FCA: Hati Seorang PelatihSampel

KESEIMBANGAN 

Mike Singletary  

Saya senang melatih. Begitu sukanya saya melatih sampai-sampai saya bisa menghabiskan seluruh waktu terjaga saya dalam kegiatan tersebut. Natur olahraga yang saya tekuni ini sangat menyita waktu; ini berarti bahwa sebagian besar pasangan pelatih pada dasarnya adalah orang tua tunggal. Terlalu banyak yang berakhir dengan perceraian. Isteri saya, Kim, kemungkinan sekali sudah meninggalkan saya, sendainya saya sudah menjadi pelatih sebelumnya.

Mengapa rekam jejak sedemikian suram bila berbicara tentang para pelatih dan kehidupan keluarga mereka? Kebanyakan dari kita gagal untuk menyeimbangkan kehidupan kita, membiarkan season menjadi lebih penting dari pada keluarga. Beberapa tidak pernah berhenti, bahkan di waktu off-season.

Saya melihat banyak pernikahan yang gagal pada jajaran pelatih. Ini merupakan paradoks yang aneh. Apa gunanya memenangkan the Super Bowl, kejuaraan nasional, atau kejuaraan negara bagian jika, istri Anda telah meninggalkan Anda dan anak-anak Anda menjadi orang-orang asing bagi Anda. Memenangkan sebuah piala, tetapi kehilangan hadiah yang lebih besar merupakan harga yang terlalu tinggi untuk dibayar. Itu tidak layak.

Sebagai pelatih, kita adalah orang tua, mentor, dan guru bagi para pemain asuhan kita. Kita mempunyai kesempatan besar, bukan hanya untuk mengajari permainan kepada pemain-pemain kita, tetapi mengajari mereka tentang kehidupan juga. Memiliki kehidupan keluarga yang sehat merupakan kesaksian terbesar untuk konsep kerja-tim. Menunjukkan kepada pemain kita seperti apa rumah tangga yang bahagia itu, adalah salah satu pelajaran terpenting yang dapat kita sampaikan.

Keluarga sehat dan bahagia dimulai dari ayah dan ibu. Anak-anak perlu melihat mereka berelasi, belajar dan tumbuh bersama. Jika, secara keseluruhan, hubungan orang tua baik satu sama lain, maka biasanya keluarga berada dalam keadaan yang cukup baik.

    Para pelatih tidak boleh kehilangan kontak dengan apa yang terpenting. Kita perlu fokus pada permainan, namun tidak melupakan keluarga kita. Kita tidak ingin mengakhiri karir kita dengan rak penuh piala dan ruang tamu yang kosong. Terlepas dari berapa banyak kemenangan yang telah terakumulasi, sebuah keluarga yang terkalahkan demi permainan, menciptakan pecundang pada akhirnya. Mari kita pastikan bahwa kita adalah pemenang dalam keluarga. Mari kita temukan keseimbangan.

1.    Apa yang Allah ingin Anda perbuat sebagai hasil dari bacaan hari ini?

2.    Bacaan tambahan: Kejadian 2:4-24

Bapa, dengan anugerahMu, jadikan saya laki-laki atau perempuan yang mencintai keluarga, seperti yang Engkau inginkan. Amin