Markus 2:1-23

Markus 2:1-23 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Beberapa hari kemudian, Yesus kembali lagi ke kota Kapernaum. Lalu dengan cepat tersebarlah berita di kota itu bahwa Yesus sudah ada di rumah. Maka segera saja banyak orang datang berkumpul untuk mendengarkan Dia mengajar tentang Firman TUHAN. Rumah itu menjadi penuh karena banyaknya orang, bahkan di depan pintu pun tidak ada lagi tempat untuk berdiri. Sementara itu, datanglah empat orang menggotong seorang laki-laki yang lumpuh total dan terbaring di atas tandu. Tetapi karena terlalu banyak orang, mereka tidak bisa membawa dia langsung kepada Yesus. Jadi mereka membawa dia naik dengan tandunya ke atap rumah dan membongkar bagian atap di atas tempat Yesus berada. Lalu mereka menurunkan orang lumpuh itu beserta tandunya ke depan Yesus. Waktu Yesus melihat perbuatan mereka, Dia tahu bahwa orang-orang itu sangat percaya bahwa Dia sanggup menyembuhkan kawan mereka yang lumpuh. Maka Yesus berkata kepada orang lumpuh itu, “Anak muda, Aku sudah mengampuni dosa-dosamu.” Tetapi beberapa ahli Taurat yang sedang duduk di situ mendengar perkataan Yesus, lalu menyalahkan Dia dengan berpikir, “Berani sekali orang ini berkata begitu! Dia sudah menghina Allah! Tidak seorang pun dapat mengampuni dosa manusia selain Allah sendiri.” Saat itu juga Yesus langsung tahu apa yang mereka pikirkan, lalu menegur mereka, “Aku tahu bahwa kalian diam-diam tidak setuju dengan apa yang Aku katakan tadi! Tentu kalian sulit menerima ketika Aku berkata kepada orang lumpuh ini, ‘Aku sudah mengampuni dosa-dosamu.’ Apakah kalian lebih mudah menerima kalau Aku berkata kepadanya, ‘Bangunlah, angkat tandumu dan pulanglah?’ Tetapi melalui perkataan ini Aku akan membuktikan kepada kalian bahwa Aku sebagai Sang Anak Adam berhak untuk mengampuni dosa manusia!” Lalu Yesus berkata kepada orang lumpuh itu, “Bangunlah, angkat tandumu dan pulanglah!” Saat itu juga orang lumpuh itu bangun, mengangkat tandunya, dan keluar dari rumah itu. Semua orang yang melihatnya sangat heran lalu memuji-muji Allah serta berkata, “Belum pernah kita melihat keajaiban yang seperti ini!” Waktu Yesus kembali lagi ke pantai danau Galilea, banyak orang datang kepada-Nya, lalu Dia mengajar mereka. Sesudah selesai, Yesus berjalan dari tempat itu dan melihat seorang penagih pajak sedang duduk di tempat kerjanya. Namanya Matius, anak Alfeus. Yesus pun mendekati dia dan berkata, “Mari, ikutlah Aku!” Saat itu juga Matius langsung berdiri dan mengikut Yesus. Lalu Yesus dan murid-murid-Nya makan di rumah Matius. Banyak penagih pajak dan orang-orang lain yang juga dianggap berdosa ikut makan bersama mereka. (Memang ada banyak orang seperti itu yang sering mengikuti Yesus.) Beberapa ahli Taurat dan orang Farisi datang dan melihat bahwa Yesus serta murid-murid-Nya sedang makan bersama orang-orang yang dianggap berdosa itu. Lalu mereka berkata kepada murid-murid-Nya, “Kenapa guru kalian makan dan minum bersama para penagih pajak dan orang-orang berdosa lainnya?!” Mendengar perkataan mereka, Yesus menjawab, “Orang sehat tidak memerlukan dokter. Yang memerlukan dokter adalah orang sakit. Karena itu Aku datang untuk memanggil orang-orang berdosa supaya bertobat, bukan untuk orang-orang yang merasa dirinya benar!” Pada suatu hari, seperti kebiasaan nenek moyang orang Yahudi, murid-murid Yohanes Pembaptis sedang berpuasa, begitu juga anggota kelompok Farisi. Jadi beberapa orang datang kepada Yesus dan bertanya, “Para murid Yohanes sering berpuasa. Anggota kelompok Farisi juga. Mengapa murid-muridmu tidak?” Jawab Yesus, “Dalam suatu pesta pernikahan, tidak mungkin tamu-tamunya disuruh berpuasa selama pengantin laki-laki masih ada bersama mereka! Begitu juga selama Aku masih bersama murid-murid-Ku, mereka tidak akan berpuasa. Tetapi bayangkan apa yang akan terjadi kalau pengantin laki-laki itu dirampas dari mereka. Hal itulah yang akan terjadi pada-Ku, dan saat itulah murid-murid-Ku akan berpuasa sebagai tanda dukacita.” Lalu Yesus memberikan dua kiasan lagi kepada mereka, “Kalau orang punya baju lama yang sudah robek, dia tidak akan menambal baju itu dengan kain yang baru. Karena sewaktu dicuci, kain baru yang ditambalkan itu akan mengkerut sehingga membuat bagian yang robek itu semakin robek lagi. Begitu juga air anggur yang baru tidak akan dimasukkan ke dalam kantong kulit yang lama. Karena waktu air anggur itu menguap dan udaranya tidak bisa keluar, kantong itu akan rusak, sehingga air anggur tumpah dan kantong kulitnya tidak bisa dipakai lagi. Karena itu, air anggur yang baru harus dimasukkan ke dalam kantong kulit yang baru juga.” Pada hari Sabat, Yesus bersama murid-murid-Nya sedang berjalan melewati ladang-ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik beberapa bulir gandum dan memakan biji-bijinya.

Markus 2:1-23 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

BEBERAPA hari kemudian Ia kembali ke Kapernaum dan kabar mengenai kedatangan-Nya segera tersiar ke seluruh kota. Rumah tempat Ia menginap penuh sesak dengan para pengunjung, bahkan di luar pintu pun orang berjejal-jejal. Ia mengkhotbahkan firman Allah kepada mereka. Empat orang datang mengusung seorang yang lumpuh. Mereka tidak dapat mendekati Yesus melalui orang banyak. Oleh karena itu, mereka membuat lubang pada atap di atas Yesus dan menurunkan orang sakit itu tepat di hadapan-Nya. Ketika Yesus melihat betapa kuat iman mereka bahwa Ia dapat memberi pertolongan, Ia berkata kepada orang sakit itu, “Anak-Ku, dosamu sudah diampunkan!” Tetapi beberapa pemimpin agama Yahudi yang duduk di situ berkata di antara mereka sendiri, “Apa? Ini hujat namanya! Apakah dikira-Nya Dia Allah? Sebab hanya Allah yang dapat mengampunkan dosa.” Yesus mengetahui pikiran mereka dan berkata, “Mengapa hal ini merisaukan hati kalian? Aku, Anak Manusia, mempunyai kuasa di atas bumi ini untuk mengampunkan dosa. Tetapi kata-kata saja tidak ada artinya. Baiklah Kubuktikan ucapan-Ku dengan menyembuhkan orang ini.” Kemudian Ia berpaling kepada orang yang lumpuh itu dan berkata, “Angkatlah usunganmu dan pulanglah, karena engkau sudah sembuh!” Orang itu bangkit, mengangkat usungannya, lalu keluar melalui orang banyak yang menyaksikan peristiwa itu dengan keheran-heranan. Kemudian mereka semua memuji-muji Allah serta berkata, “Belum pernah kita menyaksikan hal seperti ini!” Kemudian Yesus pergi lagi ke tepi danau dan berkhotbah kepada orang banyak yang mengerumuni-Nya. Sedang Ia berjalan di tepi danau, Ia melihat Lewi, anak Alfeus, sedang duduk di rumah cukai. “Ikutlah Aku,” kata Yesus kepadanya, “Jadilah murid-Ku!” Lewi pun berdiri dan mengikut Dia. Kemudian, Lewi mengundang Yesus dan murid-muridnya ke rumahnya bersama dengan banyak teman-temannya sesama pemungut pajak dan orang-orang bereputasi buruk lainnya untuk makan bersamanya. Banyak dari mereka telah mengikuti Yesus. Tetapi, ketika beberapa pemimpin agama Yahudi melihat Yesus makan bersama-sama dengan orang-orang yang cemar namanya, mereka berkata kepada murid-murid-Nya, “Bagaimana mungkin Ia dapat makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa?” Ketika Yesus mendengar perkataan mereka, Ia berkata, “Orang sakitlah yang memerlukan dokter, bukan yang sehat! Aku datang bukan untuk memanggil orang-orang benar, melainkan orang-orang berdosa.” Pada suatu hari murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang melakukan ibadah puasa. Beberapa orang datang kepada Yesus menanyakan mengapa murid-murid-Nya tidak berpuasa. Yesus menjawab, “Apakah sahabat-sahabat pengantin laki-laki tidak mau makan waktu pengantin laki-laki itu masih ada bersama-sama? Haruskah mereka bersedih hati sementara ia ada bersama dengan mereka? Tetapi akan tiba saatnya pengantin laki-laki itu diambil dari antara mereka dan barulah mereka akan berpuasa. Selain itu, siapa yang akan menambal pakaian lama dengan kain baru? Sebab tambalan itu akan mengerut dan membuat lubang yang lebih besar lagi. Demikianlah pula anggur yang baru tidak boleh disimpan dalam kantong kulit yang tua. Kantong itu akan pecah. Anggurnya tumpah, sedangkan kantongnya rusak. Anggur yang baru harus disimpan dalam kantong kulit yang masih baru.” Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang berjalan melalui ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir-bulir gandum dan memakannya.

Markus 2:1-23 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Beberapa hari kemudian, Yesus kembali ke kota Kapernaum. Tersiarlah kabar bahwa Ia sudah pulang. Banyak orang berkumpul di sana untuk mendengar-Nya. Rumah itu menjadi penuh dan tidak ada tempat lagi, meskipun di depan pintu. Ketika Yesus sedang mengajar, datanglah beberapa orang membawa seorang lumpuh kepada Yesus. Ia diangkat oleh empat orang. Tetapi mereka tidak bisa masuk ke dalam karena semua orang itu. Lalu mereka naik ke atap di atas Yesus dan membuat lubang. Setelah itu, mereka menurunkan orang lumpuh itu di atas tikarnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, Ia berkata kepada orang lumpuh itu, “Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni.” Beberapa guru Taurat sedang duduk di situ. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa Orang ini berkata seperti itu? Ia menghujat Allah! Hanya Allah yang dapat mengampuni dosa!” Yesus langsung tahu apa yang dipikirkan para guru Taurat itu. Maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kalian bertanya-tanya seperti itu dalam hatimu? Mungkin kalian pikir adalah mudah bagi-Ku berkata kepada orang lumpuh itu, ‘Dosa-dosamu sudah diampuni,’ karena tidak ada orang yang dapat lihat kalau itu terjadi atau tidak. Tetapi bagaimana kalau Aku katakan kepadanya, ‘Berdirilah, angkat tikarmu dan berjalanlah?’ Jadi, kalau hal itu terjadi, kalian bisa tahu bahwa Aku, selaku Anak Manusia, berkuasa di dunia ini untuk mengampuni dosa-dosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang lumpuh itu, “Aku berkata kepadamu, Berdirilah. Angkat tikarmu dan pulanglah ke rumahmu!” Orang lumpuh itu berdiri. Ia mengambil tikarnya dan berjalan ke luar di hadapan semua orang. Mereka menjadi takjub dan memuji Allah. Mereka berkata, “Belum pernah kami lihat seperti ini.” Yesus pergi lagi ke tepi danau. Banyak orang datang mengelilingi-Nya, lalu Yesus mulai mengajar mereka. Ketika Yesus berjalan, Ia melihat seorang yang bernama Lewi, anak Alfeus sedang duduk di tempat di mana ia memungut pajak. Yesus berkata kepada Lewi, “Ikutlah Aku.” Lewi berdiri dan mengikuti Yesus. Setelah itu, Yesus makan di rumah Lewi. Banyak pemungut pajak dan orang-orang yang martabatnya buruk telah menjadi pengikut Yesus. Jadi, mereka semuanya ini sedang makan bersama Yesus dan pengikut-Nya. Ketika beberapa guru Taurat dari golongan Farisi melihat Yesus sedang makan bersama orang-orang berdosa itu, mereka bertanya kepada pengikut-Nya, “Mengapa Ia makan dengan pemungut pajak dan orang-orang berdosa?” Ketika Yesus mendengar itu, Ia berkata kepada mereka, “Orang-orang sakitlah yang memerlukan dokter, bukan mereka yang sehat. Aku datang untuk memanggil orang-orang berdosa mengikuti Aku, bukan mereka yang melakukan semuanya dengan benar.” Suatu saat pengikut Yohanes dan orang Farisi sedang berpuasa. Beberapa orang mendatangi Yesus dan bertanya, “Mengapa pengikut-Mu tidak berpuasa seperti yang dilakukan oleh pengikut Yohanes dan pengikut orang Farisi?” Jawab Yesus, “Pada pesta pernikahan teman-teman dari pengantin laki-laki tidak akan bersedih sementara ia bersama mereka. Selama mereka bersama dia, itu bukan waktunya untuk berpuasa. Tetapi waktunya akan tiba ketika pengantin laki-laki diambil dari mereka. Lalu mereka akan bersedih dan berpuasa. Ketika orang menambal pakaian lama, mereka tidak akan memakai potongan kain yang belum tersusut. Jika mereka buat begitu, maka kain tambalan itu akan menyusut dan merobek kain lama itu sehingga semakin besarlah lubang dibaju itu. Demikian juga, tidak ada orang yang akan menuangkan anggur baru ke dalam kantong kulit lama. Anggur baru akan merusakkan kantong kulit lama sehingga anggur akan sama-sama rusak. Anggur baru harus selalu disimpan dalam kantong kulit baru.” Pada suatu hari Sabat, Yesus dan pengikut-Nya sedang berjalan melewati ladang gandum. Sementara pengikut Yesus berjalan, mereka memetik bulir-bulir gandum untuk dimakan.

Markus 2:1-23 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: ”Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: ”Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: ”Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” – berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –: ”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: ”Yang begini belum pernah kita lihat.” Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: ”Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: ”Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: ”Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: ”Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka: ”Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.” Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.

Markus 2:1-23 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Beberapa hari kemudian Yesus kembali ke Kapernaum. Maka tersebarlah kabar bahwa Ia sedang di rumah. Lalu banyak orang datang. Mereka berkerumun di sana sampai tidak ada lagi tempat. Di pintu pun penuh sesak dengan orang. Lalu Yesus menyampaikan berita dari Allah kepada mereka. Sementara Ia berbicara, empat orang mengusung seorang lumpuh untuk membawanya kepada Yesus. Tetapi karena orang terlalu banyak, mereka tidak dapat sampai ke dekat-Nya. Jadi, mereka membongkar atap tepat di atas tempat Yesus berada. Setelah itu, mereka menurunkan orang lumpuh itu bersama tikarnya. Waktu Yesus melihat betapa besar iman mereka, Ia berkata kepada orang lumpuh itu, “Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni.” Beberapa guru agama yang sedang duduk di situ mulai bertanya-tanya di dalam hati, “Berani benar orang ini bicara begitu! Ia menghina Allah. Siapa yang boleh mengampuni dosa, selain Allah sendiri?” Pada waktu itu juga Yesus tahu pikiran mereka. Lalu Ia berkata, “Mengapa kalian bertanya-tanya begitu di dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah: mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’, atau mengatakan ‘Bangunlah, angkat tikarmu dan berjalanlah’? Tetapi sekarang Aku akan membuktikan kepadamu bahwa di atas bumi ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang yang lumpuh itu, “Bangunlah, angkat tikarmu dan pulanglah!” Ia bangkit dan segera mengambil tikarnya lalu keluar disaksikan oleh mereka semua. Orang-orang itu kagum lalu memuji Allah. Kata mereka, “Belum pernah kita melihat kejadian seperti ini!” Yesus kembali lagi ke pantai Danau Galilea. Banyak orang datang kepada-Nya, dan Ia mengajar mereka. Sementara Yesus berjalan di situ, Ia melihat seorang penagih pajak bernama Lewi, anak Alfeus, sedang duduk di kantor pajak. “Ikutlah Aku,” kata Yesus kepadanya. Maka Lewi berdiri dan mengikuti Yesus. Waktu Yesus sedang makan di rumah Lewi, datanglah banyak penagih pajak dan orang-orang yang dianggap tidak baik oleh masyarakat ikut makan bersama-sama Yesus dan pengikut-pengikut-Nya. Sebab banyak di antara mereka mengikuti Yesus. Beberapa guru agama dari golongan Farisi melihat Yesus makan bersama-sama dengan penagih-penagih pajak dan orang-orang yang dianggap tidak baik itu. Jadi mereka bertanya kepada pengikut-pengikut Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan penagih-penagih pajak dan orang-orang yang tidak baik itu?” Yesus mendengar pertanyaan mereka itu, lalu menjawab, “Orang yang sehat tidak memerlukan dokter; hanya orang yang sakit saja. Aku datang bukannya untuk memanggil orang yang menganggap dirinya sudah baik, melainkan orang yang dianggap hina.” Pada suatu waktu pengikut-pengikut Yohanes Pembaptis dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Lalu ada orang datang kepada Yesus dan bertanya, “Mengapa pengikut Yohanes Pembaptis dan pengikut orang Farisi berpuasa, sedangkan pengikut Bapak tidak?” Yesus menjawab, “Pada pesta kawin, apakah tamu-tamu tidak makan? Kalau pengantin laki-laki masih bersama-sama mereka, tentu mereka makan. Tetapi akan datang waktunya pengantin laki-laki itu diambil dari mereka. Pada waktu itu barulah mereka tidak makan. Tidak ada orang yang menambal baju tua dengan sepotong kain baru. Sebab kain penambal itu akan menciut dan menyobek baju itu, sehingga mengakibatkan sobekan yang lebih besar. Begitu juga tidak ada orang yang menuang anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Karena anggur baru itu akan menyebabkan kantong itu pecah. Akhirnya kedua-duanya terbuang. Anggur yang baru harus dituang ke dalam kantong yang baru juga!” Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus lewat sebuah ladang gandum, pengikut-pengikut-Nya mulai memetik gandum.