Uang Atau Kasih?Sampel
Model Bisnis
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengkritik Yesus, karena Dia berkumpul dengan orang-orang berdosa. Orang-orang berdosa tersebut sudah terbiasa datang kepada-Nya untuk mendengarkan Dia, atau dengan kata lain sudah menjadi suatu kebiasaan bagi mereka untuk datang kepada Yesus. Di dalam bisnis/karir kita, apakah orang-orang datang untuk mendengarkan kita? Yesus adalah kudus adanya, tetapi Dia tidak pernah menjadi eksklusif, justru Dia menarik garis, membuat lingkaran yang besar dan menjadi inklusif. Seberapa inklusif? Jawabannya adalah para pemungut cukai; golongan orang yang paling dibenci oleh orang Yahudi di zaman itu.
Yesus kemudian memberikan perumpamaan tentang gembala yang baik. Gembala yang baik bersedia meninggalkan 99 domba (yang mayoritas) dan pergi mencari 1 domba yang hilang sampai Dia menemukannya. Yesus berkata bahwa inilah gembala yang baik. Dia tidak memberi perumpamaan tentang peternak ayam yang baik, sebab peternak akan mencari cara instan. Menggembalakan domba adalah pekerjaan yang “ribet” dan tidak praktis. Yesus juga tidak memberi perumpamaan tentang pawang singa yang baik, sebab keagungan pawang singa adalah kemampuannya menundukkan singa yang ganas. Domba tidak memiliki signifikansi tertentu jika hanya seekor, tetapi sekelompok domba bisa menyediakan bahan untuk menenun kain dan menghidupi perekonomian sekelompok masyarakat. Bisnis dan karir kita sebagai orang Kristen memang “ribet”. Kekristenan bukan perjalanan yang senantiasa mulus, membutuhkan banyak pemikiran kompleks untuk bisa dihormati manusia dan berkenan kepada Allah.
Dalam konteks usaha, inilah yang kita sebut dengan model bisnis, yaitu mengenali apa yang saya miliki dan bagaimana hal ini bisa menjadi kontribusi (nilai tambah) kepada orang lain. Bisnis bukan tentang mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya, karena keuntungan merupakan hasil dan akibat dari pemikiran matang atas usaha yang dijalankan. Saat Yesus menceritakan perumpamaan seorang gembala ini yang pergi mencari domba yang hilang dan merayakan kepulangannya, Dia membandingkannya dengan Surga yang bersukacita atas pertobatan satu orang yang berdosa. Di zaman ini, membangun sesuatu yang kontributif dan menguntungkan saja sudah rumit, bagaimana dengan memikirkan hal Kerajaan Surga? Lebih rumit lagi! Namun pelajaran hari ini mengingatkan kita bahwa bisnis/pekerjaan kita hanyalah sebuah kendaraan yang bisa kita pakai supaya Kerajaan Surga dan kebenaran-Nya bisa semakin dinyatakan.
7 ayat dari 32 ayat, atau kurang lebih 20% dari 32 ayat ini menjelaskan tentang model bisnis. Jika kita tidak pernah benar-benar memikirkan model bisnis, bahkan tidak 20%, mungkin ini waktunya kita duduk, berhenti sejenak, dan kembali menata ulang apa yang perlu ditata ulang.
Renungkan
Sudahkah Anda memikirkan model bisnis yang Anda punya? Jika sudah, apakah model bisnis Anda sudah memikirkan hal Kerajaan Surga?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Uang atau kasih — mana yang lebih penting? Uang seringkali menjadi motivasi seseorang dalam bekerja/berbisnis, sedangkan kasih lebih sering dianggap sebagai sesuatu yang lemah. Oleh karena itu, melalui renungan ini kita akan belajar dari firman Tuhan, bagaimana menerapkan kasih dalam berbisnis dan tetap menghasilkan keuntungan, serta pilihan yang kita miliki sebagai orang percaya dalam membangun bisnis kita.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.jpcc.org