BRIGHTERSampel

Hati Seorang Pelayan

Kita hidup di generasi yang lebih mementingkan diri sendiri (kita pun mungkin juga seringkali bersikap demikian) dan terfokus pada mengejar ataupun menunjukkan kehebatan yang dinilai dari seberapa banyak materi yang dimiliki. Tuhan mau kita hidup berkemenangan, tapi definisi sukses dan hebat menurut dunia berbeda dengan definisi Tuhan. Yesus mengajarkan bahwa jika kita ingin menjadi yang terhebat, kita harus melayani. 

Seekor lembu memiliki kekuatan fisik yang sangat besar, tetapi malah bersifat jinak, tunduk, dan mudah dituntun; berkontribusi bagi kehidupan manusia. Sifat lembu mengajarkan kita akan kerendahan hati karena diperlukan orang-orang yang rendah hati yang mau melayani dan mewujudkan banyak hal. Yesus mencontohkan ini kepada kita saat Dia mengambil postur dan hati seorang hamba, meskipun Dia adalah seorang raja yang penuh otoritas dan wibawa. Ini menunjukkan bahwa kekuatan adalah untuk melayani. Hanya orang yang berhati kuat dan kaya yang bisa melayani dan memberikan dari apa yang dia miliki. Semakin kita melayani, semakin karakter kita dibentuk menjadi seperti Kristus dan semakin hidup kita besar dan berbahagia. Ada kepuasan tersendiri yang akan kita nikmati saat kita melayani dan membahagiakan orang lain.

Anggaplah melayani sebagai sebuah latihan sebelum kita diberikan posisi yang lebih tinggi oleh Tuhan. Kalau kita terbiasa melayani, mudah bagi kita untuk menggunakan posisi kita untuk melayani orang lain. “Apa yang bisa saya bantu?”—kita bisa mulai melayani dengan pertanyaan sederhana ini karena melayani selalu terfokus pada kepuasan orang yang dilayani. 

Renungkan 

Bagaimana cara Anda memandang sukses dan kehebatan selama ini? Setelah mengerti kebenaran bahwa kehebatan diwujudkan melalui melayani, kontribusi apa yang bisa Anda berikan di keluarga, tempat bekerja, dan lingkungan sekitar dengan kekuatan dan kelebihan Anda?