Keluaran 32:1-25

Keluaran 32:1-25 TSI

Ketika orang-orang melihat bahwa Musa lama sekali tidak turun dari gunung, mereka bersama-sama datang kepada Harun dan berkata, “Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan si Musa itu, yang sudah menghasut kita keluar dari Mesir! Karena itu ayolah, buatkan patung dewa bagi kami untuk memimpin kita!” Jawab Harun “Ambillah anting-anting emas dari istri-istrimu dan anak-anakmu, lalu bawalah kepadaku.” Maka semua orang melepaskan anting-anting emas mereka dan membawanya kepada Harun. Kemudian Harun mengambil barang-barang emas itu dan dia melebur, membentuk, serta memahatnya menjadi patung berbentuk anak sapi. Melihat patung itu, umat pun saling berkata, “Hai umat Israel, inilah dewa kita yang sudah membawa kita keluar dari Mesir!” Ketika Harun melihat bahwa umat merasa senang, dia mendirikan mezbah di depan patung anak sapi itu dan berkata kepada mereka, “Besok kita akan mengadakan perayaan bagi TUHAN!” Keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi untuk mempersembahkan kurban yang dibakar habis dan kurban tanda damai kepada patung itu. Lalu mereka makan dan minum serta berpesta pora. Berkatalah TUHAN kepada Musa, “Segeralah turun! Umat yang kamu bawa keluar dari Mesir sudah menajiskan diri! Mereka cepat sekali menyimpang dari jalan yang Aku perintahkan. Mereka sudah membuat patung berhala berbentuk anak sapi, lalu bersujud kepadanya dan mempersembahkan kurban baginya. Mereka berkata, ‘Hai umat Israel, inilah dewa yang sudah membawa kita keluar dari Mesir!’” Kata TUHAN lagi, “Aku sudah melihat betapa keras kepalanya umat ini. Sekarang, biarlah Aku melepaskan murka-Ku terhadap mereka dan menghanguskan mereka! Kemudian Aku akan membuat kamu menjadi suatu bangsa yang besar!” Tetapi Musa memohon kepada TUHAN Allahnya, “Janganlah Engkau menghanguskan mereka dengan murka-Mu! Ingatlah bahwa mereka itu umat-Mu, yang Engkau bawa keluar dari Mesir dengan kuasa dan kekuatan-Mu. Jangan sampai orang Mesir berkata, ‘TUHAN membawa umat Israel keluar dari Mesir dengan maksud jahat, supaya Dia membunuh mereka di pegunungan dan membinasakan mereka dari muka bumi.’ Ya TUHAN, mohon redakanlah murka-Mu, batalkan niat-Mu, dan jangan binasakan umat-Mu! Ingatlah kepada hamba-hamba-Mu, Abraham, Isak, dan Yakub. Engkau sudah bersumpah demi diri-Mu sendiri dan berkata kepada mereka, ‘Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang-bintang di langit. Aku akan memberikan semua tanah ini yang sudah Aku janjikan kepada keturunanmu dan mereka akan memiliki tanah itu selamanya.’” Maka TUHAN membatalkan niat untuk membinasakan umat-Nya. Kemudian Musa berbalik dan turun dari gunung sambil memegang dua lempengan batu yang bertuliskan perintah-perintah Allah pada sisi depan dan belakangnya. Perintah-perintah itu adalah kewajiban utama bagi umat Israel dalam perjanjian mereka dengan Allah. Kedua lempengan batu itu adalah karya Allah. Dia sendirilah yang menuliskan perintah-perintah pada kedua lempengan tersebut. Yosua mendengar suara keramaian umat di bawah dan dia berkata kepada Musa, “Sepertinya ada peperangan di perkemahan!” Jawab Musa, “Bukan! Itu bukan suara sorak kemenangan ataupun tangisan kekalahan. Aku mendengar suara nyanyian.” Ketika Musa sudah dekat dengan perkemahan itu, dia pun melihat patung anak sapi emas dan orang-orang sedang menari-nari. Maka sangat marahlah Musa. Dia melemparkan kedua lempengan batu di tangannya ke tanah di kaki gunung itu sehingga hancur. Musa mengambil patung anak sapi emas yang mereka buat, dan bersama beberapa orang lain dia meleburnya ke dalam api, menumbuknya sampai halus seperti debu, dan menaburkannya ke atas air. Kemudian Musa menyuruh umat Israel meminum air itu. Setelah itu, Musa memarahi Harun, katanya, “Apa yang sudah dilakukan umat ini kepadamu sehingga kamu memimpin mereka melakukan dosa yang sangat besar?!” Harun berkata, “Janganlah marah, Tuanku. Tuan sendiri tahu betapa jahatnya bangsa ini. Mereka berkata kepadaku, ‘Buatkanlah bagi kami patung dewa untuk memimpin kita. Kita tidak tahu apa yang terjadi kepada Musa itu, orang yang sudah menghasut kita keluar dari Mesir.’ Maka saya berkata kepada mereka, ‘Lepaskanlah anting-anting emas kalian dan bawalah ke sini.’ Lalu mereka memberikannya kepadaku. Sesudah itu, aku melemparkan emas itu ke dalam api, dan jadilah patung ini!” Musa melihat bahwa umat Israel sudah hilang kendali dan Harun tidak berusaha mengendalikan mereka sehingga mereka dapat ditertawakan oleh musuh.