Lukas 3:1-23

Lukas 3:1-23 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun. Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: ”Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.” Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: ”Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu supaya melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api.” Orang banyak bertanya kepadanya: ”Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya: ”Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.” Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: ”Guru, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya: ”Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.” Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: ”Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: ”Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.” Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: ”Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak. Akan tetapi setelah ia menegor raja wilayah Herodes karena peristiwa Herodias, isteri saudaranya, dan karena segala kejahatan lain yang dilakukannya, raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam penjara. Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: ”Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli

Lukas 3:1-38 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Allah memimpin Yohanes anak Zakaria untuk memulai pelayanannya pada tahun kelima belas pemerintahan Tiberius, raja tertinggi kerajaan Romawi. Pada masa itu juga Pontius Pilatus sedang menjabat sebagai gubernur provinsi Yudea. Herodes memerintah sebagai raja di provinsi Galilea. Filipus saudara Herodes menjadi raja di provinsi Iturea dan Trakonitis. Lisanias memerintah sebagai raja di provinsi Abilene. Hanas dan Kayafas menjabat sebagai imam besar di Yerusalem. Pada waktu itulah Allah mulai menyampaikan pesan-Nya melalui Yohanes, yang tinggal di padang belantara. Yohanes pun pergi berkeliling ke seluruh daerah di sekitar sungai Yordan dan memberitakan, “Kamu masing-masing harus bertobat dari dosa-dosamu supaya Allah mengampunimu. Dan untuk menunjukkan bahwa kamu mau terus mengikut TUHAN, datanglah kepada saya supaya saya membaptis kamu.” Jadi Yohanes inilah orang yang dimaksud dalam nubuatan Nabi Yesaya, “Kelak akan ada orang yang berseru-seru di padang belantara, ‘Siapkanlah jalan untuk kedatangan Tuhan! Luruskanlah jalan bagi-Nya! Hendaklah setiap lembah ditimbun, dan setiap gunung dan bukit diratakan, setiap jalan yang berliku-liku diluruskan, dan setiap jalan yang bergelombang diratakan. Dengan demikian setiap orang akan mendapat kesempatan untuk mengerti bagaimana caranya agar diselamatkan oleh Allah.’” Lalu banyak orang datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Namun karena sebagian dari mereka tidak sungguh-sungguh bertobat, dia menegur mereka, “Hai kalian, keturunan ular berbisa! Janganlah kamu pikir bahwa hanya dengan dibaptis kamu bisa melarikan diri dari hukuman Allah yang akan segera datang! Kalau kamu sungguh-sungguh sudah bertobat, tunjukkanlah hal itu melalui cara hidupmu. Dan janganlah berkata dalam hatimu, ‘Aku tidak akan kena hukuman Allah karena aku keturunan Abraham.’ Saya katakan kepadamu: Sesungguhnya Allah sanggup menjadikan keturunan bagi Abraham dari batu-batu ini! Seperti petani yang menebang dan membakar pohon yang tidak pernah berbuah, demikianlah Allah sekarang sudah siap membinasakan setiap orang dari bangsa Israel yang tidak hidup sesuai kehendak-Nya!” Kemudian orang banyak itu bertanya kepadanya, “Kalau begitu, apa yang harus kami perbuat supaya Allah tidak menghukum kami?” Jawab Yohanes, “Kalau kamu mempunyai dua baju, berikanlah satu kepada orang yang tidak punya. Kalau kamu mempunyai makanan, bagikanlah kepada orang yang lapar.” Beberapa penagih pajak juga datang untuk dibaptis. Mereka bertanya kepada Yohanes, “Guru, apa yang harus kami lakukan?” Jawabnya kepada mereka, “Jangan lagi menagih pajak lebih dari yang sudah ditentukan oleh pemerintah Roma.” Ada juga tentara-tentara yang bertanya, “Bagaimana dengan kami? Apa yang harus kami lakukan?” Jawab Yohanes, “Jangan memakai kekerasan, ancaman, atau tuduhan-tuduhan palsu kepada seseorang untuk mendapat uang darinya. Puaslah dengan jumlah gajimu.” Karena pelayanan Yohanes, orang-orang menunggu dengan penuh harap dan bertanya-tanya dalam hati, “Apakah Yohanes adalah Kristus yang kita nanti-nantikan itu?” Namun Yohanes memberitahu mereka semua, “Saya hanya membaptis orang dengan air. Tetapi sesudah saya akan datang Seorang lain yang lebih berkuasa daripada saya. Sebenarnya saya tidak layak untuk melayani Dia, sekalipun hanya membukakan tali sandal-Nya. Dialah yang akan membaptis kalian masing-masing. Ada yang dibaptis dengan Roh Kudus, ada pula yang dibaptis dengan api. Oleh sebab itu bertobatlah! Karena dunia ini seperti ladang luas yang siap dipanen. Hasil yang baik dan yang tidak baik akan dipisahkan! Dia yang datang sesudah saya akan menghakimi dunia ini dan memisahkan setiap orang yang jahat dari antara orang benar. Orang-orang benar itu akan hidup bersama-Nya. Tetapi semua orang jahat akan dilemparkan ke dalam api neraka yang tidak pernah padam.” Dengan banyak nasihat seperti itu Yohanes menyampaikan Kabar Baik kepada orang banyak. Yohanes menegur Raja Herodes karena sudah merebut Herodiana, istri saudaranya, dan karena kejahatan-kejahatan lain yang pernah dia lakukan. Tetapi Herodes menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam penjara. Ketika Yohanes belum dipenjara, suatu hari dia sedang membaptis banyak orang. Yesus juga hadir di situ untuk dibaptis. Sesudah dibaptis, Yesus berdoa dan langit pun terbuka lalu Roh Kudus turun ke atas Dia dalam bentuk burung merpati. Kemudian terdengarlah suara dari langit yang berkata, “Engkaulah Anak-Ku yang sangat Aku kasihi. Engkau menyenangkan hati-Ku.” Yesus berumur tiga puluh tahun ketika Dia memulai pelayanan-Nya. Menurut anggapan orang, Dia adalah anak Yusuf. Jadi berdasarkan garis keturunan Yusuf, inilah nenek moyang Yesus: (36-38) Allah menciptakan Adam, manusia pertama, sehingga bisa dikatakan bahwa Adam adalah anak Allah. Selanjutnya keturunan Adam adalah Set, kemudian Enos, Kenan, Mahalaleel, Yared, Henok, Metusalah, Lamek, Nuh, Sem, Arpaksad, Kenan, (33-35) Salmon, Eber, Peleg, Rehu, Serug, Nahor, Terah, Abraham, Isak, Yakub, Yehuda, Peres, Hesron, Aram, Aminadab, (30-32) Nahason, Salmon, Boas, Obed, Isai, Daud, Natan, Matata, Mina, Melea, Elyakim, Yonam, Yusuf, Yehuda, Simeon, (27-29) Lewi, Matat, Yorim, Eliezer, Yesua, Er, Elmadam, Kosam, Adi, Malki, Neri, Sealtiel, Zerubabel, Resa, Yohanan, (24-26) Yoda, Yosek, Simei, Matatias, Maat, Nagai, Hesli, Nahum, Amos, Matatias, Yusuf, Yanai, Malki, Lewi, Matat, Eli, lalu Yusuf.

Lukas 3:1-38 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

PADA tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, Allah memberi perintah kepada Yohanes, anak Zakharia, yang hidup di padang gurun. Pada waktu itu Pilatus menjabat gubernur Yudea; Herodes memerintah Galilea; Filipus, saudaranya, memerintah Iturea dan Trakhonitis; Lisanias memerintah Abilene; sedangkan Hanas dan Kayafas adalah imam besar. Yohanes berkhotbah dari satu tempat ke tempat lain di sepanjang Sungai Yordan. Ia memberitakan kepada orang banyak bahwa mereka wajib dibaptiskan sebagai tanda bahwa mereka telah berpaling kepada Allah dan telah meninggalkan dosa mereka, supaya mereka diampuni. Dalam Kitab Nabi Yesaya dikatakan, “Dialah suara yang berseru-seru di padang gurun: ‘Siapkanlah jalan bagi Tuhan! Luruskanlah jalan yang akan dilalui-Nya. Timbunlah semua lembah; ratakanlah semua gunung dan bukit! Jalan yang berliku-liku harus diluruskan, jalan yang berlekuk-lekuk harus diratakan! Maka semua orang akan melihat Juru Selamat yang diutus oleh Allah.’ ” Inilah antara lain yang dikhotbahkan Yohanes kepada orang-orang yang datang untuk dibaptiskan: “Hai kalian keturunan ular! Siapa yang mengatakan bahwa kalian dapat terlepas dari murka Allah yang akan datang? Pergilah dan buktikan dahulu dengan cara hidup kalian bahwa kalian benar-benar sudah bertobat. Dan jangan kalian mulai berkata, ‘Kami selamat, sebab kami orang Yahudi keturunan Abraham.’ Hal itu sama sekali tidak berarti apa-apa. Allah dapat menjadikan anak-anak Abraham dari batu-batu gurun ini! Bahkan sekarang pun kapak penghukuman sudah disiapkan untuk menebang pada akar setiap pohon yang tidak berbuah. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan dibuang ke dalam api.” Orang banyak bertanya, “Apa yang harus kami lakukan?” “Bila kalian mempunyai dua helai baju, berikan sehelai kepada orang yang miskin,” jawabnya. “Bila kalian mempunyai makanan lebih, berikan kepada orang yang lapar.” Juga para pemungut cukai, yaitu yang terkenal suka korupsi, datang ingin dibaptiskan dan bertanya, “Bagaimana kami dapat membuktikan bahwa kami sudah meninggalkan segala dosa kami?” “Dengan berlaku jujur,” jawabnya, “jangan memungut cukai lebih daripada yang ditetapkan oleh pemerintah Romawi.” “Dan kami bagaimana?” tanya beberapa orang prajurit. “Jangan memeras orang dengan ancaman dan kekerasan. Jangan mendakwa siapa pun mengenai sesuatu yang kalian tahu tidak dilakukannya. Puaslah dengan gaji kalian!” Setiap orang mengharapkan Mesias akan segera datang. Mereka ingin tahu apakah Yohanes itu Mesias atau bukan. Inilah soal yang pada saat itu diperbincangkan orang di mana-mana. Yohanes menjawab pertanyaan itu dengan berkata, “Aku membaptiskan dengan air; tetapi nanti akan datang Dia yang lebih berkuasa daripadaku. Sesungguhnya, membuka kasut-Nya pun aku ini tidak layak! Ia akan membaptiskan kalian dengan Roh Kudus dan dengan api. Ia akan memisahkan sekam dari gandum. Sekam akan dibakar dengan api yang tidak terpadamkan dan gandum akan disimpan dalam lumbung.” Yohanes memakai banyak peringatan semacam itu waktu ia mengabarkan Berita Kesukaan kepada orang banyak. Tetapi setelah Yohanes secara terang-terangan mengecam Herodes, raja Galilea, karena Herodes mengawini Herodias, istri saudaranya sendiri, dan banyak lagi kejahatan yang telah dilakukannya, Herodes menjebloskan Yohanes ke dalam penjara. Dengan demikian dosanya semakin banyak. Pada suatu hari, sesudah banyak orang dibaptiskan, Yesus juga dibaptiskan. Ketika ia sedang berdoa, langit terbuka dan Roh Kudus turun ke atas-Nya dalam rupa seekor burung merpati. Dari langit terdengar suara berkata, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, Engkaulah menyenangkan hati-Ku.” Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya di masyarakat umum, Ia berusia kira-kira 30 tahun. Yesus dikenal sebagai anak Yusuf; Yusuf anak Eli; Eli anak Matat; Matat anak Lewi; Lewi anak Malkhi; Malkhi anak Yanai; Yanai anak Yusuf; Yusuf anak Matica; Matica anak Amos; Amos anak Nahum; Nahum anak Hesli; Hesli anak Nagai; Nagai anak Maat; Maat anak Matica; Matica anak Simei; Simei anak Yosekh; Yosekh anak Yoda; Yoda anak Yohanan; Yohanan anak Resa; Resa anak Zerubabel; Zerubabel anak Sealtiel; Sealtiel anak Neri; Neri anak Malkhi; Malkhi anak Adi; Adi anak Kosam; Kosam anak Elmadam; Elmadam anak Er; Er anak Yesua; Yesua anak Eliezer; Eliezer anak Yorim; Yorim anak Matat; Matat anak Lewi; Lewi anak Simeon; Simeon anak Yehuda; Yehuda anak Yusuf; Yusuf anak Yonam; Yonam anak Elyakim; Elyakim anak Melea; Melea anak Mina; Mina anak Matata; Matata anak Natan; Natan anak Daud; Daud anak Isai; Isai anak Obed; Obed anak Boas; Boas anak Salmon; Salmon anak Nahason; Nahason anak Aminadab; Aminadab anak Admin; Admin anak Arni; Arni anak Hezron; Hezron anak Peres; Peres anak Yehuda; Yehuda anak Yakub; Yakub anak Ishak; Ishak anak Abraham; Abraham anak Terah; Terah anak Nahor; Nahor anak Serug; Serug anak Rehu; Rehu anak Peleg; Peleg anak Eber; Eber anak Salmon; Salmon anak Kenan; Kenan anak Arpakhsad; Arpakhsad anak Sem; Sem anak Nuh; Nuh anak Lamekh; Lamekh anak Metusalah; Metusalah anak Henokh; Henokh anak Yared; Yared anak Mahalaleel; Mahalaleel anak Kenan; Kenan anak Enos; Enos anak Set; Set anak Adam; Adam anak Allah.

Lukas 3:1-23 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Pada tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, ada empat orang yang bertugas di bawah Tiberius di daerah-daerah ini: Pontius Pilatus adalah gubernur Yudea, Herodes adalah raja Galilea, Filipus, saudara Herodes, adalah raja Iturea dan Trakhonitis, Lisanias adalah raja Abilene. Hanas dan Kayafas menjabat sebagai imam agung. Pada saat itu, Yohanes, anak Zakharia tinggal di padang belantara, dan ia menerima pesan Allah. Lalu ia pergi ke seluruh daerah di sekitar sungai Yordan dan menyampaikan pesan Allah kepada orang-orang. Ia bilang kepada mereka supaya dibaptis untuk menunjukkan bahwa mereka mau mengubah hidupnya, dan kemudian dosa-dosa mereka akan diampuni. Yohanes adalah orang yang dituliskan oleh Nabi Yesaya ketika ia berkata, “Ada suara seseorang berseru-seru di padang belantara, ‘Siapkan jalan bagi Tuhan! Luruskan jalan bagi Dia! Tiap lembah akan ditimbun, dan tiap gunung dan bukit akan diratakan! Jalan yang berliku-liku akan diluruskan, dan jalan yang tidak rata akan dimuluskan! Lalu semua orang akan melihat bagaimana Allah selamatkan umat-Nya!’” Banyak orang datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Tetapi ia katakan pada mereka, “Kalian keturunan ular berbisa! Siapa yang memperingati kamu supaya bisa luput dari hukuman Allah yang akan datang? Bertobatlah! Dan tunjukkanlah dengan cara hidupmu bahwa kamu sungguh berubah. Jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu akan katakan, ‘Abraham adalah leluhur kami!’ Itu tidak ada artinya. Dengarlah, Allah bisa membuat anak-anak Abraham dari batu-batu ini! Sesungguhnya, kapak sudah siap untuk menebang pohon. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan dibuang ke dalam api.” Orang-orang bertanya kepada Yohanes, “Apa yang harus kami lakukan?” Jawabnya kepada mereka, “Jika kamu punya dua baju, bagilah dengan orang yang tidak punya. Kalau kamu punya makanan, bagilah itu juga.” Bahkan para penagih pajak datang kepada Yohanes. Mereka ingin dibaptis. Mereka bertanya kepadanya, “Guru, apa yang harus kami lakukan?” Yohanes menjawab, “Jangan pungut pajak dari orang-orang lebih dari yang seharusnya.” Beberapa tentara bertanya kepadanya, “Bagaimana dengan kami? Apa yang harus kami lakukan?” Ia berkata kepada mereka, “Jangan memaksa atau menipu untuk memeras uang dari siapa pun. Bersukacitalah dengan bayaran yang kamu terima.” Orang-orang mengharapkan sesuatu yang luar-biasa terjadi, dan mereka bertanya-tanya tentang Yohanes, “Mungkin ia ini Mesias.” Inilah jawaban Yohanes, “Aku membaptis kamu dengan air, tapi kelak akan datang Seorang yang dapat melakukan lebih dari yang aku bisa. Aku tidak pantas menjadi hamba untuk melepaskan tali sandal-Nya. Ia akan membaptis kalian dengan Roh Kudus dan api. Ia sudah siap untuk memisahkan bagian panen yang baik dari yang tidak berguna. Ia akan masukan gandum yang baik ke dalam lumbung, tapi Ia akan membakar sekamnya dengan api yang tak terpadamkan.” Inilah cara Yohanes memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang. Dan dengan berbagai cara ia mendorong mereka untuk berubah. Yohanes menegur Raja Herodes karena apa yang ia lakukan dengan Herodias, istri saudaranya, demikian juga dengan semua hal buruk lainnya yang telah ia lakukan. Lalu Herodes menambahkan perbuatan buruknya lagi: ia masukkan Yohanes ke dalam penjara. Ketika semua orang sedang dibaptis, Yesus datang dan juga dibaptis. Dan sementara Ia berdoa, langit terbuka, dan Roh Kudus turun ke atas-Nya. Roh itu terlihat benar-benar seperti seekor burung merpati. Kemudian terdengarlah suara dari langit dan berkata, “Engkau adalah Anak-Ku dan Aku mengasihi-Mu. Aku sungguh berkenan Kepada-Mu.” Ketika Yesus mulai mengajar, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun. Orang-orang berpikir bahwa Yesus adalah anak Yusuf.

Lukas 3:1-23 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Pada tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, Pontius Pilatus menjadi gubernur di Yudea, dan Herodes memerintah di Galilea. Filipus, saudara dari Herodes memerintah di wilayah Iturea dan Trakhonitis, sedangkan Lisanias memerintah di Abilene. Yang menjabat imam-imam agung ialah Hanas dan Kayafas. Pada tahun itulah Allah berbicara kepada Yohanes, anak Zakharia di padang pasir. Maka Yohanes pergi ke mana-mana di seluruh daerah Sungai Yordan dan menyampaikan berita dari Allah. Yohanes berseru, “Bertobatlah dari dosa-dosamu, dan kamu harus dibaptis, supaya Allah mengampuni kamu.” Itu sesuai dengan yang tertulis di dalam buku Nabi Yesaya: “Ada orang berseru-seru di padang pasir, ‘Siapkanlah jalan untuk Tuhan, ratakanlah jalan bagi Dia. Setiap lembah hendaklah ditimbun, setiap gunung dan bukit diratakan. Jalan yang berliku-liku hendaklah diluruskan, dan jalan yang lekak-lekuk diratakan. Orang-orang di seluruh dunia akan melihat Allah menyelamatkan manusia!’ ” Banyak orang datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Yohanes berkata kepada mereka, “Kamu orang jahat! Siapa yang mengatakan bahwa kamu dapat luput dari hukuman Allah yang akan datang? Tunjukkanlah dengan perbuatanmu bahwa kamu sudah bertobat dari dosa-dosamu! Jangan mulai berkata bahwa Abraham adalah nenek moyangmu. Ingat: Dari batu-batu ini pun Allah sanggup membuat keturunan untuk Abraham! Kapak sudah siap untuk menebang pohon sampai ke akar-akarnya. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan dibuang ke dalam api.” “Jadi, apa yang harus kami buat?” tanya orang-orang kepada Yohanes. Yohanes menjawab, “Orang yang mempunyai dua helai baju, harus memberikan sehelai kepada yang tidak punya; dan orang yang mempunyai makanan, harus membagikannya.” Penagih-penagih pajak juga datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Mereka bertanya, “Bapak Guru, apa yang harus kami buat?” Yohanes menjawab, “Janganlah menagih lebih banyak dari apa yang sudah ditetapkan.” Ada juga prajurit yang bertanya, “Bagaimana dengan kami? Apa yang harus kami buat?” Yohanes menjawab, “Jangan memeras siapa pun dan jangan merampas uang dengan tuduhan-tuduhan palsu. Puaslah dengan gajimu!” Pada waktu itu orang-orang mulai bertanya-tanya, apakah Yohanes Raja Penyelamat yang mereka nantikan. Itu sebabnya Yohanes berkata kepada mereka semua, “Saya membaptis kamu dengan air, tetapi nanti akan datang Orang yang lebih besar daripada saya. Membuka tali sepatu-Nya pun saya tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Allah dan api. Di tangan-Nya ada nyiru untuk menampi semua gandum-Nya sampai bersih. Gandum akan dikumpulkan-Nya di dalam lumbung, tetapi semua sekam akan dibakar-Nya di dalam api yang tidak bisa padam!” Demikianlah Yohanes menasihati orang-orang dengan berbagai-bagai cara, pada waktu ia mewartakan Kabar Baik. Tetapi Herodes, penguasa Galilea, ditegur oleh Yohanes mengenai perkawinannya dengan Herodias, istri saudaranya, dan mengenai semua kejahatan lain yang telah diperbuatnya. Tetapi Herodes malah menambah kejahatan-kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam penjara. Setelah semua orang itu dibaptis, Yesus juga dibaptis. Dan ketika Ia sedang berdoa, langit terbuka, dan Roh Allah turun ke atas-Nya berupa burung merpati. Lalu terdengar suara Allah mengatakan, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi. Engkau menyenangkan hati-Ku.” Pada waktu Yesus mulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun. Menurut pendapat orang, Ia anak Yusuf, anak Eli