Efesus 4:1-10

Efesus 4:1-10 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Jadi, sebagai orang yang dipenjarakan karena melayani TUHAN, saya menasihati kalian masing-masing untuk hidup sesuai dengan panggilanmu sebagai umat Allah. Teruslah rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Hendaklah kamu semua saling memaafkan dan saling mengasihi. Kita sudah dipersatukan dan hidup bersama-sama dengan damai karena kita semua sudah menerima Roh Kudus. Oleh karena itu teruslah berusaha memelihara kesatuan itu. Kita masing-masing sudah menjadi anggota dari satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Kita diberi Roh Kudus yang sama, dan Allah sudah memanggil kita untuk memiliki pengharapan yang sama. Kita semua percaya kepada Penguasa yang sama dan mempunyai keyakinan yang sama. Kita juga sudah dibaptis dalam nama Penguasa kita itu. Bagi kita semua, hanya ada satu Allah dan Bapa. Dia memerintah atas segala sesuatu. Dia ada di mana-mana dan hadir dalam diri kita semua. Namun, di samping semua kesamaan itu, kita masing-masing diberi kemampuan rohani yang berbeda-beda oleh Kristus, sesuai kebaikan hati-Nya kepada kita. Mengenai hal itu sudah dinubuatkan, “Setelah memenangkan peperangan, Tuhan naik kembali ke tempat tertinggi. Dia sudah mempermalukan semua pihak yang memusuhi-Nya, dan mereka dipaksa untuk mengikuti-Nya dari belakang sebagai tawanan perang.” Perhatikanlah bahwa pemazmur mengatakan bahwa sesudah Tuhan menang, Dia “naik kembali.” Untuk bisa naik, berarti Kristus sebelumnya berada di bawah. Itu artinya Dia sudah turun ke tempat yang paling rendah di bumi. Setelah turun, sekarang Dia sudah naik kembali juga sampai ke tempat yang jauh lebih tinggi daripada segala tingkat surga dan langit, supaya seluruh alam semesta ini dipenuhi oleh kehadiran-Nya.

Efesus 4:1-10 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

SAYA, yang dipenjarakan karena melayani Tuhan, mohon supaya Saudara sekalian hidup dan berkelakuan sebagaimana patutnya bagi orang yang telah dipilih untuk mendapat berkat-berkat yang indah seperti ini. Hendaklah Saudara rendah hati dan lemah lembut. Bersabarlah seorang terhadap yang lain serta tenggang-menenggang dengan kasih. Usahakanlah untuk memelihara kesatuan yang diberikan Roh Allah kepada Saudara. Damai sejahtera-Nya adalah ikatan yang menyatukan Saudara. Kita semua adalah anggota dari satu tubuh, kita mempunyai satu Roh, dan kita semua dipanggil untuk satu masa depan yang penuh dengan kemuliaan. Bagi kita hanya ada satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, dan kita semua mempunyai satu Allah dan satu Bapa, yang berada di atas kita dan di dalam kita, dan yang hidup melalui tiap anggota tubuh itu. Meskipun begitu, Kristus telah memberikan kepada kita masing-masing kecakapan yang khusus—apa saja yang diinginkan-Nya bagi kita dari perbendaharaan karunia-Nya yang melimpah-limpah. Pemazmur menyinggung hal ini karena ia berkata bahwa “pada waktu Kristus kembali ke surga dengan sorak-sorai sesudah kebangkitan dan kemenangan-Nya terhadap Iblis, Ia membawa banyak tawanan dan Ia membagi-bagikan karunia-Nya kepada manusia.” Perhatikanlah, bahwa Ia dikatakan kembali ke surga. Ini berarti bahwa sebelumnya Ia telah turun dari surga yang tinggi, jauh ke bagian dunia yang paling bawah. Yang turun itu sama dengan yang naik kembali, supaya dengan diri-Nya Ia dapat mengisi segala sesuatu di mana saja, dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.