Yohanes 8:1-59
Yohanes 8:1-59 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: ”Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ”Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ”Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: ”Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: ”Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: ”Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: ”Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar.” Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: ”Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun, dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku.” Maka kata mereka kepada-Nya: ”Di manakah Bapa-Mu?” Jawab Yesus: ”Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku.” Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba. Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: ”Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu: ”Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya: ”Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka: ”Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus: ”Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka: ”Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” ”Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya: ”Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka: ”Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka: ”Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka: ”Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku? Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.” Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: ”Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?” Jawab Yesus: ”Aku tidak kerasukan setan, tetapi Aku menghormati Bapa-Ku dan kamu tidak menghormati Aku. Tetapi Aku tidak mencari hormat bagi-Ku: ada Satu yang mencarinya dan Dia juga yang menghakimi. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: ”Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus: ”Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: ”Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Yohanes 8:1-59 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Tetapi Yesus pergi ke Bukit Zaitun. Keesokan harinya pagi-pagi Ia pergi lagi ke Rumah Tuhan, dan banyak orang datang kepada-Nya. Yesus duduk, lalu mulai mengajar mereka. Sementara itu, guru-guru agama dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang wanita yang kedapatan berzinah. Mereka menyuruh wanita itu berdiri di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Bapak Guru, wanita ini kedapatan sedang berbuat zinah. Di dalam Hukum Musa ada peraturan bahwa wanita semacam ini harus dilempari dengan batu sampai mati. Sekarang bagaimana pendapat Bapak?” Mereka bertanya begitu untuk menjebak Dia, supaya mereka dapat menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus tunduk saja, dan menulis dengan jari-Nya di tanah. Ketika mereka terus mendesak, Ia mengangkat kepala-Nya dan berkata kepada mereka, “Orang yang tidak punya dosa di antara kalian, biarlah dia yang pertama melemparkan batu kepada wanita itu.” Sesudah itu Yesus tunduk kembali dan menulis lagi di tanah. Setelah mendengar Yesus berkata begitu, pergilah mereka meninggalkan tempat itu, satu demi satu mulai dari yang tertua. Akhirnya Yesus tinggal sendirian di situ dengan wanita yang masih berdiri di tempatnya. Lalu Yesus mengangkat kepala-Nya dan berkata kepada wanita itu, “Di mana mereka semuanya? Tidak adakah yang menghukum engkau?” “Tidak, Pak,” jawabnya. “Baiklah,” kata Yesus, “Aku juga tidak menghukum engkau. Sekarang pergilah, jangan berdosa lagi.”] Yesus berbicara lagi kepada orang banyak, kata-Nya, “Akulah terang dunia. Orang yang mengikuti Aku tak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang kehidupan.” “Sekarang Engkau memberi kesaksian tentang diri sendiri,” kata orang-orang Farisi itu kepada-Nya, “kesaksian-Mu tidak benar.” Yesus menjawab, “Meskipun Aku memberi kesaksian tentang diri-Ku sendiri, kesaksian-Ku itu benar; sebab Aku tahu dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Kalian tidak tahu dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Kalian menghakimi orang dengan cara manusia; Aku tidak menghakimi seorang pun. Tetapi sekiranya Aku menghakimi orang, keputusan-Ku itu adil, sebab Aku tidak sendirian; Bapa yang mengutus-Ku ada bersama Aku. Di dalam Hukum Musa tertulis begini: Kesaksian yang benar adalah kesaksian dari dua orang. Yang memberi kesaksian tentang diri-Ku ada dua -- Aku dan Bapa yang mengutus Aku.” “Bapak-Mu itu di mana?” kata mereka. Yesus menjawab, “Kalian tidak mengenal Aku maupun Bapa-Ku. Andaikata kalian mengenal Aku, pasti kalian mengenal Bapa-Ku juga.” Semuanya itu dikatakan Yesus pada waktu Ia sedang mengajar di Rumah Tuhan dekat kotak-kotak uang persembahan. Tetapi tidak seorang pun yang menangkap Dia, sebab belum sampai waktunya. Yesus berkata lagi kepada mereka, “Aku akan pergi, dan kalian akan mencari Aku, tetapi kalian akan mati di dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, kalian tak dapat datang.” Maka para penguasa Yahudi berkata, “Barangkali Ia mau bunuh diri, sebab Ia berkata, ‘Ke tempat Aku pergi, kalian tidak dapat datang.’ ” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kalian datang dari bawah; tetapi Aku datang dari atas. Kalian dari dunia; Aku bukan dari dunia. Itu sebabnya Aku berkata kepadamu, bahwa kalian akan mati di dalam dosa-dosamu. Dan memang kalian akan mati dalam dosa-dosamu, kalau tidak percaya bahwa ‘Akulah Dia yang disebut AKU ADA’.” “Engkau siapa sebenarnya?” tanya mereka. Yesus menjawab, “Untuk apa bicara lagi dengan kalian! Masih banyak hal tentang kalian yang mau Kukatakan dan hakimi. Tetapi Dia yang mengutus Aku dapat dipercaya. Dan Aku memberitahukan kepada dunia apa yang Aku dengar dari Dia.” Mereka tidak mengerti bahwa Ia sedang berbicara kepada mereka tentang Bapa. Karena itu Yesus berkata kepada mereka, “Nanti kalau kalian sudah meninggikan Anak Manusia, kalian akan tahu bahwa ‘Akulah Dia yang disebut AKU ADA’, dan kalian akan tahu bahwa tidak ada satu pun yang Kulakukan dari diri-Ku sendiri. Aku hanya mengatakan apa yang diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Dia yang mengutus Aku ada bersama-Ku. Ia tidak pernah membiarkan Aku sendirian, sebab Aku selalu melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya.” Sesudah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Kemudian Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang sudah percaya kepada-Nya, “Kalau kalian hidup menurut ajaran-Ku kalian sungguh-sungguh pengikut-Ku, maka kalian akan mengenal Allah yang benar, dan oleh karena itu kalian akan dibebaskan.” “Kami ini keturunan Abraham,” kata mereka. “Belum pernah kami menjadi hamba siapa pun! Apa maksud-Mu dengan berkata, ‘Kalian akan dibebaskan’?” “Sungguh benar kata-Ku ini,” kata Yesus kepada mereka. “Orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan seorang hamba tidak mempunyai tempat yang tetap di dalam keluarga, sedangkan anak untuk selama-lamanya mempunyai tempat dalam keluarga. Karena itulah, kalau Anak membebaskan kalian, kalian sungguh-sungguh bebas. Memang Aku tahu kalian ini keturunan Abraham. Namun kalian mau membunuh Aku, karena kalian tidak mau menerima pengajaran-Ku. Apa yang Kulihat pada Bapa-Ku, itulah yang Kukatakan. Sedangkan kalian melakukan apa yang diajarkan bapakmu kepadamu.” Mereka menjawab, “Bapak kami ialah Abraham.” “Sekiranya kalian betul-betul anak Abraham,” kata Yesus, “pastilah kalian melakukan apa yang dilakukan oleh Abraham. Aku menyampaikan kepadamu kebenaran yang Kudengar dari Allah, tetapi kalian mau membunuh Aku. Abraham tidak berbuat seperti itu! Kalian melakukan apa yang dilakukan oleh bapakmu sendiri.” Jawab mereka, “Kami bukan anak-anak haram. Bapa kami hanya satu, yaitu Allah sendiri.” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Sekiranya Allah itu Bapamu, kalian akan mengasihi Aku, sebab Aku datang dari Allah. Aku tidak datang dengan kemauan sendiri, tetapi Dialah yang mengutus Aku. Apa sebabnya kalian tidak mengerti apa yang Kukatakan? Sebab kalian tidak tahan mendengar ajaran-Ku. Iblislah bapakmu, dan kalian mau menuruti kemauan bapakmu. Sedari permulaan Iblis itu pembunuh. Ia tidak pernah memihak kebenaran, sebab tidak ada kebenaran padanya. Kalau ia berdusta, itu wajar, karena sudah begitu sifatnya. Ia pendusta dan asal segala dusta. Tetapi Aku mengatakan kebenaran, dan karena itulah kalian tidak percaya kepada-Ku. Siapa di antara kalian dapat membuktikan bahwa ada dosa pada-Ku? Kalau Aku mengatakan kebenaran, mengapa kalian tidak percaya kepada-Ku? Orang yang berasal dari Allah, mendengar perkataan Allah. Tetapi kalian bukan dari Allah, itulah sebabnya kalian tidak mau mendengar.” Orang-orang Yahudi itu menjawab Yesus, “Bukankah benar kata kami bahwa Engkau orang Samaria yang kemasukan setan?” Yesus menjawab, “Aku tidak kemasukan setan. Aku menghormati Bapa-Ku, tetapi kalian menghina Aku. Aku tidak mencari kehormatan untuk diri sendiri. Ada satu yang mengusahakan kehormatan untuk-Ku, dan Dialah yang menghakimi. Sungguh benar kata-Ku ini, orang yang menurut perkataan-Ku, selama-lamanya tidak akan mati.” Lalu orang-orang Yahudi itu berkata kepada Yesus, “Sekarang kami tahu Engkau ini betul-betul kemasukan setan! Abraham sendiri sudah mati, begitu juga semua nabi. Tetapi Engkau berkata, ‘Orang yang menurut perkataan-Ku, selama-lamanya tidak akan mati.’ Kalau Abraham sendiri sudah mati, dan nabi-nabi semuanya juga sudah mati, Engkau ini siapa? Masakan Engkau lebih besar dari bapak kami Abraham!” Yesus menjawab, “Sekiranya Aku mencari kehormatan untuk diri-Ku sendiri, kehormatan itu tak ada artinya. Yang menghormati Aku adalah Bapa-Ku yang kalian anggap Allah kalian, padahal kalian tidak mengenal Dia. Tetapi Aku mengenal-Nya. Sekiranya Aku berkata bahwa Aku tidak mengenal Dia, maka Aku seorang pendusta, sama seperti kalian. Aku mengenal Dia, dan mentaati perkataan-Nya. Bapakmu Abraham senang sekali bahwa ia akan melihat hari-Ku. Ia sudah melihatnya dan ia senang!” Lalu orang-orang Yahudi berkata kepada Yesus, “Umur-Mu belum ada lima puluh tahun, dan Engkau sudah melihat Abraham?” Yesus menjawab, “Sungguh Aku berkata kepadamu: sebelum Abraham lahir, Aku sudah ada.” Lalu orang-orang Yahudi itu mengambil batu untuk melempari-Nya; tetapi Yesus menyembunyikan diri, lalu pergi meninggalkan Rumah Tuhan.
Yohanes 8:1-59 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Tetapi Yesus pergi ke Bukit Zaitun. Pada hari berikutnya, pagi-pagi benar Dia kembali ke salah satu teras rumah Allah, dan banyak orang datang kepada-Nya. Lalu Dia duduk dan mengajar mereka. Kemudian para ahli Taurat dan beberapa anggota kelompok Farisi datang membawa seorang perempuan kepada Yesus. Perempuan itu tertangkap basah berbuat zina. Mereka memaksa dia berdiri di depan orang banyak itu lalu berkata kepada Yesus, “Guru, perempuan ini tertangkap basah sedang berbuat zina. Menurut hukum Taurat, orang seperti ini harus dilempari batu sampai mati. Tetapi menurutmu bagaimana?” Mereka bertanya seperti itu karena mereka sudah sepakat kalau jawaban Yesus tidak sesuai dengan hukum Taurat, mereka berencana untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus hanya menunduk dan menulis dengan jari-Nya di tanah seolah-olah tidak mempedulikan mereka. Ketika para pemimpin masih terus mendesak-Nya untuk memberi jawaban, Yesus mengangkat kepala dan berkata kepada mereka, “Siapa di antara kalian yang merasa dirinya tidak pernah berbuat dosa, biarlah dia yang lebih dulu melempari perempuan ini dengan batu.” Kemudian Dia menunduk lagi dan menulis di tanah. Mendengar jawaban Yesus itu, mereka pergi satu per satu mulai dari yang paling tua, sampai akhirnya tinggal Yesus sendiri di situ bersama perempuan itu. Dan perempuan itu masih berdiri di tempatnya. Yesus berdiri dan bertanya kepadanya, “Di manakah orang-orang yang menuduh engkau tadi? Apakah tidak ada yang mau menghukummu?” Perempuan itu menjawab, “Tidak ada, Tuan.” Dan Yesus berkata kepadanya, “Aku juga tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang jangan berbuat dosa lagi.” Sesudah itu Yesus kembali berbicara kepada orang banyak. Dia berkata, “Akulah terang dunia. Setiap orang yang mengikut Aku tidak akan hidup dalam kegelapan. Karena terang-Ku akan menerangi dia dan membawanya kepada hidup yang kekal.” Lalu orang-orang Farisi berkata kepada-Nya, “Tetapi tidak ada saksi yang mendukung pengakuanmu itu! Jadi kami tidak bisa percaya pada perkataanmu!” Jawab Yesus kepada mereka, “Walaupun hanya Aku sendiri yang menjadi saksi atas pengakuan-Ku, tetapi yang Aku sampaikan itu tetap benar. Karena Aku tahu dari mana Aku datang dan ke mana Aku akan pergi, sedangkan kalian tidak tahu apa-apa tentang Aku. Kalian menyalahkan Aku menurut penilaian manusia duniawi, tetapi Aku datang ke dunia ini bukan untuk menjatuhkan hukuman kepada manusia. Kalau Aku mengadili orang, Aku akan mengadilinya dengan adil, sebab Aku tidak mengadili sendirian, tetapi bersama-sama dengan Bapa-Ku yang sudah mengutus Aku. Dalam kitab Taurat, Musa sudah memberikan peraturan bahwa ketika mengadili orang, paling sedikit harus ada dua orang saksi mata yang mengatakan hal yang sama, sebelum hakim dapat membenarkan atau mempersalahkan orang yang dituduh. Nah, yang memberi kesaksian tentang diri-Ku ada dua: Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan Bapa yang mengutus Aku juga bersaksi tentang Aku.” Lalu mereka bertanya kepada-Nya, “Di mana bapamu itu?” Jawab Yesus, “Kalian tidak mengenal Aku dan Bapa-Ku. Kalau kalian benar-benar mengenal Aku, pasti kalian juga sudah mengenal Bapa-Ku.” Yesus mengatakan semua itu ketika Dia mengajar di teras rumah Allah, di mana terdapat beberapa kotak untuk menaruh sumbangan uang. Walaupun Dia mengajar di depan umum di tempat itu, tidak ada yang berusaha untuk menangkap-Nya karena belum tiba waktunya Dia ditangkap. Yesus berkata lagi kepada orang banyak itu, “Aku akan pergi meninggalkan kamu. Lalu kamu akan mencari Aku, dan kamu akan mati tanpa pengampunan atas dosa-dosamu. Kamu tidak bisa datang ke tempat Aku pergi.” Lalu para pemimpin Yahudi bertanya satu sama lain, “Apakah dia mau bunuh diri? Mungkin itu sebabnya dia berkata, ‘Kamu tidak bisa datang ke tempat Aku pergi.’” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian berasal dari bawah sini, sedangkan Aku berasal dari atas sana. Kalian berasal dari dunia ini, tetapi Aku bukan dari dunia ini. Itu sebabnya Aku berkata kepada kalian bahwa kamu masing-masing akan mati tanpa pengampunan atas dosa-dosamu. Ya, seperti itulah yang akan terjadi kepada kamu semua kalau kalian tidak percaya bahwa Akulah Dia yang kalian nanti-nantikan.” Kemudian mereka berkata, “Tidak mungkin! Kamu pikir siapa dirimu sampai berani berkata begitu?!” Jawab Yesus, “Sejak pertama kali Aku mengajar kalian, Aku sudah menjelaskan tentang diri-Ku! Sebenarnya masih ada banyak hal yang bisa Aku sampaikan untuk menyatakan dosa-dosa kalian. Tetapi Aku hanya menyampaikan sesuai dengan apa yang Aku dengar dari Bapa yang mengutus-Ku. Dia menyampaikan yang benar saja, dan itu jugalah yang Aku sampaikan kepada kalian di dunia ini.” Tetapi mereka tidak mengerti bahwa Yesus berbicara tentang Bapa-Nya yang ada di surga, bukan yang di dunia ini. Karena itu, Yesus berkata kepada mereka, “Pada waktu kalian menaikkan dan menggantung Aku, saat itulah kalian akan tahu: Sesungguhnya, Akulah Sang Anak Adam yang kalian nanti-nantikan itu. Dan kalian akan menyadari bahwa semua yang Aku lakukan dan ajarkan sama sekali bukan dari pikiran-Ku sendiri, melainkan hanya berdasarkan apa yang sudah diajarkan oleh Bapa-Ku. Bapa yang mengutus-Ku selalu bersama dengan-Ku. Dia tidak pernah meninggalkan Aku, karena Aku selalu melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya.” Mendengar Yesus berbicara seperti itu, banyak orang menjadi percaya kepada-Nya. Lalu Yesus berkata kepada orang Yahudi yang sudah percaya kepada-Nya, “Kalau kalian tetap mengikuti ajaran-Ku, berarti kalian benar-benar pengikut-Ku. Kalian akan menerima ajaran-ajaran yang benar, dan ajaran benar itulah yang akan membebaskan kalian.” Kemudian ada yang berkata kepada-Nya, “Kami adalah keturunan Abraham! Kami tidak pernah menjadi budak bangsa lain. Mengapa kamu berkata bahwa kami akan dibebaskan?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan-Ku ini benar: Setiap orang yang berbuat dosa sudah menjadi budak dari dosa yang dia perbuat. Pikirkanlah contoh ini: Seorang budak yang dibeli tidak termasuk dalam anggota keluarga majikannya. Kedudukannya tidak sama dengan anak, yang adalah anggota keluarga itu untuk selamanya. Kalian berpikir, ‘Kami adalah keturunan Abraham, berarti kami termasuk keluarga Allah.’ Tetapi sebenarnya kalian adalah budak dosa. Karena itu, kalau Anak dari Tuan Rumah membebaskan kalian, maka kalian benar-benar bebas dari perbudakan. Memang Aku tahu kalian adalah keturunan Abraham. Tetapi meskipun begitu, kalian berusaha untuk membunuh-Ku, sebab kalian tidak mau menerima ajaran-Ku. Yang Aku ajarkan adalah hal-hal yang sudah dinyatakan Bapa kepada-Ku. Tetapi kalian hanya melakukan apa yang kalian pelajari dari bapak kalian.” Mereka menjawab, “Kami adalah keturunan Abraham.” Lalu Yesus berkata, “Kalau kalian benar-benar keturunan Abraham, pasti kalian mengikuti contoh Abraham. Aku menyampaikan kepada kalian ajaran benar yang Aku dengar dari Allah, tetapi kalian berusaha membunuh-Ku! Abraham tidak pernah berbuat begitu! Jadi sudah jelas bahwa kalian bukan keturunan Abraham, karena kalian mengikuti contoh bapak lain.” Orang-orang Yahudi itu pun menjawab, “Kami ini bukan anak-anak haram! Kami adalah anak dari satu Bapa yang sejati, yaitu Allah.” Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Kalau benar Allah itu Bapa kalian, pasti kalian akan mengasihi Aku, sebab Aku datang dari Allah. Aku datang bukan karena kemauan-Ku sendiri, tetapi Dialah yang mengutus Aku ke dunia ini. Dan inilah sebabnya kalian tidak bisa mengerti kata-kata-Ku: Karena kalian menolak menerima ajaran-Ku. Bapa kalian adalah iblis! Itulah sebabnya kalian senang melakukan kemauannya. Dari permulaan, iblis adalah pembunuh, dan dia selalu melawan ajaran benar karena dia membenci semua hal yang benar. Dia suka menipu karena memang itulah sifat aslinya. Dia adalah penipu dan bapa dari semua penipu. “Sedangkan ajaran-Ku adalah benar. Karena itulah kalian tidak mungkin percaya kepada-Ku! Kalian sama sekali tidak dapat membuktikan bahwa Aku pernah berbuat dosa. Jadi kalau Aku mengajarkan ajaran yang benar, kenapa kalian tidak percaya Aku? Setiap orang yang dimiliki Allah pasti akan mendengarkan ajaran Allah. Ternyata kalian tidak mau mendengarkan ajaran-Nya! Berarti, sudah terbukti bahwa kalian bukan milik Allah.” Lalu para pemimpin Yahudi itu langsung menghina Dia, “Kamu adalah orang Samaria yang sudah gila dan kerasukan setan!” Yesus menjawab, “Aku tidak kerasukan. Aku bekerja untuk memuliakan Bapa-Ku, tetapi kalian menghina Aku. Aku tidak mencari pujian untuk diri-Ku sendiri. Tetapi ada Satu yang menginginkan agar Aku dihormati. Dialah juga yang sedang membela Aku. Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan-Ku ini benar: Semua orang yang mengikut ajaran-Ku tidak akan mengalami kematian yang selama-lamanya.” Lalu orang Yahudi itu berkata lagi kepada-Nya, “Sekarang sudah jelas bahwa kamu ini gila dan kerasukan setan! Abraham sudah mati, nabi-nabi juga sudah mati, tetapi kamu berkata, ‘Semua orang yang mengikut ajaranku tidak akan mati untuk selama-lamanya.’ Keterlaluan sekali kamu! Jadi kamu merasa dirimu lebih hebat daripada Abraham, bapa kita yang sudah mati. Semua nabi juga sudah mati. Kamu pikir kamu ini siapa?!” Lalu Yesus menjawab, “Kalau Aku bekerja mencari hormat untuk diri-Ku sendiri, kalian tidak usah percaya Aku. Tetapi Yang menghormati-Ku adalah Bapa-Ku, yaitu Dia yang kalian sebut sebagai Allahmu. Tetapi kalian belum mengenal Dia. Akulah yang mengenal Dia. Kalau Aku mengatakan bahwa Aku tidak mengenal Dia, berarti Aku sudah menjadi penipu sama seperti kalian. Tetapi Aku mengenal Dia, dan Aku selalu menaati perintah-Nya. Nenek moyang kalian Abraham menyaksikan saat Aku datang ke dunia ini, dan dia sangat bersukacita.” Maka kata mereka kepada Yesus, “Apa?! Umurmu belum sampai lima puluh tahun, dan kamu mengaku sudah melihat Abraham!” Yesus menjawab mereka, “Aku menegaskan kepadamu bahwa sebenarnya, sebelum Abraham lahir, Aku sudah ada.” Mendengar perkataan Yesus itu, mereka langsung mengambil batu untuk melempari Dia sampai mati. Tetapi tiba-tiba Yesus membuat diri-Nya tidak terlihat, lalu pergi meninggalkan rumah Allah dengan melewati mereka begitu saja.
Yohanes 8:1-59 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
YESUS kembali ke Bukit Zaitun. Tetapi keesokan harinya pagi-pagi benar Ia sudah berada lagi di Bait Allah. Orang banyak segera berkumpul, lalu Ia duduk serta berkata-kata kepada mereka. Sementara Ia berbicara, guru-guru agama dan orang-orang Farisi membawa seorang wanita yang kedapatan sedang berzina dan menempatkannya di hadapan orang banyak. “Guru,” kata mereka kepada Yesus, “perempuan ini tertangkap tengah berzina. Taurat Musa mengatakan bahwa ia harus dibunuh. Bagaimana pendapat Guru?” Mereka sedang menjebak Dia supaya mengucapkan sesuatu yang dapat digunakan oleh mereka untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk dan menulis di tanah dengan jari-Nya. Mereka terus-menerus meminta jawaban, sebab itu, Ia berdiri dan berkata, “Baiklah, lempari dia dengan batu sampai mati. Tetapi hendaknya orang yang tidak pernah berdosa melempar paling dahulu!” Kemudian Ia membungkuk dan menulis lagi di tanah. Pemimpin-pemimpin orang Yahudi itu menyelinap ke luar seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya, hanya Yesus sendirilah yang tertinggal dengan wanita itu di hadapan orang banyak. Yesus berdiri lagi dan berkata kepadanya, “Mana orang-orang yang menuduhmu? Tidakkah ada seorang pun yang menghukum engkau?” “Tidak ada, Tuan,” katanya. Maka kata Yesus, “Aku pun tidak. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.” Kemudian, dalam salah satu pembicaraan-Nya, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku adalah terang dunia. Sebab itu, jikalau kalian mengikut Aku, kalian tidak akan terantuk di dalam gelap, oleh karena terang yang hidup akan menerangi jalan kalian.” Orang-orang Farisi berkata, “Engkau pembual—dan pendusta!” Yesus berkata kepada mereka, “Pernyataan ini benar, walaupun Aku berkata tentang diri-Ku sendiri. Sebab Aku tahu dari mana Aku datang dan ke mana Aku akan pergi, tetapi kalian tidak mengetahuinya. Kalian menghakimi Aku berdasarkan penampilan, tetapi Aku tidak menghakimi siapa pun. Tetapi seandainya Aku melakukannya, maka penghakiman-Ku itu berdasarkan kebenaran karena Aku menghakim bersama dengan Bapa yang mengutus Aku. Hukum kalian mengatakan bahwa jikalau ada dua orang sepakat atas sesuatu yang telah berlaku, maka kesaksian mereka diterima sebagai kenyataan. Nah, Aku ini adalah seorang saksi, dan Bapa-Ku yang mengutus Aku adalah saksi yang seorang lagi!” “Di manakah Bapa-Mu?” tanya mereka. Yesus menjawab, “Kalian tidak mengetahui siapa Aku, sebab itu kalian juga tidak mengetahui siapa Bapa-Ku. Jikalau kalian mengenal Aku, maka kalian juga akan mengenal Bapa-Ku.” Yesus mengucapkan kata-kata itu waktu Ia berada di bagian Bait Allah yang disebut Perbendaharaan. Tetapi Ia tidak ditangkap, sebab waktu pelayanan-Nya di dunia ini belum habis. Kemudian Ia berkata lagi kepada mereka, “Aku akan pergi. Kalian akan mencari Aku, dan mati di dalam dosa kalian. Dan kalian tidak dapat datang ke tempat Aku akan pergi.” Orang-orang Yahudi bertanya, “Apakah Ia hendak membunuh diri? Apakah yang dimaksudkan-Nya dengan ‘Kalian tidak dapat datang ke tempat Aku akan pergi’?” Kemudian Ia berkata kepada mereka, “Kalian berasal dari bawah; Aku dari atas. Kalian dari dunia ini; Aku bukan. Itulah sebabnya Aku berkata bahwa kalian akan mati di dalam dosa kalian, karena kalau kalian tidak percaya bahwa Akulah Dia yang Kukatakan, maka kalian akan mati di dalam dosa kalian.” “Katakanlah kepada kami, siapakah Engkau,” desak mereka. Yesus menjawab, “Sudah sejak dahulu Kukatakan siapa Aku. Tentang kalian banyak hal yang dapat Aku hakimi dan banyak pula yang dapat Kuajarkan kepada kalian. Tetapi Aku tidak akan berbuat demikian, karena Aku hanya mengatakan apa yang diperintahkan oleh Dia yang mengutus Aku, dan Ia adalah Kebenaran.” Tetapi mereka masih belum mengerti bahwa Ia berkata-kata tentang Bapa-Nya. Sebab itu, Yesus berkata, “Apabila kalian telah meninggikan Mesias, barulah kalian akan sadar bahwa Akulah Dia yang Kukatakan, dan bahwa yang Aku beritahukan bukanlah pikiran-Ku sendiri, melainkan yang diajarkan oleh Bapa-Ku. Dia yang mengutus Aku, selalu bersama-sama dengan Aku. Ia tidak meninggalkan Aku, sebab Aku selalu melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya.” Kemudian banyak dari pemimpin orang Yahudi yang mendengar ucapan-Nya itu mulai percaya, bahwa Ia adalah Mesias. Yesus berkata kepada mereka, “Kalian benar-benar menjadi murid-Ku, jikalau kalian hidup seperti apa yang telah Kukatakan kepada kalian, dan kalian akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan membebaskan kalian.” “Tetapi kami keturunan Abraham,” kata mereka, “dan tidak pernah menjadi budak siapa pun di dunia ini. Apakah maksud-Mu dengan ‘membebaskan’?” Yesus menjawab, “Kalian semua, tanpa kecuali, adalah budak dosa. Dan seorang budak tidak mempunyai hak untuk tinggal di keluarga tempat ia bekerja selamanya, tetapi seorang anak adalah bagian dari keluarga selamanya. Sebab itu, jikalau Anak itu membebaskan kalian, barulah kalian benar-benar bebas. Ya, Aku tahu kalian keturunan Abraham. Walaupun demikian, beberapa di antara kalian berusaha membunuh Aku, sebab perkataan-Ku tidak mendapat tempat di dalam hati kalian. Aku memberitahukan kepada kalian apa yang Aku lihat waktu Aku ada bersama Bapa-Ku. Tetapi kalian mendengarkan nasihat bapa kalian.” “Bapa kami ialah Abraham,” kata mereka. “Bukan,” jawab Yesus, “sebab seandainya Abraham bapa kalian, tentu kalian akan mengikuti teladan-teladannya yang baik. Tetapi sebaliknya, kalian berusaha membunuh Aku—dan semua ini karena Aku memberitahukan kepada kalian kebenaran yang Aku dengar dari Allah. Abraham tidak berbuat seperti itu! Kalian mematuhi bapa kalian yang asli jika kalian berbuat seperti itu.” Mereka menjawab, “Kami tidak dilahirkan di luar nikah. Bapa kami yang sebenarnya ialah Allah sendiri.” Yesus berkata kepada mereka, “Kalau demikian halnya, kalian tentu mengasihi Aku, sebab Aku datang dari Allah. Aku di sini bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Mengapa kalian tidak dapat mengerti apa yang Aku katakan? Kalian terhalang untuk melakukannya, sebab kalian adalah anak-anak si Iblis dan kalian gemar melakukan perbuatan jahat yang dilakukan oleh Iblis. Dari mulanya ia pembunuh dan pembenci kebenaran. Tidak satu titik kebenaran pun terdapat padanya. Jika ia berdusta, hal itu wajar baginya; karena ia adalah bapa para pendusta. Sebab itu, apabila Aku menyatakan kebenaran, kalian tentu saja tidak percaya. “Siapa di antara kalian dapat benar-benar menuduh Aku karena dosa, walaupun satu saja? Tidak ada seorang pun! Aku menyatakan kebenaran, mengapa kalian tidak percaya kepada-Ku? Tiap-tiap orang yang Bapanya Allah mendengar Firman Allah dengan senang hati. Karena kalian tidak demikian, ini membuktikan bahwa kalian bukanlah anak-anak-Nya.” “Dasar orang Samaria! Orang kafir! Setan!” kata pemimpin-pemimpin orang Yahudi dengan geram. “Bukankah dari semula sudah kami katakan bahwa Engkau dirasuk setan?” “Tidak,” kata Yesus, “tidak ada setan di dalam diri-Ku. Sebab Aku menghormati Bapa-Ku—dan kalian tidak menghormati Aku. Dan walaupun Aku tidak ingin membesarkan diri, Allah menghendaki demikian dan menghakimi mereka yang menolak Aku. Dengan sungguh-sungguh Aku beritahukan hal ini kepada kalian—tidak ada seorang pun yang taat kepada-Ku akan mati!” Para orang Yahudi berkata, “Sekarang kami yakin bahwa Engkau dirasuk roh jahat. Sedang Abraham dan nabi-nabi yang terbesar juga mati, masa Engkau mengatakan bahwa taat kepada-Mu berarti terhindar dari kematian. Jadi, Engkau lebih besar daripada Abraham, bapa kita, yang telah mati? Dan lebih besar daripada nabi-nabi, yang juga telah mati? Engkau kira siapa Engkau ini?” Kemudian Yesus memberitahukan kepada mereka, “Jika Aku menyombongkan diri semata-mata, hal ini tidak ada artinya. Tetapi Bapa-Ku—yang kalian akui sebagai Allah—yang mengatakan hal-hal mulia ini tentang Aku. Namun kalian sama sekali tidak mengenal Dia. Aku mengenal Dia. Jika Aku mengatakan yang sebaliknya, maka Aku menjadi seorang pembohong besar seperti kalian. Tetapi Aku benar-benar mengenal Dia dan taat sepenuhnya kepada-Nya. Bapa kalian, Abraham, akan bersukacita melihat hari kedatangan-Ku. Ia melihatnya dan ia sangat gembira.” Para pemimpin orang Yahudi berkata, “Umur-Mu belum sampai 50 tahun, masa Engkau telah melihat Abraham!” Yesus menyahut, “Kebenarannya ialah bahwa Aku telah ada sebelum Abraham dilahirkan!” Pada saat itulah para pemimpin orang Yahudi memungut batu hendak membunuh Dia. Tetapi Yesus tersembunyi dari mereka dan berjalan menyelinap melewati mereka dan meninggalkan Bait Allah.
Yohanes 8:1-59 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Tetapi Yesus pergi ke Bukit Zaitun. Pagi-pagi sekali, Yesus kembali ke halaman Bait Allah. Orang-orang datang kepada-Nya, lalu Yesus duduk dan mulai mengajar mereka. Para guru Taurat dan orang Farisi membawa seorang perempuan yang tertangkap basah sedang berzinah. Mereka menyuruh perempuan itu berdiri di depan orang banyak. Kata mereka kepada Yesus, “Guru, perempuan ini tertangkap basah sedang berzinah. Hukum Taurat Musa memerintahkan kita untuk melempar perempuan seperti ini dengan batu sampai mati. Menurut Engkau, apakah yang harus kami lakukan?” Mereka mengatakan hal ini untuk menjebak Yesus. Mereka berharap Yesus mengatakan sesuatu yang salah sehingga mereka mendapat alasan untuk menuduh-Nya. Akan tetapi, Yesus membungkuk sambil menulis di tanah dengan jari-Nya. Para pemimpin Yahudi terus mempertanyakan hal itu pada Yesus, sehingga Yesus berdiri dan berkata, “Siapa pun di antara kamu yang tidak berdosa, biarlah ia yang pertama melempar perempuan ini dengan batu.” Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah. Setelah mendengar jawaban Yesus, satu per satu dari mereka mulai pergi, mulai dari yang tertua dan diikuti lainnya. Akhirnya, tinggallah Yesus bersama perempuan yang tetap berdiri di tempatnya itu. Lalu Yesus menengadah dan bertanya kepada perempuan itu, “Ke mana perginya semua orang itu? Tidak adakah seorang pun yang menghukum kamu?” Jawab perempuan itu, “Tidak ada, Tuan.” Kemudian Yesus berkata kepada perempuan itu, “Aku juga tidak akan menghukummu. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.”] Kemudian Yesus berbicara kepada orang banyak. Ia berkata, “Akulah terang dunia. Setiap orang yang mengikuti Aku, tidak akan berjalan dalam kegelapan. Mereka akan mempunyai terang yang memberi kehidupan.” Tetapi orang Farisi berkata kepada Yesus, “Ketika Engkau mengatakan hal-hal ini, Engkaulah satu-satu saksi yang mengatakan bahwa semuanya itu benar. Jadi, kami tidak dapat menerima apa yang Engkau katakan.” Jawab Yesus kepada mereka, “Benar, Aku memang bersaksi tentang diri-Ku sendiri. Tetapi semua orang dapat percaya apa yang Aku katakan, sebab Aku tahu dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu dari mana Aku datang atau ke mana Aku pergi. Kamu menghakimi Aku menurut cara manusia menghakimi sesamanya, sedangkan Aku tidak menghakimi siapa pun. Tetapi jika Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar. Sebab, Aku tidak menghakimi seorang diri saja, melainkan bersama Bapa yang mengutus Aku. Dalam Kitab Tauratmu tertulis bahwa ketika dua orang bersaksi tentang hal yang sama, maka kamu harus menerima apa yang mereka katakan. Aku adalah salah satu saksi yang berbicara tentang diri-Ku sendiri. Dan saksi-Ku lainnya adalah Bapa yang mengutus Aku.” Lalu orang-orang bertanya kepada-Nya, “Di manakah Bapa-Mu?” Jawab Yesus, “Kamu tidak mengenal Aku maupun Bapa-Ku. Tetapi jika kamu mengenal Aku, maka kamu juga akan mengenal Bapa-Ku.” Yesus mengatakan semua hal ini ketika Ia mengajar di halaman Bait Allah, di dekat kotak persembahan. Tetapi tidak ada seorang pun yang menangkap-Nya sebab saatnya belum tiba bagi Yesus untuk ditangkap. Yesus berkata lagi kepada orang banyak, “Aku akan meninggalkan kamu dan kamu akan mencari Aku. Tetapi kamu akan mati tanpa pengampunan dosamu. Kamu tidak dapat datang ke tempat ke mana Aku pergi.” Jadi, para pemimpin Yahudi saling bertanya, “Apakah Ia mau bunuh diri karena Ia berkata, ‘Kamu tidak dapat datang ke tempat ke mana Aku pergi’?” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian berasal dari bawah, tetapi Aku berasal dari atas. Kalian berasal dari dunia ini, tetapi Aku bukan dari dunia ini. Ketahuilah, kamu akan mati tanpa pengampunan dosamu. Benar, jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia, kamu akan mati tanpa pengampunan dosamu.” Mereka bertanya, “Kalau begitu, siapakah Engkau?” Yesus menjawab, “Aku adalah Dia yang telah Kukatakan kepadamu sejak semula. Ada banyak hal yang dapat Kukatakan untuk mengecam kamu. Tetapi Aku hanya menyampaikan kepada orang-orang apa yang Kudengar dari Dia yang mengutus Aku. Ia berbicara apa yang benar.” Mereka tidak mengerti kalau Yesus sedang berbicara tentang Bapa. Maka Ia berkata kepada mereka, “Kalian akan meninggikan Anak Manusia. Kalian akan tahu bahwa Akulah Dia. Kalian akan tahu bahwa apa pun yang Kulakukan bukan berasal dari kuasa-Ku sendiri. Aku hanya mengatakan apa yang diajarkan Bapa kepada-Ku. Dia yang mengutus-Ku selalu bersama-sama dengan Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, karena Aku selalu melakukan apa yang menyenangkan-Nya.” Ketika Ia menyampaikan semuanya ini, banyak orang percaya kepada-Nya. Jadi, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jika kamu tetap mengikuti dan mematuhi ajaran-Ku, maka kamu benar-benar adalah pengikut-Ku. Kamu akan tahu kebenaran dan kebenaran itu akan membebaskan kamu.” Mereka menjawab, “Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Jadi, mengapa Engkau bilang bahwa kami akan dibebaskan?” Yesus menjawab, “Sesungguhnya, setiap orang yang menjalani hidup dengan berbuat dosa adalah seorang hamba, yaitu hamba dosa. Seorang hamba tidak tinggal dalam suatu keluarga untuk selamanya. Tetapi seorang anak adalah milik keluarga untuk selamanya. Jadi, apabila Sang Anak membebaskan kamu, maka kamu akan benar-benar bebas. Aku tahu bahwa kamu adalah keturunan Abraham. Tetapi kamu ingin membunuh-Ku karena kamu tidak mau menerima ajaran-Ku. Aku menyampaikan kepada kalian apa yang Bapa-Ku telah tunjukkan kepada-Ku. Namun, kalian melakukan apa yang dikatakan bapamu.” Mereka berkata, “Bapa kami adalah Abraham.” Jawab Yesus, “Jika kamu benar-benar adalah keturunan Abraham, maka kamu akan melakukan apa yang Abraham lakukan. Aku mengatakan kebenaran yang telah Kudengar dari Allah kepada kalian. Tetapi kalian berusaha untuk membunuh-Ku. Abraham tidak melakukan hal seperti itu. Jadi, kamu hanya melakukan apa yang dilakukan oleh bapamu sendiri.” Tetapi mereka menjawab, “Kami bukanlah seperti anak-anak yang tidak tahu siapa bapanya. Allah adalah satu-satunya Bapa kami yang kami miliki.” Kata Yesus kepada mereka, “Jika Allah benar-benar Bapamu, maka kamu akan mengasihi Aku. Aku berasal dari Allah dan sekarang Aku ada di sini. Aku datang bukan atas keinginan-Ku sendiri, melainkan diutus oleh Bapa-Ku. Kamu tidak mengerti hal-hal yang Kukatakan, sebab kamu tidak dapat menerima ajaran-Ku. Bapamu adalah iblis, dan kalian adalah miliknya. Kalian mau melakukan keinginannya. Ia adalah pembunuh sejak semula. Ia selalu menentang kebenaran, dan tidak ada kebenaran di dalamnya. Ia seperti tipuan yang ia katakan. Benar, ia adalah penipu dan bapa dari segala penipu. Tetapi Aku mengatakan kebenaran kepadamu, dan karena itulah kamu tidak percaya kepada-Ku. Dapatkah seorang dari antara kamu membuktikan bahwa Aku berdosa? Jika Aku mengatakan kebenaran, mengapa kamu tidak percaya kepada-Ku? Siapa pun yang adalah milik Allah menerima apa yang Ia katakan. Tetapi kamu tidak menerima apa yang Allah katakan, sebab kamu bukanlah milik Allah.” Orang-orang Yahudi di sana menjawab, “Bukankah benar jika kami bilang bahwa Engkau adalah orang Samaria, dan Engkau kerasukan roh jahat?” Yesus menjawab, “Aku tidak kerasukan roh jahat. Aku menghormati Bapa-Ku, tetapi kamu tidak menghormati Aku. Aku tidak mencoba mencari kehormatan bagi diri-Ku sendiri. Ada Seorang yang mencari hormat bagi-Ku. Ia adalah hakim. Aku berjanji, setiap orang yang menuruti ajaran-Ku tidak akan pernah mati.” Mereka berkata kepada Yesus, “Sekarang kami tahu bahwa Engkau memang kerasukan roh jahat! Sebab, Abraham telah mati, begitu juga para nabi. Tetapi Engkau berkata, ‘Setiap orang yang menuruti ajaran-Ku tidak akan pernah mati.’ Apakah menurut-Mu, Engkau lebih besar daripada bapa kami Abraham? Ia telah mati, begitu juga para nabi. Engkau pikir siapakah diri-Mu?” Yesus menjawab, “Jika Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu tidak ada artinya. Dia yang memuliakan Aku adalah Bapa-Ku, yaitu yang kamu akui sebagai Allahmu. Tetapi sesungguhnya kamu tidak mengenal-Nya. Aku mengenal-Nya. Jika Aku katakan bahwa Aku tidak mengenal Dia, maka Aku akan menjadi penipu seperti kamu. Tetapi Aku mengenal-Nya dan Aku melakukan apa yang Ia katakan. Bapamu Abraham sangat bersukacita karena ia akan melihat hari itu ketika Aku datang. Ia sudah lihat hari itu dan bersukacita.” Lalu orang-orang Yahudi itu berkata kepada Yesus, “Bagaimana mungkin Engkau telah lihat Abraham? Umurmu bahkan belum mencapai 50 tahun!” Yesus menjawab, “Sesungguhnya, sebelum Abraham lahir, Aku sudah ada.” Ketika Yesus mengatakan itu, mereka mengambil batu untuk melempari-Nya. Tetapi Yesus menyembunyikan diri-Nya, lalu ia meninggalkan halaman Bait Allah.