URGENSISampel

Urgensi 1

 

Segala pujian dan hormat bagi Allah. Tema pengajaran kita bulan ini adalah “Urgency”. Kata Urgency merupakan kata benda yang menandakan adanya keadaan yang mendesak. Menurut Kamus Cambridge, kata Urgency memiliki arti: pertama, "kualitas atau keadaan mendesak: desakan"; kedua, "suatu kekuatan atau dorongan yang mendorong atau membatasi: mendesak". Jadi URGENCY memiliki arti suatu kualitas atau keadaan yang sangat penting dan mendesak.

Dalam hal Urgency, ada 3 hal yang amat penting yaitu: timing, obedience, calling.

Yang pertama, timing. Hal mendesak berbicara tentang “timing” yaitu waktu yang tepat. Saat TUHANberbicara kepada Musa bahwa kematiannya sudah dekat, maka Dia menyuruh Musa agar segera mencari Yosua dan berdiri besamanya di hadapan Tuhan. Saat menjelang akhir hidupnya Musa mengangkat Yosua menjadi penerusnya. Figur Musa memang tak bisa tergantikan oleh Yosua, namun tongkat kepemimpinan harus segera dilakukan. Oleh sebab itu dalam keadaan yang mendesak dan waktu yang tepat maka Musa mengangkat Yosua untuk menjadi penerusnya. Jadi jika kita mau sukses, marilah kita belajar menyelaraskan waktu kita dengan waktu TUHAN.

Yang kedua, obedience. Hal mendesak berbicara tentang “obedience” yaitu ketaatan. Saat kita tahu hal timing, kita juga perlu miliki obedience, sehingga pekerjaan dan pelayanan dapat berkembang lebih maksimal. Timing berbicara tentang waktu untuk bertindak dan obedience berbicara tentang keputusan untuk bertindak. Ketaatan berjalan seiring dengan waktu Tuhan. Oleh sebab itu milikilah hati yang taat dengan kehendak dan rencana-Nya yang sempurna.

Yang ketiga, calling. Hal mendesak juga berbicara tentang “calling” yaitu panggilan. Orang yang mengenali jati dirinya akan berjalan dalam panggilan hidupnya. Mereka akan maju terus sekalipun ada rintangan yang mencoba menghalangi kehidupannya. Oleh sebab itu mari kita fokus untuk hidup dan berjalan dalam rencana/kehendak Tuhan yang sempurna dengan “The Spirit Of Urgency”.

Quote: “Pilihan dan keputusan kita menunjukkan siapa dan apa yang bertahta di hati dan hidup kita”