Berjalan Bersama Yesus (MENGATASI STAGNASI)Sampel

Berapa Lama Lagi?

Saya pernah membaca sebuah berita mengenai Bob dan Delores, orang tua dari seorang anak muda yang bernama Jason. Bob dan Delores ini mengerti benar apa artinya menunggu jawaban, yaitu jawaban yang tampaknya tak akan datang. Jason dan calon menantu mereka, Lindsay terbunuh pada bulan Agustus 2004, maka dilakukanlah perburuan tingkat nasional untuk menemukan pembunuhnya dan membawanya ke pengadilan. Setelah dua tahun berdoa dan mencari si pembunuh, masih saja belum ada jawaban nyata atas pertanyaan dua keluarga yang terluka akibat peristiwa itu. Yang ada hanyalah kebisuan dan ketidakpastian.

Pada saat-saat seperti itu, seringkali kita dengan mudah mengambil kesimpulan yang salah mengenai kehidupan, Allah, dan doa. Dalam Mazmur 13, Daud bergumul dengan musuh-musuhnya yang meninggikan diri atas masalah yang dia hadapi (ayat 3). Dan juga Daud bergumul dengan masalah doa yang tidak terjawab (ayat 2). Ia bertanya mengapa Tuhan berdiam diri atas apa yang dia alami dan ia meminta jawaban dari Allah. Ini adalah mazmur berat yang dinyanyikan Daud, dan tampaknya mazmur ini juga mengungkapkan perasaan frustrasinya. Namun pada akhirnya, keraguan dan rasa takutnya berubah menjadi rasa percaya. Mengapa? Karena situasi pergumulan kita tidak dapat mengurangi karakter Allah serta kasih sayang-Nya kepada anak-anak-Nya. Di ayat 6, Daud mengubah pikirannya. Dari dalam hatinya ia berdoa, “Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.” 

Dalam kesesakan dan pergumulan hidup yang tiada jawaban, kita dapat selalu menemukan penghiburan dari Bapa surgawi kita.

Refleksi: 

1. Apa yang akan Anda lakukan jika Tuhan berdiam diri terhadap Anda?
2. Pernahkah Anda mengambil kesimpulan yang salah saat Anda menghadapi masalah yang sepertinya tak ada jalan keluar? Apa yang Anda lakukan selanjutnya?

Praktek: Percayakan kepada Tuhan hidup Anda, orang–orang yang Anda kasihi dan harta yang Tuhan berikan pada Anda.