Keluaran 9:8-35
Keluaran 9:8-35 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Lalu TUHAN berkata kepada Musa dan Harun, “Ambillah beberapa genggam abu dari tempat pembakaran. Musa harus melemparkan abu itu ke udara di hadapan raja. Abu itu akan menjadi debu halus yang akan tersebar ke seluruh Mesir dan menyebabkan bisul-bisul bernanah pada manusia dan binatang di seluruh Mesir.” Maka Musa dan Harun mengambil abu dari tempat pembakaran dan menghadap raja. Musa melemparkan abu itu ke udara, lalu timbullah bisul-bisul bernanah pada kulit semua orang dan binatang di Mesir. Mereka sangat menderita, bahkan para ahli sihir tidak sanggup berdiri di hadapan Musa karena kesakitan akibat bisul bernanah itu. Tetapi TUHAN mengeraskan hati raja, dan seperti yang sudah TUHAN katakan sebelumnya, raja tetap tidak menghiraukan perkataan Musa dan Harun. Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, “Besok, bangunlah pagi-pagi dan pergilah menghadap raja Mesir. Katakanlah kepadanya, ‘TUHAN, Allah umat Israel, berkata: Biarkanlah umat-Ku pergi agar mereka dapat menyembah-Ku. Kalau tidak, maka kali ini Aku akan mendatangkan bencana yang lebih hebat lagi kepadamu, para pegawaimu, dan rakyatmu, agar engkau tahu bahwa tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi ini. Aku bisa saja menggunakan kuasa-Ku untuk menyerang engkau dan rakyatmu dengan penyakit serta melenyapkan kalian dari muka bumi. Tetapi Aku membiarkan engkau hidup untuk tujuan ini, yaitu menunjukkan kuasa-Ku kepadamu. Dengan demikian, nama-Ku akan dimuliakan di seluruh bumi. Meskipun demikian, engkau masih saja sombong dan tidak membiarkan umat-Ku pergi. Besok, sekitar waktu yang sama seperti sekarang, Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat, yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh Mesir. Karena itu, bawalah seluruh ternak kalian yang berada di padang untuk berlindung ke tempat yang aman. Setiap orang dan binatang yang masih di padang akan mati tertimpa hujan es!’” Maka para pejabat raja yang takut akan perkataan TUHAN segera membawa masuk semua budak dan ternak mereka untuk berlindung. Tetapi orang-orang yang tidak menghiraukan perkataan TUHAN membiarkan budak dan ternak mereka di padang. Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Arahkanlah tanganmu ke langit, agar hujan es turun di seluruh Mesir menimpa setiap orang, binatang, dan tanaman di padang.” Musa mengarahkan tongkatnya ke langit, dan TUHAN menurunkan hujan es di seluruh tanah Mesir disertai guntur dan petir yang menyambar-nyambar ke tanah. Sepanjang sejarah bangsa Mesir, belum pernah terjadi hujan es yang turun terus-menerus beserta sambaran petir seperti ini. Hujan es menghantam semua yang ada di ladang di seluruh Mesir, baik manusia, binatang, tanaman, maupun pepohonan. Hanya Gosyen, tempat tinggal umat Israel, yang tidak terkena hujan es. Lalu raja memanggil Musa dan Harun untuk menghadap dia dan berkata, “Kali ini saya mengaku sudah berdosa. Dewamu memang benar, dan saya beserta seluruh rakyat saya bersalah. Mintalah kepada dewamu untuk menghentikan hujan es dan guntur yang dahsyat ini! Kami tidak tahan lagi. Saya akan membiarkan kalian pergi. Kalian tidak usah tinggal lebih lama lagi.” Jawab Musa kepada raja, “Baik. Ketika saya meninggalkan kota ini, saya akan mengangkat tangan kepada TUHAN. Guntur akan berhenti dan tidak akan ada hujan es lagi, agar kalian tahu bahwa bumi adalah milik TUHAN. Tetapi saya tahu bahwa engkau dan pejabatmu masih tidak takut kepada TUHAN Allah.” Pada waktu itu, jelai sudah hampir siap panen dan rami sedang berbunga. Jadi, hujan es menggagalkan panen tanaman-tanaman tersebut. Akan tetapi, gandum dan sekoi tidak rusak karena belum musimnya. Kemudian Musa meninggalkan raja. Dia pergi ke luar kota dan mengangkat tangannya kepada TUHAN. Maka berhentilah guntur, hujan, dan hujan es itu. Ketika raja melihat bahwa hujan, hujan es, dan guntur sudah berhenti, dia dan para pejabatnya pun berdosa lagi dengan mengeraskan hati mereka. Raja tetap tidak membiarkan umat Israel pergi, sesuai dengan yang sudah TUHAN katakan kepada Musa.
Keluaran 9:8-35 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: ”Ambillah jelaga dari dapur peleburan serangkup penuh, dan Musa harus menghamburkannya ke udara di depan mata Firaun. Maka jelaga itu akan menjadi debu meliputi seluruh tanah Mesir, dan akan menjadikan barah yang memecah sebagai gelembung, pada manusia dan binatang di seluruh tanah Mesir.” Lalu mereka mengambil jelaga dari dapur peleburan, dan berdiri di depan Firaun, kemudian Musa menghamburkannya ke udara, maka terjadilah barah, yang memecah sebagai gelembung pada manusia dan binatang, sehingga ahli-ahli itu tidak dapat tetap berdiri di depan Musa, karena barah-barah itu; sebab ahli-ahli itu pun juga kena barah sama seperti semua orang Mesir. Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak mendengarkan mereka – seperti yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ”Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku. Sebab sekali ini Aku akan melepaskan segala tulah-Ku terhadap engkau sendiri, terhadap pegawai-pegawaimu dan terhadap rakyatmu, dengan maksud supaya engkau mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi. Bukankah sudah lama Aku dapat mengacungkan tangan-Ku untuk membunuh engkau dan rakyatmu dengan penyakit sampar, sehingga engkau terhapus dari atas bumi; akan tetapi inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni supaya memperlihatkan kepadamu kekuatan-Ku, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi. Engkau masih selalu mengalangi umat-Ku, sehingga engkau tidak membiarkan mereka pergi. Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir sejak Mesir dijadikan sampai sekarang ini. Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang, suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es itu, sehingga mati.” Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut kepada firman TUHAN, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah, tetapi siapa yang tidak mengindahkan firman TUHAN, meninggalkan hamba-hambanya serta ternaknya di padang. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ”Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan binatang dan menimpa tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir.” Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan api pun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir. Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. Hujan es itu menimpa binasa segala sesuatu yang ada di padang, di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai binatang; juga segala tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu dan segala pohon di padang ditumbangkannya. Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es. Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: ”Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah. Berdoalah kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi.” Dan berkatalah Musa kepadanya: ”Sekeluar aku dari kota ini, aku akan mengembangkan tanganku kepada TUHAN; guruh akan berhenti dan hujan es tidak akan turun lagi, supaya engkau mengetahui, bahwa bumi adalah milik TUHAN. Tetapi tentang engkau dan para pegawaimu, aku tahu, bahwa kamu belum takut kepada TUHAN Allah.” – Tanaman rami dan jelai telah tertimpa binasa, sebab jelai itu sedang berbulir dan rami itu sedang berbunga. Tetapi gandum dan sekoi tidak tertimpa binasa, sebab belum lagi musimnya. – Lalu keluarlah Musa dari kota itu meninggalkan Firaun, dikembangkannyalah tangannya kepada TUHAN, maka berhentilah guruh dan hujan es dan hujan tidak tercurah lagi ke bumi. Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya. Berkeraslah hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi – seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.
Keluaran 9:8-35 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
TUHAN berkata kepada Musa dan Harun, “Ambillah beberapa genggam abu dari tempat pembakaran. Di depan raja, Musa harus menghamburkan abu itu ke udara. Maka abu itu akan tersebar ke seluruh tanah Mesir. Pada manusia dan binatang abu itu akan menimbulkan bisul-bisul yang pecah menjadi luka bernanah.” Lalu Musa dan Harun mengambil abu, dan menghadap raja. Musa menghamburkan abu itu ke udara. Pada manusia dan binatang timbullah bisul-bisul yang pecah menjadi luka bernanah. Para ahli sihir tidak bisa menghadap Musa karena seluruh badan mereka penuh bisul seperti orang-orang Mesir lainnya. Tetapi TUHAN menjadikan raja keras kepala, dan seperti yang sudah dikatakan TUHAN, raja tidak mau mempedulikan perkataan Musa dan Harun. TUHAN berkata kepada Musa, “Pergilah besok pagi-pagi sekali menghadap raja, dan sampaikan kepadanya bahwa TUHAN, Allah orang Ibrani berkata: ‘Lepaskan umat-Ku supaya mereka dapat pergi beribadat kepada-Ku. Kali ini Aku akan mendatangkan bencana tidak hanya kepada para pejabat dan rakyat saja, tetapi juga kepadamu, supaya engkau tahu bahwa tidak ada tandingan-Ku di seluruh dunia. Sekiranya Aku mau menghukum engkau dan rakyatmu dengan penyakit, pasti kamu sudah binasa sama sekali. Tetapi kamu Kubiarkan hidup, supaya Aku dapat menunjukkan kekuasaan-Ku kepadamu, sehingga nama-Ku menjadi termasyhur di seluruh bumi. Meskipun begitu, engkau masih juga tinggi hati dan tidak mau mengizinkan umat-Ku pergi. Besok pagi, pada saat yang sama, Aku akan mendatangkan hujan es yang dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir dari dahulu sampai sekarang. Maka perintahkanlah supaya semua ternak dan segala milikmu yang ada di luar dibawa ke tempat yang aman. Semua orang dan ternak yang ada di luar dan tak dapat berlindung akan mati ditimpa hujan es.’ ” Beberapa di antara para pejabat takut kepada perkataan TUHAN. Mereka membawa hamba-hamba dan ternak mereka masuk ke dalam rumah supaya terlindung. Tetapi yang lain tidak mengindahkan peringatan itu dan meninggalkan hamba-hamba dan ternak mereka di padang. Lalu TUHAN berkata kepada Musa, “Angkatlah tanganmu ke atas, dan hujan es akan turun di seluruh tanah Mesir. Hujan itu akan menimpa manusia, ternak dan segala tanaman di ladang.” Musa mengangkat tongkatnya ke atas, dan TUHAN menurunkan guruh dan hujan es, dan petir menyambar bumi. TUHAN mendatangkan hujan es yang dahsyat disertai petir yang sambar-menyambar. Itulah hujan es yang paling dahsyat dalam sejarah Mesir. Di seluruh negeri hujan es itu membinasakan segala sesuatu di ladang, termasuk manusia dan ternak. Semua tanaman di ladang rusak dan pohon-pohon ditumbangkan. Hanya daerah Gosyen, tempat kediaman orang-orang Israel, tidak ditimpa hujan es. Lalu raja memanggil Musa dan Harun, dan berkata, “Aku telah berdosa. TUHANlah yang benar, aku dan rakyatku telah berbuat salah. Berdoalah kepada TUHAN; kami sudah cukup menderita karena guruh dan hujan es ini. Aku akan melepas kamu pergi. Kamu tak usah tinggal di sini lagi.” Kata Musa kepada raja, “Segera sesudah saya sampai di luar kota, saya akan mengangkat tangan untuk berdoa kepada TUHAN. Guruh akan berhenti dan hujan es akan reda, supaya Tuanku tahu bahwa bumi ini milik TUHAN. Tetapi saya tahu bahwa Tuanku dan para pejabat belum juga takut kepada TUHAN Allah.” Tanaman rami dan jelai musnah, karena rami sedang berbunga, dan jelai sedang berbulir. Tetapi gandum dan biji-bijian tidak rusak karena belum musimnya. Lalu Musa meninggalkan raja dan pergi ke luar kota; di sana ia mengangkat tangannya untuk berdoa kepada TUHAN. Saat itu juga berhentilah guntur, hujan es dan hujan. Ketika raja melihat apa yang terjadi, ia berdosa lagi. Dia dan para pejabatnya tetap berkeras kepala. Seperti yang sudah dikatakan TUHAN melalui Musa, raja tidak mau mengizinkan orang Israel pergi.