Keluaran 8:6-32

Keluaran 8:6-32 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Lalu Harun mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir, maka bermunculanlah katak-katak, lalu menutupi tanah Mesir. Tetapi para ahli itu pun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga mereka membuat katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir. Kemudian Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: ”Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya katak-katak itu dari padaku dan dari pada rakyatku; maka aku akan membiarkan bangsa itu pergi, supaya mereka mempersembahkan korban kepada TUHAN.” Kata Musa kepada Firaun: ”Silakanlah tuanku katakan kepadaku, bila aku akan berdoa untukmu, untuk pegawaimu dan rakyatmu, supaya katak-katak itu dilenyapkan dari padamu dan dari rumah-rumahmu, dan hanya tinggal di sungai Nil saja.” Katanya: ”Besok.” Lalu kata Musa: ”Jadilah seperti katamu itu, supaya tuanku mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti TUHAN, Allah kami. Maka katak-katak itu akan dijauhkan dari padamu, dari rumah-rumahmu, dari pegawai-pegawaimu dan dari rakyatmu; dan hanya akan tinggal di sungai Nil saja.” Lalu Musa dan Harun keluar meninggalkan Firaun, dan Musa berseru kepada TUHAN karena katak-katak, yang didatangkan-Nya kepada Firaun. Dan TUHAN melakukan seperti yang dikatakan Musa, sehingga katak-katak itu mati lenyap dari rumah, dari halaman dan dari ladang. Dikumpulkan oranglah bangkai-bangkainya bertumpuk-tumpuk, sehingga tanah itu berbau busuk. Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya – seperti yang telah difirmankan TUHAN. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ”Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir.” Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir. Para ahli itu pun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: ”Inilah tangan Allah.” Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka – seperti yang telah difirmankan TUHAN. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ”Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku; sebab jika engkau tidak membiarkan umat-Ku itu pergi, maka Aku akan melepaskan pikat terhadap engkau, terhadap pegawai-pegawaimu, rakyatmu dan rumah-rumahmu, sehingga rumah-rumah orang Mesir, bahkan tanah, di mana mereka berdiri akan penuh dengan pikat. Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini. Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi.” TUHAN berbuat demikian; maka datanglah banyak-banyak pikat ke dalam istana Firaun dan ke dalam rumah pegawai-pegawainya dan ke seluruh tanah Mesir; negeri itu menderita karena pikat itu. Lalu Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: ”Pergilah, persembahkanlah korban kepada Allahmu di negeri ini.” Tetapi Musa berkata: ”Tidak mungkin kami berbuat demikian, sebab korban yang akan kami persembahkan kepada TUHAN, Allah kami, adalah kekejian bagi orang Mesir. Apabila kami mempersembahkan korban yang menjadi kekejian bagi orang Mesir itu, di depan mata mereka, tidakkah mereka akan melempari kami dengan batu? Kami harus pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, seperti yang difirmankan-Nya kepada kami.” Lalu kata Firaun: ”Baik, aku akan membiarkan kamu pergi untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di padang gurun; hanya janganlah kamu pergi terlalu jauh. Berdoalah untuk aku.” Lalu kata Musa: ”Sekarang aku keluar meninggalkan tuanku dan akan berdoa kepada TUHAN, maka pikat itu akan dijauhkan besok dari Firaun, dari pegawai-pegawainya dan rakyatnya; hanya janganlah Firaun berlaku curang lagi dengan tidak membiarkan bangsa itu pergi untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN.” Sesudah itu keluarlah Musa meninggalkan Firaun, lalu berdoa kepada TUHAN. Dan TUHAN membuat seperti yang dikatakan Musa: pikat itu dijauhkan-Nya dari Firaun, dari pegawai-pegawainya dan rakyatnya; seekor pun tidak ada yang tinggal. Tetapi sekali ini pun Firaun tetap berkeras hati; ia tidak membiarkan bangsa itu pergi.

Keluaran 8:6-32 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Maka Harun mengulurkan tongkatnya ke atas perairan Mesir, lalu katak-katak keluar dan menutupi seluruh Mesir. Akan tetapi, para ahli sihir negeri itu juga melakukan hal yang sama dengan keahlian mereka, dan katak-katak pun bermunculan memenuhi Mesir. Kemudian raja memanggil Musa dan Harun untuk menghadap dan berkata kepada mereka, “Mintalah kepada dewamu itu untuk melenyapkan katak-katak ini dari saya dan bangsa saya, maka saya akan membiarkan bangsamu pergi untuk mempersembahkan kurban kepada dewamu.” Jawab Musa, “Tentukanlah waktunya, maka saya akan berdoa kepada TUHAN meminta agar semua katak ini dilenyapkan darimu, dari para pegawaimu, dari rakyatmu, dan dari rumah-rumah kalian. Katak hanya akan berada di sungai Nil.” Raja menjawab, “Paling lama besok.” Kata Musa, “Baik, permintaanmu akan dipenuhi, agar kalian tahu bahwa tidak ada dewa yang seperti TUHAN Allah kami. Katak-katak itu akan menyingkir darimu, dari para pejabatmu, rakyatmu, dan dari rumah-rumah kalian. Katak hanya akan tinggal di sungai Nil.” Lalu Musa dan Harun pergi meninggalkan raja. Sesuai janjinya kepada raja Mesir, Musa berseru dalam doanya kepada TUHAN, meminta agar bencana katak disingkirkan. TUHAN mengabulkan permintaan Musa. Maka matilah semua katak yang ada di setiap rumah, halaman, dan ladang. Orang-orang Mesir mengumpulkan bangkai katak itu, hingga seluruh negeri berbau busuk. Namun, ketika raja melihat bahwa mereka sudah terbebas dari katak-katak itu, dia kembali mengeraskan hatinya dan tidak mau mendengarkan Musa dan Harun, tepat seperti yang sudah dikatakan TUHAN. Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Katakanlah kepada Harun, ‘Angkatlah tongkatmu dan pukulkan ke tanah, maka debu akan berubah menjadi agas yang memenuhi seluruh negeri Mesir.’” Lalu terjadilah demikian. Harun mengulurkan tongkat yang ada di tangannya dan memukulkannya ke tanah yang berdebu, maka semua debu di seluruh Mesir berubah menjadi agas lalu menghinggapi semua orang dan binatang. Agas-agas itu mengerubungi manusia maupun hewan. Para ahli sihir berusaha dengan seluruh kemampuan mereka untuk melakukan hal yang sama, tetapi mereka tidak dapat membuat agas dari debu. Maka berkatalah para ahli sihir itu kepada raja, “Ini pasti perbuatan Allahnya Musa dan Harun!” Namun, seperti yang sudah TUHAN katakan sebelumnya, raja tetap bersikeras dan tidak mau mendengarkan mereka. Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Besok kamu harus bangun pagi-pagi sekali dan pergi menghadap raja ketika dia turun ke sungai. Sampaikanlah kepadanya: Beginilah perkataan TUHAN kepadamu, ‘Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka dapat menyembah-Ku. Kalau engkau tidak membiarkan umat-Ku pergi, Aku akan mengirimkan kerumunan lalat kepadamu, kepada semua pejabatmu, rakyatmu, dan ke dalam rumah-rumah kalian. Setiap rumah orang Mesir akan dipenuhi dengan kerumunan lalat, bahkan tanah tempat kalian berdiri pun akan penuh dengan lalat. Pada hari itu, Aku akan membedakan tempat tinggal umat-Ku di Gosyen. Daerah itu akan bebas dari kerumunan lalat, supaya engkau tahu bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini. Aku akan membedakan antara umat-Ku dan rakyatmu. Keajaiban ini akan terjadi besok.’” Dan TUHAN melakukan apa yang Dia katakan. Kerumunan lalat mengerubungi istana raja serta rumah para pejabat. Lalat-lalat itu memenuhi dan membuat seluruh negeri menjadi kotor. Sesudah itu, raja memanggil Musa dan Harun lalu berkata, “Pergilah, persembahkanlah kurban bagi dewa kalian, tetapi di dalam negeri ini saja.” Jawab Musa, “Tidak bisa, karena memberikan persembahan kurban bagi TUHAN Allah kami merupakan suatu kegiatan yang menjijikkan di mata orang Mesir. Apabila kami melakukannya di depan mereka, pasti mereka melempari kami dengan batu. Untuk memberikan persembahan sesuai perintah TUHAN yang kami sembah, kami harus melakukan perjalanan selama tiga hari ke padang belantara.” Raja pun menjawab, “Saya akan memperbolehkan kalian pergi untuk mempersembahkan kurban kepada dewa kalian, di padang belantara, tetapi jangan pergi terlalu jauh. Dan saya minta kalian mendoakan saya.” Lalu Musa berkata, “Baik. Sekarang saya akan pergi dan memohon kepada TUHAN agar besok kerumunan lalat meninggalkan engkau, para pejabatmu, serta rakyatmu. Tetapi, kali ini janganlah Baginda berbuat curang lagi dengan melarang bangsa Israel pergi mempersembahkan kurban kepada TUHAN!” Kemudian Musa pergi meninggalkan raja dan berdoa kepada TUHAN. TUHAN mengabulkan permintaan Musa dengan menghilangkan kerumunan lalat dari raja, para pejabat, serta rakyatnya. Tidak ada seekor pun lalat yang tertinggal. Namun, kali ini pun raja kembali mengeraskan hatinya dan tidak memperbolehkan bangsa Israel pergi.

Keluaran 8:6-32 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Maka Harun mengacungkan tongkatnya ke atas semua air, lalu muncullah katak-katak memenuhi seluruh negeri. Tetapi para tukang sihir memakai ilmu gaib mereka, dan juga membuat katak-katak bermunculan di negeri itu. Raja memanggil Musa dan Harun, dan berkata, “Berdoalah kepada TUHAN supaya Ia melenyapkan katak-katak ini, maka aku akan mengizinkan bangsamu pergi untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN.” Musa menjawab, “Dengan senang hati saya akan berdoa untuk Tuanku. Tetapkanlah waktunya, maka saya akan mendoakan Tuanku, para pejabat dan rakyat. Maka Tuanku akan dibebaskan dari katak-katak itu, dan tidak akan ada yang sisa, kecuali di Sungai Nil.” Jawab raja itu, “Berdoalah untukku besok.” Kata Musa, “Saya akan melakukan apa yang Tuanku minta. Maka Tuanku akan tahu bahwa tidak ada Allah lain seperti TUHAN, Allah kami. Dia akan membebaskan Tuanku, para pejabat dan rakyat dari katak-katak itu. Tak akan ada katak di rumah-rumah, kecuali di Sungai Nil.” Lalu Musa dan Harun meninggalkan raja. Kemudian Musa berdoa kepada TUHAN supaya melenyapkan katak-katak yang didatangkan-Nya atas raja. TUHAN mengabulkan permintaan Musa, dan katak-katak yang ada di rumah-rumah, di halaman-halaman dan ladang-ladang mati semua. Orang Mesir mengumpulkan bangkai katak-katak itu sampai bertimbun-timbun, sehingga seluruh negeri berbau busuk. Ketika raja melihat bahwa katak-katak itu sudah mati, ia berkeras kepala. Dan seperti yang sudah dikatakan TUHAN, raja tidak mau mempedulikan perkataan Musa dan Harun. TUHAN berkata kepada Musa, “Suruhlah Harun memukul tanah dengan tongkatnya, maka di seluruh negeri Mesir debu akan berubah menjadi nyamuk.” Lalu Harun memukul tanah dengan tongkatnya, dan semua debu di Mesir berubah menjadi nyamuk yang mengerumuni manusia dan binatang. Para ahli sihir berusaha memakai ilmu gaib mereka untuk juga mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak berhasil. Di mana-mana ada nyamuk, sehingga para ahli sihir itu berkata kepada raja, “Ini perbuatan Allah.” Tetapi raja itu berkeras kepala, dan seperti yang sudah dikatakan TUHAN, raja itu tidak mau mempedulikan perkataan Musa dan Harun. TUHAN berkata kepada Musa, “Pergilah besok pagi-pagi sekali menemui raja pada waktu ia turun ke sungai, dan sampaikanlah kepadanya perkataan-Ku ini: ‘Izinkanlah umat-Ku pergi beribadat kepada-Ku. Jika engkau menolak, maka Aku akan mendatangkan lalat kepadamu, kepada para pejabat dan rakyat. Rumah-rumah orang Mesir, bahkan seluruh negeri akan penuh dengan lalat. Tetapi Aku akan membuat kekecualian untuk daerah Gosyen, tempat umat-Ku tinggal. Di sana tak akan ada lalat, supaya kamu tahu bahwa Aku, TUHAN, yang melakukan itu. Aku akan membuat perbedaan antara umat-Ku dengan rakyatmu. Keajaiban itu akan terjadi besok.’ ” TUHAN mendatangkan lalat yang banyak sekali ke istana raja dan ke rumah-rumah para pejabat. Seluruh negeri Mesir sangat menderita karena lalat-lalat itu. Kemudian raja memanggil Musa dan Harun lalu berkata, “Pergilah mempersembahkan kurban kepada Allahmu, tetapi di negeri ini saja.” “Sebaiknya tidak,” jawab Musa, “karena orang Mesir akan merasa tersinggung kalau melihat persembahan kami itu, dan pasti kami akan dilempari batu sampai mati. Kami harus pergi ke padang gurun sejauh tiga hari perjalanan untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN Allah kami, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kami.” Raja berkata, “Baiklah, kuizinkan kamu pergi ke padang gurun untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN, Allahmu, asal kamu tidak pergi jauh. Ingat, doakanlah aku!” Jawab Musa, “Sesudah saya pergi, saya segera berdoa kepada TUHAN supaya besok lalat-lalat itu meninggalkan Tuanku, para pejabat dan rakyat. Tetapi jangan menipu kami lagi, dan jangan menghalangi bangsa Israel pergi untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN.” Musa meninggalkan raja, lalu berdoa kepada TUHAN, dan TUHAN mengabulkan doa Musa. Lalat-lalat itu beterbangan meninggalkan raja, para pejabat dan rakyat. Tak ada seekor pun yang masih tinggal. Tetapi kali ini pun raja berkeras kepala dan tidak mengizinkan bangsa itu pergi.