PENYEJUK BAGI JIWASampel
Berbuat Baik Tak Dapat Menunggu
Apakah ada kata-kata bijak yang ingin Anda katakan pada seseorang yang sungguh istimewa bagi Anda? Atau, apakah Anda berencana untuk menuliskan pesan yang dapat memberikan semangat kepada seorang sahabat yang tampaknya sedang bersedih hati? Mungkin sebaiknya Anda melakukan segala hal yang baik tersebut saat ini juga, karena Anda tidak akan pernah tahu kapan saatnya hal itu akan menjadi terlambat.
Ketika kita mempertimbangkan kapankah saatnya mewujudkan maksud baik kita dalam tindakan nyata, kita dapat belajar dari Charles R. Haynsworth Jr., seorang usahawan yang sangat memerhatikan karyawannya dengan tidak menunda-nunda.
Tidak biasanya Haynsworth menanda-tangani cek gaji karyawannya. Walaupun demikian, ia melakukannya pada bulan September 1994. Pegawai yang biasanya bertugas menandatangani cek gaji sedang keluar kantor, sehingga Haynsworth mengambil alih tugasnya. Saat menandatangani cek-cek itu, Haynsworth menambahkan suatu catatan pada setiap lembar cek untuk mengucapkan terima kasih kepada para karyawannya atas pelayanan mereka.
Keesokan harinya, tanpa diduga, Charles Haynsworth meninggal dunia. Namun, peristiwa itu terjadi setelah ia selesai menuliskan ucapan terima kasih terakhir secara pribadi kepada setiap stafnya.
Salah satu bukti nyata terbaik dari iman kita dalam Kristus adalah kebaikan kita kepada sesama (Yoh. 13:35; Rm. 12:10). Sediakanlah waktu hari ini juga untuk menulis sepucuk surat ucapan terima kasih atau melakukan kebaikan istimewa kepada seseorang yang Anda kasihi. Jangan sampai Anda terlambat untuk melakukannya. —JDB
Marilah kita menjadi murid Kristus yang sejati,
Memerhatikan kebutuhan orang lain,
Meratakan jalan-jalan yang berbatu,
Melalui perkataan dan perbuatan yang lembut. —Thorson
Berbuat baiklah kapan saja waktunya memungkinkan, karena bisa saja kita terlambat melakukannya.
WAWASAN
Hidup selalu berkaitan dengan hubungan yang kita miliki—dengan Allah dan dengan sesama. Dalam bagian pasal tersebut di atas yang diambil dari Roma 12, Paulus menjelaskan cara-cara bagaimana hubungan seorang Kristen dengan Allah dapat memengaruhi hubungannya dengan sesama. Perhatikan topik yang Paulus minta untuk kita perhatikan dalam menjalin hubungan: tidak berpura-pura (ay.9), rendah hati (ay.10), murah hati (ay.13), mengasihi musuh (ay.14), berempati (ay.15), membuka diri kepada sesama dan kebutuhan mereka (ay.16). Dengan melakukannya secara konsisten, prinsip-prinsip tersebut dapat menjadi kekuatan dari hubungan yang sehat.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Renungan Penyejuk Bagi Jiwa berisi renungan 4 minggu yang dirancang untuk membantu Anda menemukan sukacita ketika menjalin hubungan pribadi dengan Allah. Saat menggunakan renungan ini, Anda didorong untuk menggali sendiri apa yang dikatakan Alkitab tentang Allah dan tentang masalah-masalah praktis dalam hidup Anda. Renungan ini diharapkan dapat membantu untuk mengarahkan Anda pada satu-satunya jawaban kekal yang memuaskan dan menyejukkan jiwa.
More