Yohanes 6:25-70

Yohanes 6:25-70 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: ”Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya: ”Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka: ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” Maka kata mereka kepada-Nya: ”Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga.” Maka kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya: ”Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka: ”Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: ”Akulah roti yang telah turun dari sorga.” Kata mereka: ”Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapa-Nya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?” Jawab Yesus kepada mereka: ”Jangan kamu bersungut-sungut. Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: ”Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.” Maka kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat. Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: ”Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: ”Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata: ”Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: ”Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya: ”Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka: ”Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.”

Yohanes 6:25-70 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Ketika menemukan Yesus di seberang danau, mereka bertanya, “Kapan guru tiba di sini?” Jawab Yesus, “Aku menegaskan kepadamu bahwa sesungguhnya, kalian mencari Aku bukan karena mengerti keajaiban-keajaiban yang sudah Aku lakukan, tetapi karena kalian sudah makan roti sampai kenyang. Makanan duniawi akan habis dan cepat membusuk. Janganlah bekerja untuk mendapat makanan seperti itu. Lebih baik kalian bekerja untuk mendapat makanan yang tidak ada habis-habisnya dan tidak akan busuk, yaitu makanan yang memberi hidup kekal. Dan hanya Aku, Sang Anak Adam, yang bisa memberikan makanan itu kepada kalian, karena Allah Bapa sudah memberikan hak itu kepada-Ku.” Lalu mereka bertanya kepada-Nya, “Kalau begitu apakah yang harus kami lakukan untuk dapat diterima oleh Allah dan mendapatkan makanan yang memberi hidup kekal itu?” Jawab Yesus, “Inilah yang Allah mau kalian lakukan: Percayalah kepada-Ku, yang sudah Dia utus ke dalam dunia ini.” Mereka bertanya lagi kepada-Nya, “Keajaiban apa yang akan kamu lakukan? Tolong buktikan! Supaya dengan melihat, kami bisa percaya kepadamu. Nenek moyang kita sudah makan manna selama Musa memimpin mereka di padang belantara. Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Firman TUHAN, ‘Dia sudah memberi mereka makan roti dari surga.’” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan-Ku ini benar: Bukan Musa yang memberikan roti dari surga kepada nenek moyang kita, tetapi Bapa-Ku yang memberikan roti itu. Dan sekarang Dia mau memberikan roti surgawi yang sebenarnya kepada kalian. Akulah roti surgawi itu, karena Aku sudah turun dari surga untuk memberi hidup yang sesungguhnya kepada orang-orang di dunia ini.” Lalu mereka berkata kepada-Nya, “Tuan, berikanlah selalu roti itu kepada kami.” Yesus menjawab, “Akulah roti yang memberi hidup. Setiap orang yang datang kepada-Ku tidak akan lapar lagi, dan setiap orang yang percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi. Tetapi sebelumnya Aku sudah berkata: Meskipun kalian sudah melihat Aku, kalian tetap tidak percaya kepada-Ku. Semua orang yang sudah dipercayakan Bapa kepada-Ku pasti akan datang kepada-Ku, dan Aku tidak akan menolak siapa pun yang datang kepada-Ku. Sebab Aku turun dari surga bukan untuk melakukan kemauan-Ku sendiri, tetapi kemauan Bapa yang mengutus Aku. Inilah tujuan Bapa-Ku mengutus Aku: Supaya tidak satu pun orang yang sudah diserahkan-Nya kepada-Ku akan binasa. Karena Dia mau supaya Aku menghidupkan mereka kembali pada hari terakhir. Setiap orang yang memandang Anak-Nya, yaitu Aku, dan percaya kepada-Ku akan menerima hidup yang kekal. Dan setiap mereka akan Aku hidupkan kembali pada hari terakhir. Semua itu adalah kemauan Bapa-Ku.” Lalu para pemimpin Yahudi mulai bersungut-sungut tentang Yesus, karena Dia berkata, “Akulah roti yang sudah turun dari surga.” Kata mereka, “Yesus ini hanya anak Yusuf. Kita juga mengenal bapak-ibunya. Berani sekali dia mengaku-ngaku sudah turun dari surga!” Maka jawab Yesus kepada mereka, “Janganlah kalian bersungut-sungut. Karena siapa pun tidak bisa datang kepada-Ku atas kemauannya sendiri. Kalau seseorang datang kepada-Ku, itu karena Bapa yang mengutus Aku sudah bekerja dalam hati orang itu, sehingga dia datang kepada-Ku. Dan setiap orang yang datang kepada-Ku akan Aku hidupkan kembali pada hari terakhir. Hal itu sesuai dengan tulisan para nabi, ‘Allah akan mengajar mereka semua.’ Jadi setiap orang yang mendengar dan menerima ajaran dari Bapa pasti akan datang kepada-Ku. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Bapa, kecuali Aku yang datang dari Dia. Hanya Aku saja yang sudah pernah melihat Dia. “Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan-Ku ini benar: Setiap orang yang percaya kepada-Ku sudah mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti yang memberi hidup. Nenek moyang kalian memang sudah makan manna dari Allah di padang belantara. Namun sesudah itu, mereka tetap saja mati sama seperti semua manusia. Tetapi roti yang sesungguhnya, yang turun dari surga, sekarang ada di sini. Setiap orang yang makan roti ini tidak akan mati. Akulah roti hidup yang sudah turun dari surga. Setiap orang yang makan roti ini akan hidup untuk selama-lamanya. Karena roti yang Aku berikan adalah tubuh-Ku, yang diserahkan supaya orang-orang di dunia ini bisa menerima hidup yang sesungguhnya.” Kemudian para pemimpin itu mulai bertengkar satu sama lain. Mereka berkata, “Bagaimana dia bisa memberikan tubuhnya untuk kita makan?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan-Ku ini benar: Setiap kamu harus makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku. Kalau tidak, kamu tidak akan hidup untuk selama-lamanya. Siapa saja yang makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku akan hidup untuk selamanya, dan orang itu akan Aku hidupkan kembali pada hari terakhir. Karena tubuh-Ku adalah makanan yang sesungguhnya, dan darah-Ku adalah minuman yang sesungguhnya. Setiap orang yang makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku menjadi satu dengan-Ku, dan Aku juga menjadi satu dengan dia. Bapa-Ku adalah sumber hidup. Dialah yang mengutus Aku, dan Aku hidup karena bersatu dengan Bapa. Begitu juga, setiap orang yang makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku akan hidup karena dia sudah menjadi satu dengan Aku. Jadi, Aku adalah roti dari surga. Roti yang Aku berikan tidak seperti manna yang dimakan oleh nenek moyang kalian itu. Walaupun mereka makan manna itu, mereka tetap saja mati seperti semua manusia. Tetapi setiap orang yang makan roti yang Aku berikan akan hidup untuk selama-lamanya.” Yesus mengatakan semuanya itu di Kapernaum, waktu Dia mengajar di rumah pertemuan orang Yahudi. Ketika orang banyak yang biasa mengikuti Yesus mendengarkan ajaran itu, mereka berkata, “Ajaran ini sulit sekali. Tidak ada orang yang bisa mengerti.” Yesus tahu bahwa mereka yang biasa mengikuti Dia sedang bersungut-sungut karena ajaran-Nya itu, maka Dia berkata kepada kami kedua belas murid-Nya, “Apakah kalian juga tidak senang dengan ajaran-Ku tadi? Kalau begitu, kalian pasti tidak senang melihat Aku kembali lagi ke surga sebagai Sang Anak Adam! Karena apa yang tadi Aku ajarkan kepada kalian berasal dari Roh Kudus. Ajaran-Ku itu mempunyai kuasa Roh untuk memberi kehidupan. Segala usaha manusia tidak bisa memberi hidup. Yang memberi hidup kepada manusia adalah Roh Kudus. Tetapi Aku tahu bahwa beberapa di antara kalian tidak percaya kepada-Ku.” (Karena Yesus sudah tahu sejak awal siapa saja yang tidak percaya kepada-Nya, bahkan Dia tahu orang yang akan mengkhianati Dia di kemudian hari.) Lalu Dia berkata kepada kami, “Itulah sebabnya Aku berkata kepada kalian, ‘Siapa pun tidak bisa datang kepada-Ku atas kemauannya sendiri. Karena Bapa-Ku yang harus bekerja dulu di dalam hatinya, baru dia bisa datang kepada-Ku.’” Sesudah itu, banyak orang yang sudah mengikut Yesus tidak mau mengikuti Dia lagi dan pergi meninggalkan-Nya. Lalu Yesus bertanya kepada kami, “Apakah kalian juga mau meninggalkan Aku?” Petrus menjawab, “Tuhan, kami tidak akan meninggalkan Engkau, karena ajaran-ajaran-Mu berkuasa sehingga kami bisa memperoleh hidup yang kekal. Dan kami percaya bahwa Engkau adalah Kristus dan Anak Allah yang hidup!” Jawab Yesus kepada kami, “Walaupun Aku sendiri yang sudah memilih kalian berdua belas untuk menjadi murid-Ku, tetapi salah satu di antara kalian adalah hamba iblis.”

Yohanes 6:25-70 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Pada waktu mereka tiba dan menemukan Dia, mereka berkata, “Bagaimana Guru dapat sampai ke sini?” Yesus menjawab, “Sebenarnya kalian ingin bersama-sama dengan Aku, sebab Aku telah memberi kalian makan, bukan karena kalian percaya kepada-Ku. Sesungguhnya janganlah terlalu pusing mengenai barang-barang yang fana seperti makanan, melainkan berusahalah mencari hidup kekal, yang Aku, Anak Manusia, dapat berikan kepadamu. Karena Allah Bapa telah mengutus Aku untuk maksud ini.” Mereka bertanya, “Apakah yang harus kami lakukan untuk menyenangkan Allah?” “Inilah kehendak Allah: Percayalah kepada Dia yang telah diutus-Nya,” sahut Yesus kepada mereka. Mereka berkata, “Tunjukkanlah kepada kami lebih banyak mukjizat, kalau Engkau menghendaki kami percaya bahwa Engkau adalah Mesias. Berilah kami roti dengan cuma-cuma setiap hari, seperti yang diberikan kepada nenek moyang kami, ketika mereka berjalan melintasi padang belantara! Seperti tertulis dalam Kitab Suci, ‘Musa memberikan roti dari surga kepada mereka.’ ” Yesus berkata, “Bukan Musa, melainkan Bapa-Ku, yang memberikan roti itu kepada mereka. Dan sekarang Ia menawarkan kepada kalian Roti yang sejati dari surga. Roti sejati itu ialah Dia, yang diutus Allah dari surga dan Ia memberi hidup kepada dunia.” Mereka berkata, “Berilah kami roti itu sepanjang hidup kami!” Yesus menjawab, “Akulah Roti Hidup. Tidak seorang pun yang datang kepada-Ku akan lapar lagi. Mereka yang percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi. Tetapi kesulitannya ialah, seperti yang telah Kukatakan, kalian tidak percaya, walaupun kalian telah melihat Aku. Tetapi ada beberapa orang yang akan datang kepada-Ku, yaitu mereka yang telah diberikan oleh Bapa kepada-Ku, dan Aku sekali-kali tidak akan menolak mereka. Karena Aku datang dari surga kemari bukan untuk melakukan kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Allah yang mengutus Aku. Dan kehendak Allah ialah agar Aku tidak akan kehilangan seorang pun dari mereka yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, tetapi membawa mereka kepada hidup kekal pada Akhir Zaman. Karena adalah kehendak Bapa-Ku supaya mereka yang melihat Anak-Nya dan percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup kekal dan Aku akan membangkitkan mereka pada Akhir Zaman.” Orang-orang Yahudi mulai menggerutu tentang Dia, karena Ia mengaku diri-Nya sebagai Roti yang datang dari surga. “Apa?” seru mereka. “Ia hanya Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal. Apa kata-Nya? Ia turun dari surga?” Tetapi Yesus menjawab, “Berhenti menggerutu di antara kalian tentang ucapan-Ku itu! Karena tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku kecuali kalau Bapa, yang mengutus Aku, menariknya kepada-Ku, dan pada Akhir Zaman semua orang yang ditarik oleh Bapa kepada-Ku, akan Kuhidupkan kembali. Seperti yang tertulis di dalam firman Allah, ‘Mereka semua akan diajar oleh Allah.’ Orang-orang yang telah mendengar Allah berfirman dan telah mempelajari kebenaran dari Dia akan datang kepada-Ku. (Ini tidak berarti bahwa ada orang yang telah benar-benar melihat Bapa, sebab hanya Aku sendirilah yang telah melihat-Nya.) “Dengan sungguh-sungguh Kukatakan kepada kalian, bahwa setiap orang yang percaya kepada-Ku sudah memiliki hidup kekal! Ya, Akulah Roti Hidup! Roti yang datang dari langit, yang telah diberikan kepada nenek moyang kalian di padang gurun, tidak memberi hidup yang sebenarnya, karena mereka semua akhirnya mati. Tetapi Roti dari surga memberi hidup kekal kepada setiap orang yang memakannya. Dan Aku inilah Roti Hidup yang turun dari surga itu. Barang siapa memakan Roti ini akan hidup selama-lamanya. Roti ini adalah daging-Ku, yang Kuberikan untuk menebus umat manusia.” Kemudian orang-orang Yahudi saling berbantah tentang apa yang dimaksudkan-Nya. “Bagaimana orang ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” tanya mereka. Sebab itu, Yesus mengatakannya sekali lagi, “Dengan sungguh-sungguh Aku katakan, bahwa kalau kalian tidak memakan daging Mesias dan meminum darah-Nya, kalian tidak dapat memiliki hidup kekal di dalam diri kalian. Tetapi barang siapa memakan daging-Ku dan meminum darah-Ku memperoleh hidup kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada Akhir Zaman. Karena daging-Ku adalah makanan yang sebenarnya, dan darah-Ku adalah minuman yang sebenarnya. Barang siapa memakan daging-Ku dan meminum darah-Ku ada di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Aku hidup dari kuasa Bapa yang hidup, yang mengutus Aku, dan demikian juga mereka yang memakan Aku akan hidup oleh sebab Aku. Akulah Roti sejati dari surga. Setiap orang yang memakan Roti ini akan hidup selama-lamanya, bukan seperti halnya nenek moyang kalian yang mati, walaupun mereka memakan roti dari surga.” (Khotbah ini disampaikan oleh Yesus di rumah sembahyang di Kapernaum.) Murid-murid-Nya sekalipun berkata, “Ini sangat sulit dimengerti. Siapa yang dapat menerangkan apa yang dimaksudkan-Nya?” Di dalam hati-Nya Yesus tahu bahwa murid-murid-Nya mengeluh dan menggerutu. Karena itu, Ia berkata kepada mereka, “Apakah hal ini menyinggung perasaan kalian? Bagaimana tanggapan kalian kalau melihat Aku, Anak Manusia, kembali ke surga? Hanya Roh Kudus yang memberi hidup. Orang tidak dapat melakukan ini, tetapi kata-kata yang telah Kuucapkan kepada kalian berasal dari Roh Allah dan memberi hidup. Tetapi beberapa di antara kalian tidak percaya kepada-Ku.” (Sejak semula Yesus sudah tahu siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan mengkhianati Dia.) Lalu Ia berkata, “Itulah yang Kumaksudkan ketika Aku berkata bahwa tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, kecuali kalau Bapa menariknya kepada-Ku.” Pada saat itu banyak dari murid-murid-Nya pergi meninggalkan Dia. Kemudian Yesus memandang kedua belas murid-Nya serta berkata, “Apakah kalian juga akan pergi?” Simon Petrus menjawab, “Guru, kepada siapakah kami akan pergi? Guru sajalah yang memiliki perkataan-perkataan yang memberi hidup kekal. Kami percaya akan perkataan-perkataan itu dan kami tahu bahwa Guru adalah Anak Allah yang kudus.” Kemudian Yesus berkata, “Aku telah memilih kalian, dua belas orang, tetapi salah seorang adalah setan.”

Yohanes 6:25-70 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Mereka menemukan Yesus di seberang danau. Mereka bertanya kepada-Nya, “Guru, kapankah Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab, “Mengapa kamu mencari Aku? Apakah karena kamu telah melihat mujizat? Sebenarnya, kamu mencari Aku karena kamu telah makan roti dan menjadi kenyang. Tapi makanan dunia ini menjadi busuk dan rusak. Jadi, jangan bekerja untuk mendapatkan makanan seperti itu. Sebaliknya, bekerjalah untuk mendapatkan makanan yang tetap baik dan memberikan kamu hidup kekal. Anak Manusia akan memberikan kamu makanan itu. Ialah satu-satunya yang ditunjuk Allah Bapa untuk memberikannya kepadamu.” Orang-orang itu bertanya kepada Yesus, “Apakah yang dikehendaki Allah supaya kami lakukan sebelum Ia mengutuskan Anak Manusia?” Yesus menjawab, “Pekerjaan yang diinginkan Allah untuk kamu lakukan adalah: untuk percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” Jadi, mereka bertanya, “Tanda ajaib apakah yang akan Engkau lakukan untuk kami? Jika kami dapat melihat Engkau melakukan mujizat, maka kami akan percaya kepada-Mu. Apakah yang akan Engkau lakukan? Nenek moyang kami dikasih manna untuk dimakan di padang gurun. Seperti Kitab Suci katakan, ‘Ia memberi mereka roti dari surga untuk dimakan.’” Yesus berkata, “Sebenarnya bukan Musa yang memberi bangsamu roti dari surga. Tetapi Bapa-Ku yang memberimu roti sejati dari surga. Roti yang diberikan Allah itu adalah Dia yang turun dari surga dan memberi kehidupan kepada dunia.” Mereka berkata, “Tuan, mulai sekarang berikanlah kami roti yang seperti itu.” Lalu Yesus berkata, “Akulah roti yang memberi kehidupan. Siapa yang datang kepada-Ku, tidak akan merasa lapar lagi. Dan siapa yang percaya kepada-Ku, tidak akan merasa haus lagi. Seperti yang Aku katakan sebelumnya, kamu telah melihat apa yang dapat Aku lakukan. Tetapi kamu tetap tidak mau percaya kepada-Ku. Setiap orang yang diberikan Bapa kepada-Ku, akan datang kepada-Ku. Dan setiap orang yang datang kepada-Ku, tidak akan pernah Aku tolak. Sebab Aku turun dari surga untuk melakukan keinginan Bapa yang mengutus Aku, bukan untuk keinginan-Ku sendiri. Dan inilah keinginan Dia yang mengutus Aku: Aku tidak boleh kehilangan satupun dari mereka yang sudah Ia berikan kepada-Ku. Tapi Aku harus membangkitkan mereka pada akhir jaman. Setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya akan menerima hidup yang kekal. Aku akan membangkitkan mereka pada akhir jaman. Inilah yang diinginkan Bapa-Ku.” Beberapa orang Yahudi mulai menggerutu tentang Yesus karena Ia berkata, “Akulah roti yang telah turun dari surga itu.” Mereka berkata, “Bukankah Dia ini Yesus, anak Yusuf. Kami kenal bapa dan ibu-Nya. Bagaimana mungkin Ia bisa berkata, ‘Aku turun dari surga’?” Tetapi Yesus bilang, “Berhentilah saling menggerutu. Bapalah yang telah mengutus Aku, dan Dialah yang membawa orang-orang kepada-Ku. Aku akan membangkitkan mereka pada akhir jaman. Setiap orang yang tidak dibawa Bapa kepada-Ku, tidak bisa datang kepada-Ku. Hal ini tertulis dalam kitab para Nabi: ‘Allah akan mengajar mereka semua.’ Mereka dengar dan belajar dari-Nya. Merekalah yang akan datang kepada-Ku. Maksud-Ku bukan bahwa sudah ada orang yang pernah melihat Bapa. Satu-satunya Orang yang pernah melihat Bapa adalah Dia yang datang dari Allah. ‘Aku pastikan kepadamu bahwa setiap orang yang percaya memiliki hidup kekal.’ Akulah roti yang memberi kehidupan. Nenek moyangmu makan manna Allah berikan di padang gurun, tetapi itu tidak membuat mereka tidak bisa mati. Inilah roti yang turun dari surga. Setiap orang yang makan roti ini tidak akan mati. Akulah roti yang hidup, yang turun dari surga. Setiap orang yang makan Roti ini akan hidup selamanya. Roti ini adalah tubuh-Ku. Aku akan memberikan tubuh-Ku supaya manusia di dunia ini dapat memperoleh kehidupan.” Sesudah itu para pemimpin Yahudi mulai saling berdebat. Mereka bilang, “Bagaimana Orang ini dapat memberikan tubuh-Nya untuk dimakan?” Kata Yesus, “Percayalah kepada-Ku ketika Aku berkata bahwa kamu harus makan tubuh Anak Manusia, dan harus minum darah-Nya. Jika kamu tidak lakukan ini, kamu tidak punya hidup yang sebenarnya. Mereka yang makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku memiliki hidup kekal. Dan Aku akan membangkitkan mereka pada akhir jaman. Sebab tubuh-Ku adalah makanan yang benar dan darah-Ku adalah minuman yang benar. Mereka yang makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku hidup di dalam Aku, dan Aku hidup di dalam mereka. Bapa mengutus Aku. Ia hidup, dan Aku hidup karena Dia. Begitu juga setiap orang yang makan tubuh-Ku, akan hidup karena Aku. Aku bukanlah sama seperti roti yang dimakan leluhurmu. Mereka makan roti itu, tapi mereka tetap mati. Aku adalah roti yang datang dari surga. Mereka yang makan roti ini akan hidup selama-lamanya.” Yesus mengatakan semuanya ini ketika Ia sedang mengajar di rumah ibadah di kota Kapernaum. Ketika pengikut Yesus mendengar ini, sebagian besar mereka berkata, “Ajaran ini terlalu sulit untuk dimengerti. Siapa yang dapat menerimanya?” Yesus sudah tahu bahwa para pengikut-Nya berbisik-bisik mengenai hal itu. Jadi, Ia berkata, “Apakah ajaran ini menjadi masalah bagi kalian? Kalau begitu, bagaimana pendapatmu jika kalian melihat Anak Manusia naik kembali ke tempat asal-Nya? Ajaran-Ku adalah makanan rohani, dan mereka memberi kehidupan. Sedangkan hal-hal jasmani tidak berguna untuk ini. Rohlah yang memberikan kehidupan. Tetapi sebagian di antaramu tidak percaya.” (Yesus sudah tahu orang-orang yang tidak percaya. Ia tahu ini sejak awalnya. Dan Ia tahu siapa yang akan mengkhianati-Nya.) Yesus menambahkan, “Itulah sebabnya Aku berkata, ‘Setiap orang yang Bapa tidak menolong untuk datang kepada-Ku tidak bisa datang.’” Setelah Yesus mengatakan ini, banyak pengikut-Nya pergi dan berhenti mengikuti-Nya. Yesus bertanya kepada kedua belas pengikut-Nya, “Jadi, apakah kalian ingin meninggalkan Aku juga?” Simon Petrus menjawab-Nya, “Tuhan, ke mana kami akan pergi? Engkaulah yang mempunyai ajaran yang memberi hidup kekal. Kami percaya kepada-Mu. Kami tahu bahwa Engkaulah Dia yang Kudus yang dari Allah.” Lalu Yesus menjawab, “Aku sendiri yang memilih kalian semua dua belas ini. Tetapi salah satu dari kalian adalah Iblis.”

Yohanes 6:25-70 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Ketika orang-orang itu bertemu dengan Yesus di seberang danau, mereka bertanya kepada-Nya, “Bapak Guru, kapan Bapak sampai di sini?” Yesus menjawab, “Sungguh, kalian mencari Aku bukan karena kalian sudah mengerti maksud keajaiban-keajaiban yang Kubuat, tetapi karena kalian sudah makan sampai kenyang. Janganlah bekerja untuk mendapat makanan yang bisa habis dan busuk. Bekerjalah untuk mendapat makanan yang tidak bisa busuk dan yang memberi hidup sejati dan kekal. Makanan itu akan diberikan oleh Anak Manusia kepadamu, sebab Ia sudah dilantik oleh Allah Bapa.” Lalu mereka bertanya kepada-Nya, “Kami harus berbuat apa untuk melakukan kehendak Allah?” Yesus menjawab, “Inilah yang diinginkan Allah dari kalian: percayalah kepada Dia yang diutus Allah.” “Kalau begitu,” kata mereka, “bukti apa yang dapat Bapak berikan supaya kami melihat dan percaya kepada Bapak? Apa yang akan Bapak lakukan? Nenek moyang kami makan manna di padang gurun, seperti tertulis di dalam Alkitab, ‘Ia memberi mereka makan roti dari surga.’ ” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Percayalah: Bukan Musa, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kepadamu roti yang sesungguhnya dari surga. Sebab roti yang diberi Allah adalah Dia yang turun dari surga dan memberi hidup kepada manusia di dunia.” “Bapak,” kata mereka, “berilah kepada kami roti itu selalu.” “Akulah roti yang memberi hidup,” kata Yesus kepada mereka. “Orang yang datang kepada-Ku tidak akan lapar lagi untuk selamanya. Dan orang yang percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi untuk selamanya. Tetapi seperti sudah Kukatakan kepadamu, walaupun kalian sudah melihat Aku, kalian tidak percaya. Semua orang yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku. Aku tidak akan menolak siapa pun yang datang kepada-Ku. Sebab Aku turun dari surga, bukan untuk melakukan kemauan sendiri, melainkan kemauan Dia yang mengutus Aku. Dan inilah kemauan Dia yang mengutus Aku: supaya dari semua orang yang diberikan kepada-Ku, tidak satu pun hilang; tetapi supaya Aku membangkitkan mereka pada Hari Kiamat. Memang inilah keinginan Bapa-Ku: Supaya semua yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya mempunyai hidup sejati dan kekal, dan Aku hidupkan kembali pada Hari Kiamat.” Orang-orang Yahudi mulai mengomel terhadap Yesus, sebab Ia berkata: “Aku roti yang turun dari surga.” Mereka berkata, “Bukankah ini Yesus, anak Yusuf? Kami kenal ibu bapak-Nya! Bagaimana Ia dapat berkata bahwa Ia turun dari surga?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Jangan mengomel. Tak seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa yang mengutus Aku, tidak membawa dia kepada-Ku; dan siapa yang datang, akan Kubangkitkan pada Hari Kiamat. Di dalam Buku Nabi-nabi tertulis begini: ‘Semua orang akan diajar oleh Allah.’ Jadi semua orang yang mendengar Bapa dan belajar dari Dia, datang kepada-Ku. Itu tidak berarti bahwa ada orang yang sudah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, sudah melihat Bapa. Ketahuilah: Orang yang percaya, mempunyai hidup sejati dan kekal. Akulah roti yang memberi hidup. Nenek moyangmu makan manna di padang gurun dan mereka mati juga. Tetapi tidak demikian dengan roti yang turun dari surga; orang yang makan roti itu tak akan mati. Akulah roti yang turun dari surga -- roti yang memberi hidup. Orang yang makan roti ini akan hidup selamanya. Roti yang akan Kuberikan untuk kehidupan manusia di dunia adalah daging-Ku.” Mendengar itu, orang-orang Yahudi bertengkar satu sama lain. “Bagaimana orang ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” kata mereka. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Percayalah: Kalau kalian tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kalian tidak akan benar-benar hidup. Orang yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku mempunyai hidup sejati dan kekal dan Aku akan membangkitkannya pada Hari Kiamat. Sebab daging-Ku sungguh makanan, dan darah-Ku sungguh minuman. Orang yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku, tetap bersatu dengan Aku, dan Aku dengan dia. Bapa yang hidup itu, mengutus Aku dan Aku pun hidup dari Bapa. Begitu juga orang yang makan daging-Ku akan hidup dari Aku. Inilah roti yang turun dari surga: bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu. Karena setelah makan roti itu, mereka mati juga. Tetapi orang yang makan roti ini akan hidup selama-lamanya.” Semuanya itu dikatakan oleh Yesus ketika Ia mengajar di rumah ibadat di Kapernaum. Sesudah mendengar kata-kata Yesus itu, banyak di antara pengikut-Nya berkata, “Pengajaran ini terlalu berat. Siapa yang dapat menerimanya!” Yesus sendiri tahu bahwa pengikut-pengikut-Nya mengomel tentang hal itu. Maka Ia berkata, “Apakah kalian tersinggung karena kata-kata itu? Bagaimana jadinya nanti kalau kalian melihat Anak Manusia naik kembali ke tempat-Nya yang semula? Yang membuat manusia hidup ialah Roh Allah. Kekuatan manusia tidak ada gunanya. Kata-kata yang Kukatakan kepadamu ini adalah kata-kata Roh Allah dan kata-kata yang memberi hidup. Namun ada juga di antara kalian yang tidak percaya.” (Yesus sudah tahu dari mulanya siapa-siapa yang tidak mau percaya, dan siapa yang akan mengkhianati-Nya.) Lalu Yesus berkata lagi, “Itulah sebabnya Aku memberitahukan kepadamu bahwa tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak memungkinkannya.” Mulai saat itu banyak pengikut-Nya meninggalkan Dia, dan tidak mau mengikuti-Nya lagi. Lalu Yesus bertanya kepada kedua belas pengikut-Nya, “Apakah kalian juga mau meninggalkan Aku?” “Tuhan,” kata Simon Petrus kepada-Nya, “kepada siapa kami akan pergi? Perkataan Tuhan memberi hidup sejati dan kekal. Kami sudah percaya dan yakin bahwa Tuhanlah utusan suci dari Allah.” Yesus menjawab, “Bukankah Aku yang memilih kalian dua belas orang ini? Namun satu di antara kalian adalah setan!”