Doa & Puasa 21 Hari “Alive in Calling”Sampel

BERANI BERDIRI DALAM TANTANGAN

Masih ingat kisah ketika Tuhan Yesus menjumpai murid-murid-Nya di malam hari, ketika badai sedang mengamuk dan perahu mereka diterpa ombak dahsyat? Matius 14:22-33 menceritakan kisah setelah Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang, Ia memerintahkan murid-murid-Nya untuk pergi mendahului Dia. Ketika malam hari tiba, badai pun datang dan membuat perahu murid-murid Tuhan Yesus diombang-ambingkan oleh angin sakal. Di situlah terjadi kisah Petrus mengalami pengalaman supranatural yaitu berjalan di atas air bersama Tuhan Yesus.

Panggilan yang Tuhan berikan kepada setiap umat yang percaya seumpama berjalan di atas air bersama Dia. Pada awalnya ketika kita memutuskan untuk meresponi panggilan Tuhan dan berkomitmen untuk berjalan bersama-Nya, rasa bersemangat memenuhi seluruh ruang hati kita. Tapi ketika masalah datang, angin kencang mulai menerpa, di situlah iman dan komitmen kita diuji.

Seperti Petrus yang mulai tenggelam ketika merasakan tiupan angin, demikianlah kita juga seringkali mengalami hal yang serupa. Namun bagaimana sikap hati kita ketika kita mulai ragu dan tidak percaya? Apakah kita meminta pertolongan kepada Tuhan, atau justru lari jauh-jauh dari hadapan-Nya?

Sama seperti Petrus, jika kita memutuskan untuk meminta pertolongan Tuhan, tangan-Nya dengan sigap akan memegang kita sehingga kita tidak akan tenggelam. Mengikuti panggilan Tuhan adalah sebuah pilihan yang berharga dan penting dalam hidup kita yang akan disertai tantangan dari berbagai aspek kehidupan.

Tidak mudah untuk berdiri teguh dalam kebenaran, apalagi di tengah situasi dunia yang seolah-olah memusuhi Kristus dan pengikut-Nya. Tapi marilah kita membuat komitmen untuk terus berdiri teguh mengikut Tuhan sesulit apa pun rintangannya, percaya bahwa janji penyertaan dan penyediaan-Nya ada dalam setiap musim kehidupan kita.

DOA
Tuhan, kami bersyukur atas setiap tuntunan-Mu dalam kehidupan kami sehingga kami bisa memasuki tahun ini. Meskipun banyak hal yang kami tidak mengerti, tetapi satu hal yang kami tahu bahwa Engkau lah pemegang kehidupan kami. Apa pun rintangan yang akan terjadi ke depannya, kuatkanlah hati kami agar bisa terus berjalan teguh dalam kebenaran-Mu. Kami mau belajar untuk percaya sepenuhnya hanya kepada-Mu. Hanya di dalam nama Yesus, Amin.