Kisah Para Rasul 7
7
Pidato Stefanus
1 # 7:1-53 Stefanus menceritakan sejarah Israel sedemikian rupa untuk memperlihatkan bahwa para penuduhnya adalah orang-orang yang tidak menaati Taurat Musa dan memakai Bait Allah untuk menyembah berhala. Para leluhur merekalah yang menolak para nabi dan utusan-utusan Allah di masa lalu sehingga sekarang mereka sendiri menolak Yesus, yakni Dia Yang Benar. #7:1 Imam agung – Kemungkinan besar Kayafas. Imam agung bertanya kepada Stefanus, “Apakah semua yang dikatakan oleh orang itu benar?” 2#7:2-3 Lihat PL, Kejadian 12:1. #7:2 Haran – Kota di bagian utara Mesopotamia di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Turki, dekat perbatasan negara Suriah modern. Stefanus menjawab, “Saudara-saudara dan Bapak-bapak! Coba dengarkan saya! Sebelum nenek moyang kita Abraham pindah ke Haran, pada waktu ia masih tinggal di Mesopotamia, Allah yang mulia datang kepadanya 3dan berkata, ‘Tinggalkanlah negerimu dan sanak keluargamu. Pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.’ 4Maka Abraham meninggalkan negeri Kasdim, lalu pindah ke Haran. Sesudah ayah Abraham meninggal, Allah membuat Abraham pindah ke negeri ini yang Saudara-saudara dan Bapak-bapak sekalian diami sekarang ini. 5#7:5 Lihat PL, Kejadian 12:7; 13:15; 15:18; 17:8. Pada waktu itu tidak ada sebagian pun dari negeri ini yang Allah berikan kepada Abraham untuk menjadi milik Abraham; setapak pun tidak diberi kepadanya. Tetapi Allah berjanji bahwa Ia akan memberikannya kepada Abraham untuk menjadi milik Abraham serta keturunannya. Waktu itu Abraham tidak mempunyai anak. 6#7:6-7 Lihat PL, Kejadian 15:13-14. Tetapi inilah yang dikatakan Allah kepadanya, ‘Keturunanmu akan tinggal sebagai orang asing di negeri orang lain. Orang-orang negeri itu akan menjajah mereka dan memperlakukan mereka dengan kejam empat ratus tahun lamanya. 7#7:7 Lihat PL, Keluaran 3:12. Tetapi Aku akan menghukum bangsa yang memperhamba mereka, dan mereka akan keluar dari negeri itu dan akan menyembah Aku di tempat ini.’ 8#7:8 Lihat PL, Kejadian 17:10-14; 21:2-4; 25:26; 29:31—35:18. #7:8 Sunat – Tanda perjanjian Allah yang dibuat dengan Abraham (Ibrahim) bahwa Abraham akan menjadi nenek moyang dari banyak keturunan dan bangsa. Lihat PL, Kejadian 17:7-14. Sesudah berkata begitu ikatan janji itu disahkan oleh Allah dengan upacara sunat. Maka sesudah Ishak, anak Abraham lahir, Abraham menyunat dia pada waktu ia berumur delapan hari. Kemudian Ishak menyunat juga anaknya, yaitu Yakub. Dan Yakub pun menyunat pula kedua belas anaknya, yaitu yang menjadi bapak-bapak leluhur bangsa Yahudi.
9 # 7:9 Lihat PL, Kejadian 13:11, 28; 39:1, 21. #7:9 Mesir – Diulangi beberapa kali dalam pidato ini, mungkin untuk mengingatkan para pendengar bahwa Allah tidak hanya bertindak di Palestina tetapi juga di Mesir. Bapak-bapak leluhur kita itu cemburu kepada Yusuf, sehingga mereka menjual dia menjadi hamba di Mesir. Tetapi Allah menyertai dia, 10#7:10 Lihat PL, Kejadian 41:39-41. dan melepaskan dia dari segala kesusahannya. Allah memberikan kepadanya budi dan kebijaksanaan pada waktu ia menghadap Firaun raja Mesir, sehingga Firaun menjadikan dia gubernur negeri Mesir dan penguasa istana Firaun. 11#7:11 Lihat PL, Kejadian 42:1-2. #7:11 Kanaan – Nama wilayah yang meliputi bagian-bagian dari Palestina dan Libanon. Kemudian terjadi suatu masa kelaparan yang besar di seluruh negeri Mesir dan Kanaan sehingga orang menderita sekali. Nenek moyang kita tidak bisa mendapat makanan. 12#7:12 Lihat PL, Kejadian 45:1, 16. Maka ketika Yakub mendengar ada gandum di Mesir ia menyuruh anak-anaknya, nenek moyang kita, pergi ke sana untuk pertama kali. 13Waktu mereka pergi kedua kalinya, Yusuf memberitahukan kepada saudara-saudaranya itu bahwa ialah Yusuf. Barulah waktu itu raja Mesir tahu tentang keluarga Yusuf. 14#7:14 Lihat PL, Kejadian 45:9-10, 17-18; 46:27. #23:14 dst. Kemudian Yusuf mengirim berita kepada ayahnya, yaitu Yakub, untuk minta dia bersama seluruh keluarganya pindah ke Mesir — semuanya ada tujuh puluh lima orang. 15#7:15 Lihat PL, Kejadian 45:1-7; 49:3. Maka Yakub pindah ke Mesir dan di situlah ia dan nenek moyang kita meninggal. 16#7:16 Sikhem – Sebuah kota di Palestina antara gunung Gerizim dan gunung Ebal, 65 kilometer di sebelah utara Yerusalem. Pada waktu itu, Sikhem adalah pusat keagamaan orang Samaria. #7:16 Kuburan yang sudah dibeli dengan sejumlah uang oleh Abraham – Lihat PL, Kejadian 23:3-16; 33:19; 50:7-13; PL, Yosua 24:32. Mayat mereka kemudian dibawa kembali ke Sikhem dan dikuburkan di kuburan yang sudah dibeli dengan sejumlah uang oleh Abraham dari suku bangsa Hemor di Sikhem.
17 # 7:17-18 Lihat PL, Keluaran 1:7-8. Ketika sudah hampir waktunya Allah memenuhi janji-Nya kepada Abraham, bangsa kita di Mesir sudah bertambah banyak. 18Akhirnya seorang raja lain yang tidak mengenal Yusuf, memerintah di Mesir. 19#7:19 Supaya terlantar dan mati – Hanya anak laki-laki yang dibunuh. Lihat PL, Keluaran 1:10-11, 22. Raja itu mempermainkan bangsa kita dan kejam terhadap nenek moyang kita. Ia memaksa mereka membuang bayi-bayi mereka yang baru lahir supaya terlantar dan mati. 20#7:20 Musa lahir – Lihat PL, Keluaran 2:2. Pada masa itulah Musa lahir; ia bayi yang bagus sekali. Tiga bulan lamanya ia dipelihara di rumah bapaknya, 21#7:21 Lihat PL, Keluaran 2:3-10. dan setelah ia dibuang, putri Firaun mengambil dia, lalu memelihara dia sebagai anaknya sendiri. 22Segala ilmu bangsa Mesir diajarkan kepadanya dan ia menjadi orang yang sangat berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
23 # 7:23-29 Lihat PL, Keluaran 2:11-15. Waktu Musa berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk pergi melihat keadaan bangsanya orang Israel. 24Lalu ia melihat seorang dari mereka dianiaya oleh seorang Mesir; maka ia membela orang yang dianiaya itu dengan membunuh orang Mesir itu. 25Musa menyangka bangsanya akan mengerti bahwa Allah sedang memakai dia untuk membebaskan mereka. Tetapi ternyata mereka tidak mengerti. 26Besoknya ia melihat pula dua orang Israel berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka. Ia berkata, ‘Kalian ini bersaudara. Mengapa kalian berkelahi?’ 27Tetapi orang yang memukul kawannya itu mendorong Musa ke pinggir lalu berkata, ‘Siapa yang mengangkat kau menjadi pemimpin dan hakim kami? 28Apa kau mau membunuh saya juga seperti kau membunuh orang Mesir itu kemarin?’ 29#7:29 Midian – Wilayah yang terletak di bagian barat laut tanah Arab, di pantai timur Teluk Aqaba. #7:29 Dua orang anak – Dua anak laki-laki Musa adalah Gersom dan Eliezer, dan ibu mereka adalah Zipora. Lihat PL, 1 Tawarikh Ketika Musa mendengar apa yang dikatakan oleh orang itu, Musa lari dari Mesir lalu tinggal di negeri Midian. Di sana ia mendapat dua orang anak.
30 # 7:30-34 Lihat PL, Keluaran 3:1-10. Empat puluh tahun kemudian seorang malaikat datang kepada Musa di padang gurun dekat Gunung Sinai. Malaikat itu datang di dalam api pada belukar yang sedang menyala. 31Musa heran melihat hal itu, sehingga ia pergi dekat-dekat untuk mengetahui apa itu. Lalu ia mendengar suara Tuhan berkata, 32‘Akulah Allah nenek moyangmu; Aku Allah dari Abraham, Ishak, dan Yakub.’ Musa gemetar ketakutan sehingga tidak berani lagi melihat kepada belukar itu. 33Kemudian Tuhan berkata pula, ‘Lepaskan sandal yang kaupakai itu, sebab tanah di tempat kau berdiri itu adalah tanah yang suci. 34Aku sudah melihat dan memperhatikan pahitnya penderitaan umat-Ku di Mesir. Aku sudah mendengar keluhan mereka dan Aku turun untuk membebaskan mereka. Sekarang, mari! Aku akan mengutus engkau kembali ke Mesir.’
35 # 7:35 Lihat PL, Keluaran 2:14. Musa inilah Musa yang tidak diakui oleh bangsa Israel dan yang ditolak dengan perkataan ini, ‘Siapa yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim kami?’ Tetapi justru dialah orang yang diutus Allah untuk menjadi pemimpin dan penyelamat, dengan bantuan dari malaikat yang datang kepadanya di belukar yang menyala itu. 36#7:36 Lihat PL, Keluaran 14:21. Musa itulah yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dengan melakukan keajaiban-keajaiban dan hal-hal luar biasa di Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun selama empat puluh tahun. 37#7:37 Lihat PL, Ulangan 18:15, 18. Dialah juga Musa yang berkata kepada bangsa Israel, ‘Allah akan memberikan kepadamu seorang nabi yang dipilih dari antaramu sendiri, sama seperti Ia memilih aku.’ 38#7:38 Lihat PL, Keluaran 19:1—20:17. #7:38 Gunung Sinai – Tempat di mana Musa menerima hukum Taurat dari Allah. Lihat PL, Keluaran 20:1. Musalah yang di tengah-tengah bangsa Israel di padang pasir, menjadi perantara untuk malaikat yang berbicara kepadanya di Gunung Sinai dengan nenek moyang kita. Dialah yang menerima dari Allah berita yang hidup untuk disampaikan kepada kita.
39Sekalipun begitu nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya. Mereka menolak dia dan ingin kembali ke Mesir. 40#7:40 Lihat PL, Keluaran 32:1. #7:40 Harun – Kakak Musa. Mereka berkata kepada Harun, ‘Buatlah dewa-dewa untuk kami, supaya dewa-dewa itu memimpin kami. Sebab kami sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan si Musa itu yang membawa kami keluar dari Mesir!’ 41#7:41 Lihat PL, Keluaran 32:2-6. #7:41 Barang buatan mereka sendiri – Secara harfiah, artinya, “dibuat dengan tangan,” sebuah ungkapan yang dipakai untuk menggambarkan dan mengecam penyembahan berhala. Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah patung anak lembu, kemudian mereka mempersembahkan kurban kepada patung itu dan mengadakan pesta untuk memuja barang buatan mereka sendiri. 42#7:42 Bintang-bintang di langit – Menunjuk kepada Molokh dan Refan, yang disebut dalam 7:43. #7:42-43 Lihat PL, Amos 5:25-27. Maka Allah meninggalkan mereka dan membiarkan mereka menyembah bintang-bintang di langit. Itu sesuai dengan apa yang tertulis dalam buku nabi-nabi. Begini,
‘Hai orang-orang Israel! Bukannya untuk Aku
kamu menyembelih dan mengurbankan binatang selama empat puluh tahun di padang pasir.
43 # 7:43 Molokh – Seorang dewa bangsa Amon yang ibadahnya kemungkinan besar mencakup persembahan anak-anak sebagai kurban bakaran (lihat PL, 1 Raja-raja 11:7; PL, Imamat 18:21; PL, 2 Raja-raja 23:10). #7:43 Refan – Planet Saturnus. #7:43 Babilonia – Negara di mana bangsa Israel dibuang pada 586 sM. Lihat PL, 2 Raja-raja 25:18-21. Kemah berhala Molokhlah yang kamu bawa-bawa
bersama-sama dengan patung bintang berhalamu, yaitu Refan;
itulah patung yang kamu buat untuk disembah.
Oleh sebab itu Aku akan membuang kamu sampai jauh ke seberang di negeri Babel.’
44 # 7:44 Lihat PL, Keluaran 25:8, 9, 40. #7:44 Kemah tempat Allah datang – Tempat ibadah bangsa Israel yang bisa dipindah-pindahkan selama masa pengembaraan di padang gurun setelah mereka melarikan diri dari tanah Mesir. Musa menerima perintah-perintah Allah untuk mendirikan Kemah ini (lihat PL, Keluaran 25:8-9). Kemah ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian luarnya disebut “Ruang Suci.” Bagian dalamnya disebut “Ruang Mahasuci.” Peti Perjanjian yang berisi dua batu tulis yang di atasnya tertera Sepuluh Perintah disimpan di Ruang Mahasuci. Kemah tempat Allah datang kepada manusia terdapat pada nenek moyang kita di padang gurun. Kemah itu dibuat atas perintah dari Allah kepada Musa dan menurut contoh yang diperlihatkan Allah kepada Musa. 45#7:45 Lihat PL, Yosua 3:14-17. Kemudian kemah itu dibawa selanjutnya oleh nenek moyang kita pada waktu mereka dengan Yosua pergi merebut negeri kita ini dari kekuasaan bangsa-bangsa yang diusir Allah di hadapan mereka. Kemah itu berada di situ sampai zaman Daud. 46#7:46 Lihat PL, 2 Samuel 7:1-6; PL, 1 Tawarikh 17:1-4. Daud menyenangkan hati Allah dan minta kepada-Nya supaya ia diizinkan membuat suatu rumah untuk Allah yang disembah Yakub itu. 47#7:47 Lihat PL, 1 Raja-raja 6:1-38; PL, 2 Tawarikh 3:1-17. Tetapi Salomolah yang mendirikan rumah untuk Allah.
48 # 7:48 Dibuat manusia – Secara harfiah, artinya “dibuat dengan tangan.” Lihat 7:41. Namun Allah Yang Mahatinggi tidak tinggal di dalam rumah yang dibuat manusia; sebab di dalam buku nabi tertulis begini,
49 # 7:49-50 Lihat PL, Yesaya 66:1-2. ‘Langit adalah takhta-Ku,
dan bumi alas kaki-Ku.
Rumah apakah hendak kamu dirikan untuk Aku?
Di manakah tempat untuk Aku beristirahat?
50Bukankah Aku sendiri yang menjadikan segala sesuatu?’
begitulah kata Allah.
51 # 7:51 Lihat PL, Yesaya 63:8-10.7:54—8:1a Stefanus berdoa supaya Allah mengampuni mereka yang merajam dia, sama seperti Yesus telah berdoa supaya Allah mengampuni mereka yang telah menyalibkan Dia. Bukan main keras kepala Saudara-saudara dan begitu sukar taat kepada Allah! Kupingmu tuli sekali terhadap perkataan Allah! Kalian sama dengan nenek moyangmu; selalu melawan Roh Allah! 52Apa ada nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Mereka membunuh utusan-utusan dari Allah yang dahulu kala sudah mengumumkan bahwa Hamba Allah yang benar itu akan datang. Dan sekarang kalian mengkhianati dan membunuh Hamba Allah itu. 53Malaikat-malaikat sudah menyampaikan perintah-perintah Allah kepadamu tetapi kalian tidak menurutinya!”
Stefanus dilempari batu
54Begitu anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya yang dikatakan oleh Stefanus, mereka sakit hati dan marah sekali kepadanya. 55#7:55 Di sebelah kanan – Lihat 2:33. Tetapi Stefanus yang dikuasai oleh Roh Allah, memandang ke langit. Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di tempat berkuasa di sebelah kanan Allah. 56#7:56 Anak Manusia – Sebuah gelar yang dipakai oleh Yesus untuk dirinya sendiri. Secara khusus ini menunjuk kepada keagungan-Nya yang akan datang yang diperlihatkan dalam penderitaan dan kematian-Nya. Gelar ini juga berkaitan dengan peran-Nya sebagai pengantara antara surga dan bumi dan sebagai seorang yang diutus oleh Allah yang akan menghakimi dan memerintah dunia pada akhir zaman. “Lihat,” kata Stefanus, “saya melihat surga terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah!”
57 # 7:57 Menutup telinga mereka – Tindakan untuk tidak mau mendengar hujatan. Anggota-anggota mahkamah itu menutup telinga mereka sambil berteriak-teriak, lalu serentak menyerang Stefanus. 58#7:58 Melemparinya dengan batu – Hukuman rajam yang biasa diberlakukan untuk seseorang yang dianggap telah menghujat. Lihat PL, Imamat 24:14. #7:58 Menyaksikan – Para saksi dalam pengadilan kasus hujatan harus melempar batu yang pertama. Mereka menyeret dia ke luar kota kemudian melemparinya dengan batu. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu menitipkan pakaian mereka pada seorang muda yang bernama Saulus. 59#7:59 Lihat PL, Lukas 23:46. Sementara mereka melempari Stefanus, Stefanus berseru, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” 60#7:60 Lihat PL, Lukas 23:34.8:1b-3 Stefanus dikenal sebagai martir pertama dari para pengikut Yesus. Kematiannya merupakan awal dari penganiayaan terhadap orang-orang percaya dan menyebarnya jemaat keluar Yerusalem. Lalu ia berlutut dan berteriak dengan suara yang keras, “Tuhan, janganlah dosa ini ditanggungkan ke atas mereka!” Sesudah mengatakan begitu ia pun mati.
Valgt i Øjeblikket:
Kisah Para Rasul 7: inotazi
Markering
Del
Kopiér
Vil du have dine markeringer gemt på tværs af alle dine enheder? Tilmeld dig eller log ind
KITAB SUCI INJIL DENGAN CATATAN STUDI © LAI 2004