Yakobus 1:1-27

Yakobus 1:1-27 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap. Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: ”Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Yakobus 1:1-27 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Saudara-saudara umat Allah semuanya yang tersebar di seluruh dunia! Salam dari saya, Yakobus, hamba Allah dan hamba Tuhan Yesus Kristus. Saudara-saudara! Kalau kalian mengalami bermacam-macam cobaan, hendaklah kalian merasa beruntung. Sebab kalian tahu, bahwa kalau kalian tetap percaya kepada Tuhan pada waktu mengalami cobaan, akibatnya ialah: kalian menjadi tabah. Jagalah supaya ketabahan hatimu itu terus berkembang sampai kalian menjadi sungguh-sungguh sempurna serta tidak berkekurangan dalam hal apa pun. Kalau ada seorang di antaramu yang kurang bijaksana, hendaklah ia memintanya dari Allah, maka Allah akan memberikan kebijaksanaan kepadanya; sebab kepada setiap orang, Allah memberi dengan murah hati dan dengan perasaan belas kasihan. Tetapi orang yang meminta, harus percaya; ia tidak boleh ragu-ragu. Sebab orang yang ragu-ragu adalah seperti ombak di laut yang ditiup angin ke sana ke mari. Orang yang seperti itu tidak tetap pikirannya; ia tidak bisa mengambil keputusan apa-apa dalam segala sesuatu yang dibuatnya. Karena itu, tidak usah juga ia mengharapkan untuk mendapat apa-apa dari Tuhan. Orang Kristen yang miskin hendaklah merasa gembira kalau Allah meninggikannya. Dan orang Kristen yang kaya hendaklah merasa gembira juga, kalau Allah merendahkannya. Sebab orang kaya akan lenyap seperti bunga rumput. Pada waktu matahari terbit dengan panasnya yang terik, maka rumput itu akan menjadi layu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah pula keindahannya. Begitulah juga dengan orang yang kaya; ia akan hancur pada waktu ia sedang menjalankan usahanya. Berbahagialah orang yang tabah pada waktu ia mengalami cobaan. Sebab sesudah ia berhasil bertahan dalam cobaan itu, ia akan menerima upahnya, yaitu kehidupan yang telah dijanjikan Allah kepada orang-orang yang mengasihi Allah. Kalau seseorang tergoda oleh cobaan yang semacam itu, janganlah ia berkata, “Godaan ini datangnya dari Allah,” sebab Allah tidak dapat tergoda oleh kejahatan, dan tidak juga menggoda seorang pun. Tetapi orang tergoda kalau ia ditarik dan dipikat oleh keinginannya sendiri yang jahat. Kemudian, kalau keinginan yang jahat itu dituruti, maka lahirlah dosa; dan kalau dosa sudah matang, maka akibatnya ialah kematian. Janganlah kalian tertipu, Saudara-saudaraku yang tercinta! Setiap pemberian yang baik dan hadiah yang sempurna datangnya dari surga, diturunkan oleh Allah, Pencipta segala terang di langit. Ialah Allah yang tidak berubah, dan tidak pula menyebabkan kegelapan apa pun. Atas kemauan-Nya sendiri Ia menjadikan kita anak-anak-Nya melalui sabda-Nya yang benar. Ia melakukan itu supaya kita mendapat tempat yang utama di antara semua makhluk ciptaan-Nya. Perhatikanlah ini baik-baik, Saudara-saudara yang tercinta! Setiap orang harus cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berbicara dan lambat untuk marah. Orang yang marah tidak dapat melakukan yang baik, yang menyenangkan hati Allah. Sebab itu, buanglah setiap kebiasaan yang kotor dan jahat. Terimalah dengan rendah hati perkataan yang ditanam oleh Allah di dalam hatimu, sebab perkataan itu mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan kalian. Hendaklah kalian melakukan apa yang dikatakan oleh Allah, jangan hanya mendengarkan saja, sehingga dengan demikian kalian menipu diri sendiri. Orang yang mendengar perkataan Allah, tetapi tidak melakukannya adalah seperti orang yang sedang melihat mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Sesudah ia memperhatikannya baik-baik, ia pun pergi dan langsung melupakan bagaimana rupa mukanya itu. Hukum Allah sempurna dan mempunyai kekuatan untuk memerdekakan manusia. Dan orang yang menyelidiki dan memperhatikan baik-baik serta melakukan hukum-hukum itu, dan bukannya mendengar saja lalu melupakannya, orang itu akan diberkati Allah dalam setiap hal yang dilakukannya. Kalau ada seseorang yang merasa dirinya seorang yang patuh beragama, tetapi ia tidak menjaga lidahnya, maka ia menipu dirinya sendiri; ibadatnya tidak ada gunanya. Ketaatan beragama yang murni dan sejati menurut pandangan Allah Bapa ialah: menolong anak-anak yatim piatu dan janda-janda yang menderita, dan menjaga diri sendiri supaya jangan dirusakkan oleh dunia ini.

Yakobus 1:1-27 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Kepada Saudara-saudari seiman saya, yaitu kedua belas suku umat Allah yang tersebar ke berbagai penjuru dunia karena pengungsian. Salam sejahtera dari saya Yakobus, hamba Allah dan Kristus Yesus, Penguasa kita. Saudara-saudari, setiap kali keyakinan kalian masing-masing diuji lewat berbagai kesusahan, anggaplah semua itu sebagai berkat dan bersukacitalah karenanya, sebab kamu tahu bahwa setiap ujian membuat kita semakin kuat untuk bertahan dalam keyakinan kita. Jadi, bertahanlah terus sampai akhir supaya kamu tumbuh dewasa dan semakin diperlengkapi sehingga tidak kekurangan apa pun secara rohani. Namun, kalau kamu merasa kekurangan hikmat saat mengalami ujian, mintalah kepada Allah. Dia sangat murah hati kepada semua orang dan tidak pernah marah kalau kita meminta hikmat kepada-Nya. Karena itu mintalah, maka hikmat yang kamu perlukan akan diberikan kepadamu, asalkan kamu memintanya dengan percaya penuh. Jangan ragu bahwa Allah bersedia memberikannya. Sebab orang yang ragu-ragu sama seperti ombak yang terombang-ambing ke sana kemari oleh angin. Orang seperti itu belum memutuskan dalam hatinya apakah dia akan percaya penuh dan mengandalkan TUHAN atau tidak. Pikirannya selalu berubah-ubah sehingga dia tidak bisa maju. Jadi, bila kamu ragu-ragu, jangan harap doamu dijawab TUHAN! Saudara-saudari, kalau kamu miskin atau mempunyai kedudukan rendah, bersukacitalah! Sesungguhnya Allah sudah memberikan kedudukan yang tinggi kepadamu sebagai warga kerajaan-Nya. Sebaliknya, kalau kamu kaya atau mempunyai kedudukan tinggi, jangan sombong, tetapi sadarilah bahwa semua itu hanya sementara. Karena orang kaya ibarat bunga rumput yang cepat layu dan rontok. Ketika matahari meninggi dan angin panas berhembus, rumput pun mengering dan bunganya gugur, lalu lenyaplah keindahannya. Demikianlah yang akan terjadi pada setiap orang kaya. Mereka mati pada waktu usahanya sedang mekar berkembang. Bersukacitalah saat kamu bergumul melewati ujian atas keyakinanmu, karena sesudah kamu lulus dari semua ujian di dunia ini, kamu akan diberi mahkota kemenangan sesuai dengan janji TUHAN kepada kita semua yang mengasihi-Nya. Saat kamu merasa tergoda untuk berbuat dosa, jangan pernah berpikir bahwa Allah yang memberi godaan itu kepadamu. Karena Allah tidak mungkin tergoda untuk berbuat kejahatan, dan Dia tidak pernah memberi godaan kepada siapa pun. Sesungguhnya keinginanmu sendirilah yang membuat kamu tergoda, karena kamu membiarkan dirimu terseret sampai terjerat pada hawa nafsu itu. Keinginan jahat yang kamu pelihara di dalam hatimu akan berkembang dan terus membesar hingga kamu tidak mampu menahannya lagi. Lalu kamu melakukannya dan dengan demikian melahirkan dosa. Seiring waktu, dosa itu pun pada akhirnya menghasilkan kebinasaan. Saudara-saudari yang saya kasihi, jangan keliru tentang hal ini: Allah Bapa, yang menciptakan semua benda penerang di langit, bukanlah seperti bulan yang cahayanya tidak tetap dan sering berubah-ubah. Dia adalah sumber segala berkat. Semua pemberian yang baik dan yang sempurna turun dari-Nya. Salah satu pemberian-Nya yang sempurna itu ialah ketika Allah berkenan memilih kita untuk dilahirkan kembali secara rohani melalui berita keselamatan yang benar, supaya kita yang percaya pada berita itu menjadi umat kepunyaan Allah yang istimewa. Karena itu, Saudara-saudari yang saya kasihi, hendaklah kamu semua membiasakan diri untuk menjadi pendengar yang baik. Jangan buru-buru bicara, dan jangan cepat marah. Jika kamu bertindak dalam keadaan marah, tindakanmu pasti tidak sesuai dengan kehendak Allah. Oleh sebab itu, buanglah segala sesuatu yang kotor, najis, atau jahat, yang masih ada pada dirimu. Dan dengan rendah hati terimalah ajaran benar yang ditaburkan Allah di dalam hatimu, yaitu Firman-Nya yang berkuasa untuk menyelamatkan kita. Tetapi Firman itu harus kamu lakukan, bukan hanya didengar. Janganlah menipu diri sendiri dengan berpikir, “Bagi saya, mendengar Firman-Nya saja sudah cukup!” Karena orang yang mendengar ajaran Allah tanpa melakukannya ibarat orang yang memandang mukanya sendiri pada cermin. Dia hanya tahu bentuk wajahnya selama berada di depan cermin. Tetapi begitu pergi, dia tidak dapat melihatnya lagi dan segera lupa bentuk wajahnya itu. Demikian jugalah hukum TUHAN yang sempurna dan memberi kebebasan. Janganlah kamu hanya mendengar lalu melupakannya, tetapi lakukanlah itu, maka Allah akan memberkatimu dalam segala yang kamu perbuat. Contohnya begini: Bila kamu merasa sudah hidup dengan baik sesuai peraturan agama, tetapi kamu tidak berhati-hati dengan ucapanmu, berarti kamu munafik dan sudah menipu diri sendiri. Percuma saja cara beragama yang seperti itu. Cara beragama yang sempurna dan yang tidak bercela di mata Allah Bapa kita diwujudkan dengan memperhatikan kesusahan anak yatim piatu dan janda serta menolong mereka, juga dengan menjaga diri kita agar tidak ternoda oleh keinginan-keinginan duniawi.

Yakobus 1:1-27 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

DARI: Yakobus, hamba Allah dan Tuhan kita Yesus Kristus. Kepada: Umat Kristen Yahudi yang tersebar di mana-mana. Salam sejahtera! Saudara sekalian yang saya kasihi, apakah kehidupan Saudara sedang dilanda berbagai kesulitan dan cobaan? Kalau demikian, bergembiralah, karena, jika jalan kehidupan itu sulit, kesabaran Saudara memperoleh kesempatan untuk tumbuh. Ketabahan ini harus berkembang dalam seluruh hidup Saudara, sehingga Saudara menjadi orang Kristen yang dewasa dan sempurna, tanpa cela atau kekurangan suatu apa pun. Jika seorang dari Saudara tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam masalah tertentu, mintalah Allah dan Ia akan memberikan kebijaksanaan kepadanya. Saudara tahu bahwa Ia tidak menuduh siapa pun atas ketidakmampuannya dan bahwa dia memberi dengan limpahnya semua orang yang memohon-Nya. Tetapi, jika Saudara bertanya kepada-Nya, hendaklah Saudara benar-benar mengharapkan Dia untuk memberi tahu Saudara; sebab pikiran yang ragu-ragu bagaikan gelombang laut yang diombang-ambingkan angin, dan tiap-tiap keputusan yang Saudara ambil tidak berketentuan, sebab selalu berubah-ubah. Jika Saudara tidak bertanya dengan iman, janganlah mengharap bahwa Tuhan akan memberi jawaban yang tegas. Orang Kristen yang miskin dan tidak berarti apa-apa di mata dunia ini seharusnya merasa bangga karena ia dihormati Allah. Tetapi orang kaya tidak boleh lupa betapa kecil arti harta duniawinya di hadapan Allah. Seperti bunga di ladang, ia dan kekayaannya akan lenyap. Matahari terbit dengan panasnya yang terik dan rumput layu; bunga kecil terkulai dan jatuh, kehilanganlah keelokannya. Begitulah juga dengan orang kaya: ia akan meninggal dengan semua pencapaian yang dimungkinkan kekayaannya. Berbahagialah orang yang tidak berbuat salah pada saat ia menghadapi cobaan, karena sebagai hadiahnya ia akan memperoleh mahkota kehidupan yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang mengasihi Dia. Dan apabila seseorang dicobai untuk berbuat salah, hendaknya ia ingat bahwa cobaan itu bukan dari Allah, karena Allah tidak dapat dicobai oleh kejahatan dan juga tidak mencobai orang untuk berbuat jahat. Tetapi cobaan itu disebabkan oleh keinginannya sendiri yang jahat. Kemudian keinginan jahat itu melahirkan tindakan berdosa, dan ketika dosa dibiarkan tumbuh sepenuhnya, melahirkan kematian. Oleh karena itu, hai Saudara sekalian yang saya kasihi, janganlah mau disesatkan. Segala sesuatu yang baik dan sempurna berasal dari Allah, Pencipta segala terang. Ia bersinar untuk selama-lamanya tanpa perubahan atau bayangan. Atas kehendak-Nya sendiri Ia memberi kita kehidupan baru melalui Firman Kebenaran, Kabar Kesukaan. Jadi kita telah menjadi awal dari ciptaan baru-Nya. Saudara sekalian yang saya kasihi, sekali-kali janganlah lupa ini: selalu bersiaplah untuk mendengar, tetapi pikirkan baik-baik sebelum Saudara berbicara. Dan waspadalah terhadap amarah yang tak terkendali! Sebab orang yang marah tidak melakukan apa yang menyenangkan hati Allah. Jadi buanglah semua yang kotor dan jahat dalam kehidupan Saudara. Dengan penuh kerendahan hati terimalah berita yang ditanam Allah seperti benih dalam hati Saudara. Berita itu memiliki kekuatan untuk menyelamatkan Saudara. Dan ingatlah bahwa berita itu bukan hanya sekadar untuk didengar, melainkan untuk ditaati. Sebab itu, janganlah Saudara membohongi diri sendiri. Karena, jika orang hanya mendengar berita itu dan tidak menaatinya, maka ia seperti orang yang melihat wajahnya sendiri di dalam cermin. Segera sesudah ia pergi, ia tidak lagi dapat melihat dirinya sendiri atau mengingat bagaimana rupanya. Akan tetapi, jika ia senantiasa menyelidiki hukum Allah yang memerdekakan orang, maka bukan saja ia akan mengingatnya, melainkan juga akan melakukan apa yang tercantum di dalamnya, lalu Allah akan memberkati orang itu dengan berkelimpahan di dalam segala perkara yang dilakukannya. Jika seseorang mengatakan bahwa ia orang Kristen, tetapi ia tidak menjaga lidahnya, maka ia hanya membohongi dirinya sendiri dan kekristenannya itu tidak ada artinya. Orang Kristen yang dalam pandangan Allah Bapa suci dan tidak bersalah ialah orang yang memedulikan yatim piatu dan para janda dan yang jiwanya tetap setia kepada Allah—tidak dicemarkan atau dikotorkan karena hubungannya dengan dunia ini.

Yakobus 1:1-27 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Salam dari Yakobus, hamba milik Allah dan Tuhan Yesus Kristus. Kepada umat Allah yang tersebar di seluruh dunia. Saudara-saudariku, kamu akan mengalami berbagai kesulitan. Tetapi ini memberikan alasan kepadamu untuk bersukacita. Karena kamu tahu bahwa ketika imanmu diuji, kamu akan belajar menjadi tabah dalam penderitaan. Tetapi kamu harus belajar untuk bersabar, hasilnya akan baik. Kamu akan menjadi dewasa seperti yang dikehendaki Allah. Jika di antara kamu ada yang membutuhkan hikmat, mintalah kepada Allah. Allah itu murah hati dan senang memberi kepada setiap orang. Maka Ia akan memberikan hikmat kepadamu. Ketika kamu meminta kepada Allah, kamu harus percaya. Janganlah meragukan Allah. Orang yang ragu-ragu itu seperti gelombang laut yang ditiup angin ke sana kemari. Orang seperti itu tidak memilih antara benar dan salah. Mereka tidak pernah memutuskan ke mana harus pergi. Jadi, mereka seharusnya tidak berpikir bahwa mereka akan menerima apa pun dari Tuhan. Mereka dalam keluarga Allah yang miskin seharusnya bergembira karena Allah menganggap mereka sangat penting. Mereka yang kaya seharusnya bergembira ketika Allah membuat mereka menjadi rendah hati. Orang kaya akan lenyap seperti bunga liar. Ketika matahari terbit dan menjadi semakin panas, panasnya mengeringkan tanaman, dan bunga-bunganya berjatuhan. Bunga yang tadinya begitu indah sekarang sudah mati. Demikian juga, orang kaya akan merana di tengah kesibukannya untuk mengejar kekayaan. Diberkatilah orang yang tetap beriman ketika mereka mengalami cobaan. Setelah mereka membuktikan bahwa imannya tetap kuat, Allah akan memberikan mereka upah kehidupan kekal yang Ia janjikan kepada semua orang yang mengasihi-Nya. Ketika kamu sedang dicobai untuk berbuat jahat, janganlah kamu bilang, “Allah sedang mencobai aku.” Karena, kejahatan tidak dapat mencobai Allah, dan Allah sendiri tidak mencobai siapa pun. Kamu dicobai oleh keinginan jahatmu sendiri. Keinginanmu sendiri yang menyeret dan menguasainya. Keinginanmu bertumbuh di dalam dirimu hingga ia melahirkan dosa. Lalu dosa itu, ketika itu sudah menjadi matang, menghasilkan kematian. Saudara-saudari yang kukasihi, jangan sampai kamu tertipu. Semua yang baik datang dari Allah. Setiap karunia yang sempurna datang dari-Nya. Karunia-karunia yang baik ini turun dari Bapa, yang menciptakan semua cahaya di langit. Allah tidak pernah berubah seperti bayangan yang terus berubah. Ia selalu sama. Allah memutuskan untuk memberi kita hidup melalui berita kebenaran yang Ia sampaikan kepada kita. Ia ingin agar kita menjadi karya terpenting dari antara semua ciptaan-Nya. Saudara-saudari yang kukasihi, perhatikan hal ini! Setiap orang haruslah cepat untuk mendengar, lambat untuk berbicara dan lambat untuk marah. Kemarahan tidak akan membantumu hidup benar seperti yang Allah inginkan. Karena itu, buanglah semua yang jahat dalam hidupmu dan segala macam kesalahan yang kamu lakukan. Rendahkanlah hatimu dan terimalah ajaran Allah yang ditanamkan dalam hatimu. Ajaran ini dapat menyelamatkan kamu. Lakukanlah apa yang dikatakan ajaran Allah; janganlah hanya mendengar dan tidak melakukan apa-apa. Ketika kamu hanya duduk dan mendengar, kamu hanya menipu dirimu sendiri. Mendengarkan ajaran Allah tanpa bertindak adalah seperti melihat wajahmu di cermin dan tidak melakukan apa-apa setelah kamu melihat. Kamu segera pergi dan lupa betapa buruknya penampilanmu. Sebaliknya, perhatikanlah baik-baik hukum Tuhan yang sempurna, yang memberikan kebebasan kepada manusia. Jika kamu melakukan apa yang dikatakan, kamu akan memperoleh berkat Allah. Janganlah hanya mendengarkan ajaran-Nya dan melupakan apa yang sudah kamu dengar. Jika kamu menganggap dirimu seseorang yang patuh beragama, tetapi kamu tidak dapat mengendalikan lidahmu, maka kamu menipu dirimu. Pembicaraanmu yang sembrono membuat ibadahmu kepada Allah tidak ada gunanya. Ibadah yang diinginkan Allah adalah: merawat anak-anak yatim piatu atau para janda yang butuh pertolongan dan menjaga dirimu bebas dari pengaruh dunia yang jahat. Itulah ibadah yang murni dan baik, yang diterima oleh Allah.