2 Raja-raja 16:7-18

2 Raja-raja 16:7-18 TSI

Lalu Raja Ahas mengutus pembawa pesan kepada Raja Tiglat Pileser dari negeri Asyur dengan pesan, “Saya adalah hambamu yang setia. Selamatkanlah saya dari kekuasaan raja Aram dan raja Israel yang sudah menyerang saya.” Bersama dengan permohonan itu Ahas mengirim semua emas dan perak dari rumah TUHAN dan juga dari perbendaharaan kerajaan kepada Tiglat Pileser. Raja Asyur memenuhi permintaan Raja Ahas dengan menyerang dan merebut Damsik, kemudian membunuh Raja Resin dan menawan serta membawa penduduk Damsik ke daerah ibukota mereka. Raja Ahas pergi ke Damsik untuk menemui Tiglat Pileser. Di sana, di kuil dewa, dia melihat sebuah mezbah yang menarik perhatiannya. Lalu dia mengirim gambarnya dengan semua perincian ukurannya kepada imam Uria, dan memintanya untuk membuat mezbah seperti itu di rumah TUHAN. Uria pun membuat mezbah sesuai dengan gambar dan perinciannya dan menyelesaikan pembuatannya sebelum Ahas kembali. Saat Ahas kembali dari Damsik, dia melihat bahwa mezbah itu sudah selesai dibuat. Kemudian dia menyuruh supaya mezbah itu diresmikan, dan dia sendiri turut dalam pelaksanaan kurban tanda damai yang pertama, dengan mempersembahkan segenggam tepung, menuangkan air anggur, dan menyiram darah kurban ke sisi-sisi mezbah baru itu. Ahas menyuruh untuk memindahkan mezbah perunggu yang lama dari sisi selatan halaman rumah TUHAN ke sisi utara, dan digantikan dengan mezbah baru itu. Raja Ahas memerintahkan Imam Uria, “Gunakanlah mezbah besar yang baru ini untuk kurban yang dibakar habis pada pagi hari dan persembahan gandum-ganduman pada malam hari yang dipersembahkan raja dan seluruh rakyat. Di situ juga tuangkan air anggur dan siramkan darah binatang yang dipersembahkan. Mezbah kecil yang lama itu digunakan ketika saya mencari petunjuk dari TUHAN.” Imam Uria melakukan apa yang diperintahkan Raja Ahas. Ahas juga memerintahkan supaya semua lempengan perunggu di keempat sisi kereta-kereta perunggu dibongkar, dan supaya bagian pembasuhan dipisahkan dari alasnya. Selain itu, pembasuhan besar yang diberi nama Laut Buatan yang berada di atas alas berbentuk dua belas sapi perunggu dilepaskan dari alas itu dan dipindahkannya ke atas alas yang terbuat dari batu. Ahas juga membongkar atap jalan dari istana dan pintu khusus ke rumah TUHAN, yang biasa digunakan raja Yehuda pada hari Sabat, dibongkar. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan ketaatannya kepada Tiglat Pileser.