Markus 1:16-45

Markus 1:16-45 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: ”Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia. Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: ”Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: ”Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: ”Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.” Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea. Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: ”Semua orang mencari Engkau.” Jawab-Nya: ”Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan. Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: ”Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: ”Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: ”Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

Markus 1:16-45 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat dua nelayan, yaitu Simon dan adiknya Andreas. Mereka sedang menangkap ikan di danau itu dengan jala. Yesus berkata kepada mereka, “Ikutlah Aku. Aku akan mengajar kalian menjala orang.” Langsung mereka meninggalkan jala mereka lalu mengikuti Yesus. Yesus berjalan terus, lalu melihat pula dua orang bersaudara yang lain, yaitu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus. Mereka berada di dalam perahu, dan sedang memperbaiki jala mereka. Yesus langsung memanggil mereka. Dan mereka meninggalkan ayah mereka di dalam perahu bersama-sama dengan orang-orang gajiannya. Lalu mereka pergi mengikuti Yesus. Yesus dan pengikut-pengikut-Nya tiba di kota Kapernaum. Pada hari Sabat berikutnya, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mulai mengajar. Orang-orang yang mendengar-Nya kagum akan cara-Nya Ia mengajar. Sebab, Ia mengajar dengan wibawa, tidak seperti guru-guru agama. Pada waktu itu seorang yang kemasukan roh jahat masuk ke dalam rumah ibadat, dan berteriak, “Hai Yesus, orang Nazaret, Engkau mau buat apa dengan kami? Engkau datang untuk membinasakan kami? Saya tahu siapa Engkau: Engkaulah utusan yang suci dari Allah!” “Diam!” bentak Yesus kepada roh itu, “keluarlah dari orang ini!” Maka roh jahat itu menggoncang-goncangkan orang itu keras-keras, kemudian keluar dari orang itu sambil berteriak. Semua orang heran sekali, sehingga mereka berkata satu sama lain, “Wah, apa ini? Suatu pengajaran yang baru! Dengan wibawa dan kuasa Ia memerintahkan roh-roh jahat keluar, dan mereka taat kepada-Nya!” Maka berita tentang Yesus tersebar dengan cepat ke seluruh daerah Galilea. Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan rumah ibadat itu, dan pergi ke rumah Simon dan Andreas. Yakobus dan Yohanes pergi juga bersama mereka. Ibu mertua Simon sedang sakit demam di tempat tidur. Jadi waktu Yesus dan pengikut-pengikut-Nya masuk ke rumah itu, Yesus diberitahukan tentang hal itu. Maka Yesus pergi kepada ibu mertua Simon, dan memegang tangannya, lalu menolong dia bangun. Demamnya hilang, dan ia pun mulai melayani mereka. Petang harinya, sesudah matahari terbenam, orang-orang membawa kepada Yesus semua orang yang sakit dan yang kemasukan roh jahat. Seluruh penduduk kota itu berkerumun di depan rumah itu. Lalu Yesus menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir juga banyak roh jahat. Ia tidak mengizinkan roh-roh jahat itu berbicara, sebab mereka tahu siapa Dia. Keesokan harinya, waktu masih subuh, Yesus bangun lalu meninggalkan rumah. Ia pergi ke tempat yang sunyi di luar kota, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan teman-temannya pergi mencari Dia. Dan setelah mereka menemukan-Nya, mereka berkata, “Semua orang sedang mencari Bapak.” Tetapi Yesus menjawab, “Mari kita meneruskan perjalanan kita ke kota-kota lain di sekitar sini. Aku harus berkhotbah di sana juga, sebab itulah maksudnya Aku kemari.” Karena itu Yesus pergi ke mana-mana di seluruh Galilea, dan berkhotbah di rumah-rumah ibadat serta mengusir roh-roh jahat. Seorang yang berpenyakit kulit yang mengerikan datang kepada Yesus. Orang itu berlutut, dan berkata, “Kalau Bapak mau, Bapak dapat menyembuhkan saya.” Yesus kasihan kepada orang itu. Jadi, Ia menjamah orang itu sambil berkata, “Aku mau, sembuhlah!” Saat itu juga penyakitnya hilang dan ia sembuh. Lalu Yesus menyuruh dia pergi dengan peringatan ini, “Awas, jangan ceritakan kepada siapa pun, tetapi pergilah kepada imam, dan minta dia untuk memastikan engkau sudah sembuh. Lalu untuk penyembuhanmu itu, persembahkanlah kurban menurut yang diperintahkan Musa, sebagai bukti kepada orang-orang bahwa engkau sungguh-sungguh sudah sembuh.” Tetapi orang itu pergi, dan terus-menerus menceritakan kejadian itu di mana-mana sampai Yesus tidak dapat masuk kota dengan terang-terangan. Ia hanya tinggal di luar kota di tempat-tempat sunyi. Namun orang terus saja datang kepada-Nya dari mana-mana.

Markus 1:16-45 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Waktu Yesus berjalan di tepi danau Galilea, Dia melihat dua orang nelayan sedang melemparkan jala ke danau. Mereka adalah Simon, yang juga disebut Petrus, dan adiknya, Andreas. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Mari ikut Aku. Pekerjaan kalian bukan lagi penjala ikan, tetapi Aku akan mengajar kalian untuk mengumpulkan orang supaya mereka menjadi pengikut-Ku.” Saat itu juga mereka langsung meninggalkan jala mereka dan mengikut Yesus. Setelah berjalan tidak jauh dari tempat itu, Yesus melihat lagi dua orang nelayan yang sedang memperbaiki jala-jala mereka di dalam perahu. Mereka adalah Yakobus dan adiknya, Yohanes, anak-anak Zebedeus. Yesus pun segera memanggil mereka. Saat itu juga keduanya meninggalkan Zebedeus dan beberapa anak buahnya, lalu mengikut Yesus. Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke kota Kapernaum. Pada hari Sabat Dia masuk ke rumah pertemuan orang Yahudi dan mengajar di situ. Semua orang yang mendengarkan ajaran-Nya terheran-heran, karena Dia berbicara seperti seorang penguasa yang mempunyai hak untuk memerintah. Ajaran-Nya tidak seperti ajaran para ahli Taurat. Di dalam rumah pertemuan itu ada seorang laki-laki yang dikuasai roh jahat, dan dia berteriak, “Hai Yesus orang Nazaret! Tidak ada urusanmu dengan kami! Apakah kamu datang untuk membinasakan kami? Saya sudah tahu siapa kamu! Kamu adalah utusan yang suci dari Allah.” Lalu Yesus membentak roh jahat itu, “Diam! Keluar dari orang ini!” Roh jahat itu mengguncang-guncangkan orang itu dengan sangat keras, lalu keluar dari orang itu sambil menjerit. Semua orang yang melihat kejadian itu terheran-heran dan berkata satu sama lain, “Wah! Luar biasa! Ini suatu ajaran baru! Orang ini mempunyai kuasa sehingga roh-roh jahat pun taat kepadanya.” Berita tentang Yesus segera tersebar dengan cepat di seluruh provinsi Galilea. Sesudah Yesus dan keempat murid-Nya keluar dari rumah pertemuan itu, mereka langsung masuk ke rumah Petrus dan Andreas. Yakobus dan Yohanes juga ikut. Ketika mereka masuk, ada orang yang memberitahukan kepada Yesus bahwa ibu mertua Petrus sedang terbaring karena sakit demam. Maka Yesus datang kepadanya dan memegang tangannya, lalu membantu dia untuk duduk. Saat itu juga demamnya hilang. Kemudian ibu itu bangun dan melayani mereka. Sesudah matahari tenggelam dan hari Sabat baru selesai, warga kota itu membawa kepada Yesus semua orang yang sakit dan yang dikuasai setan-setan. Hampir semua penduduk kota Kapernaum berkumpul di depan rumah Petrus dan Andreas. Lalu Yesus menyembuhkan segala macam penyakit yang mereka derita, juga mengusir setan-setan yang menguasai banyak orang. Dia tidak mengizinkan setan-setan itu untuk bicara, karena mereka tahu siapa Dia. Besok paginya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan meninggalkan rumah itu lalu pergi ke tempat yang sepi untuk berdoa. Waktu Petrus dan teman-temannya melihat bahwa Yesus tidak ada di rumah, mereka pergi mencari Dia. Sesudah menemukan-Nya mereka berkata, “Guru, mari kita pulang, karena semua orang sedang mencari Engkau.” Tetapi Dia menjawab, “Lebih baik kita pergi ke kampung-kampung lain di daerah ini, supaya Aku bisa mengajarkan Kabar Baik kepada warga di sana juga. Karena untuk itulah Aku datang.” Lalu Yesus mengajar di rumah-rumah pertemuan orang Yahudi di seluruh provinsi Galilea, juga mengusir setan-setan dari banyak orang. Suatu kali, seorang yang kena penyakit kulit menular datang berlutut di depan Yesus dan berkata, “Kalau Bapak mau, saya yakin Bapak pasti bisa menyembuhkan saya.” Yesus sangat mengasihani orang itu. Dia pun menyentuhnya sambil berkata, “Aku mau. Sembuhlah!” Saat itu juga penyakit kulitnya langsung hilang dan dia betul-betul sembuh. Lalu Yesus segera menyuruh orang itu pergi serta melarangnya dengan tegas, “Jangan beritahukan kepada siapa pun tentang apa yang terjadi padamu! Pergilah dulu kepada salah satu imam yang bertugas dan tunjukkan kulitmu kepadanya. Lalu berikan persembahan kepada Allah sesuai dengan perintah Musa tentang orang yang sudah sembuh dari penyakit kulit. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu betul-betul sudah sembuh.” Tetapi orang itu pergi dan menceritakan kejadian tadi ke sana kemari. Karena itu Yesus tidak mau lagi masuk secara terang-terangan ke dalam kota. Jadi Dia dan murid-murid-Nya tinggal di luar kota saja, di daerah-daerah yang sepi. Biarpun begitu, orang-orang dari mana pun terus saja berdatangan kepada-Nya.

Markus 1:16-45 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan di tepi Danau Galilea, Ia melihat Simon dan saudaranya, Andreas, sedang menjala ikan, sebab itulah mata pencaharian mereka. Yesus berseru kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku! Dan Aku akan menjadikan kalian penjala manusia!” Dengan segera mereka meninggalkan jala mereka dan mengikut Yesus. Tidak jauh dari situ, Ia melihat anak-anak Zebedeus, yaitu Yakobus dan Yohanes, sedang memperbaiki jala di dalam perahu. Mereka juga dipanggil-Nya. Keduanya segera meninggalkan ayah mereka dan orang-orang upahannya, lalu mengikut Dia. Yesus dengan orang-orang yang telah diajak-Nya tiba di Kota Kapernaum. Pada hari Sabat pagi mereka masuk ke dalam rumah ibadat orang Yahudi dan Yesus berkhotbah di situ. Orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar dengan penuh kuasa, berbeda sekali dengan guru-guru agama! Seseorang yang dirasuk setan ada di rumah ibadat, dan berseru-seru kepada Yesus, “Mengapa Engkau mengganggu kami, hai Yesus dari Nazaret? Apakah Engkau datang untuk membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau. Engkau adalah Anak Allah yang kudus!” Yesus membentak setan itu. “Diam,” kata-Nya, “dan keluarlah dari orang itu!” Roh jahat itu pun menjerit serta mengejangkan orang itu, lalu keluar. Hadirin takjub serta memperbincangkan apa yang telah terjadi. “Apakah ini agama baru?” tanya mereka. “Roh-roh jahat pun menaati perintah-Nya!” Dengan cepat sekali berita tentang apa yang telah dilakukan Yesus itu tersiar ke seluruh daerah Galilea. Setelah meninggalkan rumah ibadat, Ia pergi dengan murid-murid-Nya ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon sedang terbaring karena demam. Dengan segera Yesus diberi tahu tentang keadaannya. Yesus pergi ke pembaringan wanita itu, dan ketika Ia memegang tangannya serta menolongnya duduk, demamnya hilang seketika itu juga. Wanita itu segera bangkit, lalu menyiapkan makanan untuk mereka. Menjelang magrib halaman rumah itu penuh sesak, karena orang yang sakit dan yang dirasuk setan dibawa kepada Yesus supaya disembuhkan. Orang dari seluruh Kota Kapernaum berkerumun di depan pintu untuk menyaksikan apa yang terjadi. Pada malam itu banyak orang sakit disembuhkan dan banyak setan diusir dari orang-orang yang dirasuknya. Tetapi Yesus tidak membolehkan setan-setan itu berkata-kata, sebab mereka tahu siapa Dia. Jauh sebelum matahari terbit keesokan harinya. Ia sudah bangun. Seorang diri Ia pergi ke padang gurun untuk berdoa. Kemudian Simon dan murid-murid yang lain pergi mencari Dia. Ketika mereka menjumpai-Nya, mereka berkata, “Semua orang mencari Guru.” Tetapi Yesus menjawab, “Kita harus pergi ke kota-kota lain juga, dan menyampaikan amanat-Ku kepada mereka, sebab itulah maksud kedatangan-Ku.” Maka pergilah Ia ke seluruh Galilea dan berkhotbah di rumah-rumah ibadat serta melepaskan banyak orang dari kungkungan setan. Pada suatu hari seorang penderita kusta datang berlutut di hadapan-Nya dan mohon supaya disembuhkan. “Kalau Tuhan mau, Tuhan dapat menyembuhkan saya,” katanya. Yesus merasa kasihan, lalu mengulurkan tangan-Nya dan menjamah orang itu serta berkata, “Aku mau! Sembuhlah!” Seketika itu juga penyakit kusta orang itu hilang. Ia sembuh. Dengan keras Yesus memberi peringatan kepada orang itu, “Pergilah segera periksakan dirimu kepada imam Yahudi. Jangan berhenti untuk berbicara kepada siapa pun. Bawalah persembahan yang diwajibkan Hukum Musa bagi penderita kusta yang telah sembuh, untuk membuktikan kepada semua orang bahwa engkau telah sembuh.” Tetapi sambil berjalan ia berseru-seru memberitakan kesembuhannya. Akibatnya, orang selalu mengerumuni Yesus, sehingga Ia tidak lagi dapat memasuki kota mana pun dengan terang-terangan, melainkan harus tinggal di daerah tandus yang tidak berpenduduk. Dan dari mana-mana orang datang menemui Dia di sana.

Markus 1:16-45 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Ketika Yesus sedang berjalan di tepi danau Galilea, Ia melihat Simon dan saudaranya, Andreas. Keduanya adalah nelayan, dan mereka sedang menebarkan jala di danau untuk menangkap ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku. Aku akan menjadikanmu penjala yang berbeda. Kamu akan menjala manusia, bukan ikan.” Seketika itu juga keduanya meninggalkan jalanya dan mengikut Yesus. Yesus berjalan sedikit jauh lagi dan melihat dua orang bersaudara lainnya, Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus. Mereka sedang berada di dalam perahunya mempersiapkan jala untuk menangkap ikan. Segera sesudah Yesus melihat mereka, Ia memanggil mereka. Mereka meninggalkan Zebedeus, ayahnya dan semua pekerjanya, lalu pergi mengikuti Yesus. Yesus dan para pengikut-Nya pergi ke kota Kapernaum. Pada hari Sabat, Yesus masuk ke rumah ibadah dan mengajar orang-orang. Mereka sungguh kagum akan ajaran-Nya sebab Yesus mengajar bukan seperti guru-guru Taurat. Ia mengajar seperti seorang yang berkuasa. Ketika Yesus sedang di dalam rumah ibadah itu, tiba-tiba masuklah seorang laki-laki yang kerasukan roh jahat. Ia berteriak, “Yesus dari Nazaret! Apa yang Engkau inginkan dari kami? Apakah Engkau datang untuk memusnahkan kami? Aku tahu siapakah Engkau! Engkaulah Yang Kudus dari Allah!” Yesus menjawab dengan suatu peringatan, “Diam dan keluarlah dari orang ini!” Roh jahat itu menggoncang-goncangkan orang itu. Lalu roh itu, dengan teriakan yang nyaring keluar dari orang itu. Orang-orang menjadi sangat takjub dan saling bertanya, “Apa yang terjadi di sini? Orang ini mengajarkan sesuatu yang baru, dan Ia mengajar dengan kuasa! Bahkan Ia memerintahkan roh-roh jahat, dan mereka taat kepada-Nya!” Maka berita tentang Yesus tersebar di seluruh wilayah sekitar Galilea dengan cepatnya. Yesus pergi dari rumah ibadah itu bersama Yohanes dan Yakobus. Mereka langsung pergi ke rumah Simon dan Andreas. Begitu mereka sampai, Yesus diberitahukan bahwa ibu mertua Simon sangat sakit. Ibu itu sedang terbaring di tempat tidur dengan demam. Lalu Yesus masuk menjenguknya. Ia memegang tangan ibu mertua Simon dan membantunya berdiri. Seketika itu juga demamnya hilang, dan ia mulai melayani mereka. Malam itu setelah matahari terbenam, orang-orang membawa kepada Yesus semua yang sakit dan juga yang kerasukan setan. Semua orang dari kota itu berkumpul di depan pintu rumah itu. Yesus menyembuhkan banyak orang yang menderita berbagai macam penyakit dan mengusir banyak roh jahat dari mereka. Tetapi Ia tidak mengijinkan roh-roh jahat itu berbicara, sebab mereka tahu siapa Dia sebenarnya. Keesokan harinya, Yesus bangun pagi-pagi sekali. Ia berangkat sewaktu hari masih gelap dan pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Lalu Simon dan teman-temannya pergi mencari Dia. Setelah mereka menemukan-Nya, mereka berkata, “Semua orang mencari Engkau!” Yesus menjawab, “Kita harus pergi ke kota lainnya. Kita pergi ke kota-kota lain di sekitar sini supaya Aku bisa memberitakan firman Allah kepada orang-orang di sana juga. Itulah sebabnya Aku datang.” Maka Yesus pergi ke mana-mana di Galilea. Ia mengajar di rumah-rumah ibadah dan mengusir setan-setan keluar dari orang-orang. Seorang yang sakit kusta mendatangi Yesus. Sambil berlutut, orang itu memohon kepada-Nya, “Engkau mempunyai kuasa untuk menyembuhkan aku jika Engkau mau.” Pada awalnya Yesus merasa marah. Lalu Ia mengulurkan tangan-Nya dan menyentuh orang itu sambil berkata, “Aku mau menyembuhkanmu. Sembuhlah!” Seketika itu juga, penyakit itu hilang dan orang itu pun sembuh. Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: “Jangan ceritakan kepada siapa pun tentang apa yang terjadi padamu. Tetapi pergi dan tunjukkanlah dirimu kepada imam. Dan berikanlah persembahan kepada Allah karena kesembuhanmu sesuai dengan perintah Musa. Ini adalah bukti kepada semua orang bahwa kamu sudah sembuh.” Orang itu pergi dan memberitahukan kepada semua orang bahwa Yesus telah sembuhkan dia. Jadi, kabar tentang Yesus semakin tersebar sehingga Ia tidak bisa masuk ke kota-kota kalau-kalau ada orang yang melihat-Nya. Ia tinggal di tempat-tempat yang sepi. Tetapi orang-orang tetap saja berdatangan dari mana-mana ke tempat di mana Ia berada.