untuk mengucapkannya. Tentang orang itulah yang mau saya banggakan, bukan tentang diri saya sendiri. Mengenai diri saya, hanya hal-hal yang menunjukkan kelemahan saya itulah, yang mau saya banggakan. Seandainya saya ingin juga membanggakan sesuatu, saya tidak mau menjadi pembual yang omong kosong; saya akan mengatakan yang benar. Tetapi saya menahan diri, supaya tidak ada orang yang menganggap saya lebih daripada apa yang sudah ia lihat saya lakukan atau yang sudah ia dengar saya katakan. Tetapi supaya saya jangan terlalu sombong karena penglihatan-penglihatan yang luar biasa itu, saya diberikan semacam penyakit pada tubuh saya yang merupakan alat Iblis. Penyakit itu diberikan untuk memukul saya supaya saya tidak menjadi sombong. Tiga kali saya berdoa kepada Tuhan supaya penyakit itu diangkat dari saya. Tetapi Tuhan menjawab, “Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah.” Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya. Jadi saya gembira dengan kelemahan-kelemahan saya. Saya juga gembira kalau oleh karena Kristus saya difitnah, saya mengalami kesulitan, dikejar-kejar dan saya mengalami kesukaran. Sebab kalau saya lemah, maka pada waktu itulah justru saya kuat. Sungguh saya sudah berlaku seperti orang bodoh -- tetapi kalianlah yang membuat saya menjadi begitu. Sebenarnya kalianlah yang harus memuji saya. Sebab meskipun saya tidak berarti apa-apa, saya sama sekali tidak kalah terhadap “rasul-rasul” yang luar biasa itu! Keajaiban-keajaiban dan hal-hal luar biasa serta pekerjaan-pekerjaan yang besar-besar sudah diperlihatkan dengan sabar kepadamu untuk membuktikan bahwa saya seorang rasul. Dalam hal apakah kalian kurang diperhatikan, dibanding dengan jemaat-jemaat yang lain? Paling-paling hanya dalam hal ini: bahwa saya tidak menyusahkan kalian untuk membiayai saya. Maafkan saya atas kesalahan itu! Sekarang ini sudah untuk ketiga kalinya saya siap untuk mengunjungi kalian. Dan saya tidak mau menyusahkan kalian, sebab yang saya inginkan bukanlah apa yang kalian miliki, melainkan dirimu. Karena bukanlah anak-anak yang harus mencari nafkah untuk orang tuanya, tetapi orang tualah yang harus mencari nafkah untuk anak-anaknya. Karena itu, dengan senang hati saya rela mengurbankan segala-galanya untukmu, bahkan diri saya sendiri pun. Kalau saya begitu mengasihi kalian, apakah patut kalian kurang mengasihi saya? Nah, kalian setuju bahwa saya tidak pernah menyusahkan kalian. Namun ada yang berkata bahwa saya ini licik; bahwa saya mendapat keuntungan dari kalian karena tipu daya saya. Mana mungkin! Apakah melalui orang-orang yang saya utus kepadamu itu saya mengeruk keuntungan dari kalian? Saya sudah menyuruh Titus pergi mengunjungi kalian, dan aku menyuruh saudara Kristen yang lain itu pergi bersama-sama dengan dia. Apakah Titus mengambil keuntungan dari kalian? Tetapi kami berdua bekerja dengan tujuan yang sama dan bertindak dengan cara-cara yang sama! Boleh jadi kalian mengira kami selama ini sedang berusaha membela diri terhadap kalian? Kalian keliru sekali! Allah mengetahui bahwa semua yang kami katakan itu adalah menurut kehendak Kristus. Dan semua yang kami lakukan adalah untuk membangun kehidupan rohanimu. Saya khawatir bahwa pada waktu saya mengunjungi kalian nanti, saya dapati kalian tidak seperti apa yang saya harapkan, dan kalian pun akan mendapati saya tidak seperti yang kalian harapkan. Jangan-jangan nanti ada yang berkelahi, iri hati, panas hati, mementingkan diri sendiri, fitnah-memfitnah, hasut-menghasut, sombong dan mengacau. Saya takut kalau-kalau pada waktu saya datang nanti Allah akan merendahkan saya di hadapan kalian dan saya akan menangis karena banyak di antara kalian yang berdosa dahulu, tidak berubah dan tidak berhenti melakukan perbuatan-perbuatan mereka yang cabul, kotor dan tidak pantas.