Kesuksesan Sejati (Seri 2)Sampel

Hidup Itu Seperti Sebuah Kafetaria 

Seorang kakek yang sudah tua datang ke Amerika dari Eropa Timur. Setelah melewati sebuah proses di Pulau Ellis, ia pergi ke sebuah kafetaria di Manhattan untuk makan sesuatu. Ia duduk di meja yang kosong dan menanti seseorang untuk datang mencatat pesanannya. Tentu saja tidak ada satu orang pun yang datang untuk melayaninya. Akhirnya, seorang wanita dengan sebuah nampan yang penuh makanan duduk di seberang pria itu dan memberitahu dia bagaimana cara kafetaria itu bekerja.

“Mulailah dari bagian belakang,” katanya. “Pergi ikuti jalur itu dan pilih apa yang Anda mau. Di ujung jalur itu mereka akan memberitahu Anda jumlah uang yang harus Anda bayar.”

“Dengan segera saya belajar bagaimana segala sesuatu bekerja di Amerika,” kata kakek itu kepada seorang temannya. “Di sini, kehidupan itu seperti sebuah kafetaria. Anda bisa mendapatkan apapun yang Anda inginkan selama Anda bersedia untuk membayar harganya. Anda juga dapat memperoleh kesuksesan, tetapi Anda tidak akan pernah memperolehnya jika Anda menunggu seseorang untuk membawakannya bagi Anda. Anda harus bangun dan mengambilnya sendiri.”

Renungan:

Iman percaya Andalah yang menyentuh Sorga. Semua yang tidak dijalani dengan iman dan kepercayaan pada kuasa-Nya benar-benar tidak memadai. Melangkahlah dengan kepastian karena Tuhan sudah ada di masa depanmu. 

Dan janganlah pernah malas. Tuhan tidak pernah mendidik kita untuk menjadi seorang yang malas. Mari kita terus melangkah setiap harinya dan belajar. Belajar itu adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti selama kita hidup. Dan dimanapun kita ditempatkan, belajarlah; karena bila tempatnya berbeda, maka cara-caranya juga berbeda. 

Oleh karena itu, salah satu takaran orang yang sukses adalah seorang yang senantiasa mau belajar dan tidak sombong; yang mampu beradaptasi terhadap segala macam situasi dan cepat belajar dari kesalahan. Seorang yang sukses adalah seorang yang tidak jatuh ke dalam lubang yang sama terus menerus. Belajarlah dari Tuhan, dan belajarlah dari pengalaman-pengalaman kegagalanmu yang telah dievaluasi.

Orang-orang sukses membuat keputusan yang benar lebih awal dan mengatur keputusan itu setiap hari. (John Maxwell)