Y"oel 1:4-12
Y"oel 1:4-12 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap. Bangunlah, hai pemabuk, dan menangislah! Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur baru, sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu! Sebab maju menyerang negeriku suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina. Telah dibuatnya pohon anggurku menjadi musnah, dan pohon araku menjadi buntung; dikelupasnya kulitnya sama sekali dan dilemparkannya, sehingga carang-carangnya menjadi putih. Merataplah seperti anak dara yang berlilitkan kain kabung karena mempelai, kekasih masa mudanya. Korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari rumah TUHAN; dan berkabunglah para imam, yakni pelayan-pelayan TUHAN. Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis. Para petani menjadi malu, tukang-tukang kebun anggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panen ladang. Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering. Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia.
Y"oel 1:4-12 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Kawanan belalang yang tak terhitung jumlahnya, hinggap di ladang-ladang dan melahap hasilnya. Apa yang disisakan kawanan yang ini, dihabiskan oleh kawanan yang lain lagi. Hai para pemabuk, bangunlah! Hai para peminum, menangislah! Sebab anggur yang baru sudah dirampas dari mulutmu. Pasukan belalang menyerang negeri kita; mereka kuat dan tak terbilang banyaknya, giginya setajam taring singa betina. Mereka musnahkan pohon anggur kita, dan pohon ara kita, hanya tinggal tunggulnya. Batang-batangnya mereka kuliti, hingga carang-carangnya menjadi putih. Menangislah, hai umat, seperti gadis yang duka yang menangisi kematian tunangannya tercinta. Gandum dan anggur sudah hilang dari Rumah TUHAN. Maka berkabunglah para imam, yang setia melayani TUHAN. Ladang-ladang kini hancur. Tanah berkabung; sebab musnahlah segala gandum, keringlah buah anggur, dan habislah minyak zaitun. Hai petani, merataplah! Hai tukang kebun anggur, menangislah! Sebab gandum, jelai dan seluruh panen musnah. Pohon-pohon buah di padang menjadi kering semua: pohon anggur, apel, ara, kurma dan delima. Maka rakyat pun tak lagi gembira.