Kita dikelilingi orang-orang besar yang beriman ini sebagai contoh kita. Jadi, kita juga harus berlari dalam perlombaan yang ada di depan kita, tanpa menyerah. Marilah kita membuang dari hidup kita semua yang akan memperlambat kita dan semua dosa yang membuat kita sering terjatuh. Marilah kita terus memusatkan perhatian kita pada Yesus. Ia adalah pemimpin iman kita, dan Ia juga yang menyempurnakan iman kita. Ia menderita kematian di atas kayu salib. Tetapi Ia menerima penyaliban yang memalukan itu seolah-olah bukan apa-apa karena sukacita yang Ia lihat sedang menantikan-Nya. Dan sekarang Ia duduk di sebelah kanan takhta Allah di surga.