Yudas 1:9-16
Yudas 1:9-16 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: ”Kiranya Tuhan menghardik engkau!” Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka. Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah. Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali. Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya. Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: ”Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.” Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.
Yudas 1:9-16 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Padahal Mikael pun, yang adalah pemimpin para malaikat, tidak berani menghina seperti mereka. Pada waktu Mikael bertengkar dengan iblis memperebutkan mayat Musa, Mikael tidak menyombongkan diri dan menyalahkan iblis dengan menggunakan kata-kata hinaan, tetapi hanya berkata, “Biarlah TUHAN menghukummu!” Namun, guru-guru palsu itu menghina apa saja yang tidak mereka mengerti. Hal-hal yang mereka bisa mengerti hanyalah yang dipelajari secara naluri, yaitu urusan jasmani yang juga diketahui oleh binatang-binatang yang tidak berakal. Dan hal-hal itulah yang membinasakan mereka. Celakalah guru-guru palsu, karena mengikuti jalan yang ditempuh Kain. Mereka tersesat karena gila uang seperti Bileam, dan mereka memberontak seperti Korah sehingga mereka binasa. Dengan berani mereka ikut dalam perjamuan kasih kalian, tetapi mereka hanya mementingkan diri sendiri dengan tidak tahu malu dan mencemarkan perjamuan itu. Mereka adalah orang yang tidak berguna, seperti awan tidak berair yang berlalu ditiup angin. Mereka seperti pohon-pohon yang tidak menghasilkan buah pada musim buah, yang akar-akarnya dicabut hingga akhirnya mati. Seperti ombak-ombak besar yang meninggalkan buih dan kotoran di pantai, begitulah perbuatan-perbuatan mereka yang memalukan nanti akan kelihatan. Mereka juga seperti bintang-bintang di angkasa yang sudah meninggalkan tempatnya dan berpindah tanpa aturan. Mereka tidak akan luput dari hukuman Allah di tempat yang paling gelap, yang sudah disediakan bagi mereka untuk selama-lamanya! Henok, keturunan Adam yang ketujuh, juga sudah bernubuat tentang mereka, “Lihatlah, TUHAN datang dengan beribu-ribu umat-Nya yang sudah disucikan-Nya. Sesudah itu Dia akan menghakimi setiap orang dan menghukum semua orang jahat yang melawan-Nya dengan kejahatan mereka. Dia akan menghukum orang-orang berdosa atas semua perkataan jahat mereka yang menentang Allah.” Guru-guru palsu itu selalu bersungut-sungut dan suka mencari-cari kesalahan orang, padahal mereka sendiri selalu mengikuti hawa nafsu. Mereka menyombongkan diri dan memuji-muji orang lain supaya mendapat keuntungan bagi diri sendiri.
Yudas 1:9-16 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Padahal Mikhael sekalipun, yang paling berkuasa di antara para malaikat, ketika berbantah-bantah dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani mendakwa atau mengejek Iblis itu, melainkan hanya berkata, “Kiranya Tuhan menghardik engkau!” Tetapi orang-orang ini mengejek dan mengutuk segala sesuatu yang tidak mereka pahami, dan seperti binatang, mereka berbuat semau-maunya. Dengan demikian mereka membinasakan jiwa sendiri. Celakalah mereka, karena mengikuti teladan Kain yang membunuh saudaranya. Seperti Bileam, mereka bersedia berbuat apa saja untuk mendapat uang; dan seperti Korah, mereka memberontak melawan Allah dan seperti dia akan binasa. Apabila orang-orang ini turut serta dengan Saudara pada perjamuan kasih di gereja, maka mereka merupakan noda di antara Saudara sekalian, karena mereka bersenang-senang dan bertingkah laku tidak senonoh, mengenyangkan perut sendiri tanpa mengingat orang lain. Mereka bagaikan awan yang berarak di atas tanah kering tanpa mendatangkan hujan, memberi banyak harapan, tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Mereka seperti pohon buah yang pada musimnya tidak berbuah. Mereka sama sekali mati, karena sudah tercabut sampai ke akar-akarnya dan siap untuk dibakar. Apa yang ditinggalkan mereka hanyalah malu dan aib, seperti buih kotor di sepanjang pantai yang ditinggalkan oleh ombak-ombak yang mengganas. Mereka kelihatan secerah bintang, tetapi di hadapan mereka terbentanglah kegelapan yang telah disediakan Allah bagi mereka. Dahulu kala Henokh, yang hidup tujuh angkatan sesudah Adam, mengetahui perihal orang-orang semacam ini dan berkata begini tentang mereka, “Lihatlah! Allah datang dengan puluhan ribu umat-Nya. Semua orang di dunia akan diadili-Nya, serta diberi hukuman yang setimpal. Ia akan membuktikan segala perbuatan jahat yang mereka lakukan terhadap Allah dan akan mengungkapkan segala ucapan yang menista-Nya.” Orang-orang ini selalu menggerutu, tidak pernah merasa puas, dan berbuat segala macam kejahatan sesuka hati mereka. Mereka adalah pembual yang besar mulut. Apabila mereka menunjukkan sikap hormat kepada orang lain, tujuan mereka ialah untuk mendapat sesuatu sebagai imbalan.
Yudas 1:9-16 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Padahal ketika kepala malaikat, Mikhael, bertengkar dengan Iblis tentang mayat Musa, ia tidak berani mengutuk Iblis atas tuduhan-tuduhannya yang salah. Ia hanya berkata, “Kiranya Tuhan menghukum engkau!” Tetapi orang-orang yang menyusup ke kelompokmu itu memfitnah hal-hal yang tidak mereka mengerti. Mereka mengerti hal-hal itu bukan menurut akal tapi perasaan, sebagaimana naluri binatang yang bodoh. Dan itulah yang akan membinasakan mereka. Celakalah mereka! Mereka telah mengikuti jalan yang ditempuh Kain. Demi uang, mereka telah menyerahkan diri mereka untuk mengikuti jalan salah yang ditempuh Bileam. Mereka melawan Allah seperti yang dilakukan Korah. Dan sama seperti Korah mereka akan dibinasakan. Orang-orang ini seperti noda di antaramu. Mereka mempermalukan kamu di dalam perjamuan kasihmu. Mereka makan bersamamu dan tanpa takut. Mereka hanya mementingkan dirinya. Mereka adalah seperti awan yang tidak membawa air hujan, yang hanya ditiup angin ke mana-mana. Mereka adalah seperti pohon-pohon yang tidak berbuah pada musim panen, yang akarnya dicabut. Jadi, mereka mati dua kali. Mereka adalah seperti buih kotor di atas gelombang laut, sehingga semua orang dapat melihat hal-hal memalukan yang mereka lakukan. Mereka adalah seperti bintang-bintang yang mengembara di angkasa. Tempat yang paling gelap telah disediakan untuk mereka untuk selama-lamanya. Henokh, keturunan Adam yang ketujuh, bernubuat tentang orang-orang ini, “Lihat, Tuhan datang dengan beribu-ribu malaikat-Nya yang kudus untuk menghakimi setiap orang. Ia akan menghukum setiap orang yang sudah melakukan perbuatan-perbuatan jahat. Ya, Tuhan akan menghukum orang berdosa yang tidak menghormati-Nya. Ia akan menghukum mereka atas semua perkataan jahat yang mereka katakan terhadap Dia.” Orang-orang ini selalu mengeluh dan mencari-cari kesalahan orang lain. Mereka selalu melakukan hal-hal jahat yang mereka inginkan. Mereka menyombongkan diri sendiri dan hanya mengatakan hal-hal baik tentang orang lain, jika hal itu menguntungkan mereka.
Yudas 1:9-16 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Mikhael sendiri, yang mengepalai malaikat-malaikat, tidak pernah berbuat seperti itu. Pada waktu ia bertengkar dengan Iblis dalam perselisihan tentang siapa yang akan mendapat mayat Musa, Mikhael tidak berani menghakimi Iblis dengan kata-kata penghinaan. Mikhael hanya berkata, “Tuhan akan membentak engkau!” Tetapi dengan penghinaan-penghinaan, orang-orang itu menyerang segala sesuatu yang mereka tidak mengerti. Mereka sama seperti binatang-binatang yang tidak berakal, yang mengetahui hal-hal dengan nalurinya. Tetapi justru hal-hal itulah yang menyebabkan kehancuran mereka. Celaka mereka! Mereka telah mengikuti jalan yang ditempuh oleh Kain. Agar mendapat uang, mereka menjerumuskan diri dalam lembah kesesatan, sama seperti Bileam. Dan mereka pun dihancurkan karena memberontak seperti Korah. Pada waktu kalian mengadakan pesta makan, sikap orang-orang itu memuakkan di antaramu. Sebab mereka makan dengan rakus tanpa malu-malu, dan hanya mementingkan diri sendiri. Mereka seperti awan yang ditiup oleh angin, tetapi tidak menurunkan hujan. Mereka juga seperti pohon yang tidak menghasilkan buah walaupun musim buah-buahan; pohon-pohon yang telah dicabut akarnya dan sudah mati sama sekali. Sama seperti ombak yang ganas di laut menimbulkan buih, begitu juga mereka membuihkan perbuatan-perbuatan yang memalukan. Mereka adalah seperti bintang-bintang yang mengembara dan yang sudah disediakan tempatnya oleh Allah di dalam kegelapan yang paling dahsyat untuk selama-lamanya. Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, dahulu pernah menubuatkan tentang orang-orang itu. Henokh berkata, “Lihat, Tuhan akan datang dengan beribu-ribu malaikat-Nya yang suci untuk menghakimi semua orang. Tuhan akan menghukum orang-orang jahat karena perbuatan-perbuatan mereka yang bejat. Dan Ia akan menghukum orang berdosa dan durhaka karena semua kata penghinaan yang diucapkannya.” Orang-orang itu selalu saja menggerutu dan menyalahkan orang lain. Mereka hidup menurut keinginan-keinginan mereka yang berdosa. Mereka membual mengenai diri sendiri, dan menjilat orang supaya mendapat keuntungan.