Rancangan HidupkuSampel

Genesis

Minggu ke-40, bulan ke-9, berakhir penantian seorang ibu untuk bertatap mata dengan anak yang dikandungnya. Suara pertama sang bayi terdengar dalam tangisan. Badan kecilnya mencoba mengenali dunia. Bayi itu begitu istimewa. Napas kehidupan terpancar dari keberadaannya, membuat kita memperkirakan, hal-hal apa yang akan dia lakukan suatu hari nanti?

Semakin bertumbuh besar, semakin kita belajar untuk mengenal diri, hidup dalam Tuhan, dan menerima tanggung jawab kehidupan.

Kita juga belajar bahwa keadaan tidak selalu berpihak pada kita. Masalah dan penderitaan itu nyata, ditambah mendengar berbagai komentar orang terhadap kita (yang belum tentu benar). Iman kita sering diuji saat kita terpuruk ataupun terlalu senang, jadi jangan sampai kita lupa akan identitas kita sebagai anak Tuhan.

Karena di saat-saat jauh dari Tuhan dan ketika keadaan buruk, pandangan kita akan masa depan bisa menjadi buram. Kalau kita kehilangan visi dan tujuan hidup; kehilangan identitas kita, kita tidak akan bisa melangkah maju dengan baik.

Apa pun keadaannya, baik di masa-masa kejayaan ataupun di titik terendah kita, tetaplah setia hidup dalam Tuhan, dengan identitas yang solid dan dipimpin oleh Roh Kudus.

Dalam jati diri kita, tertempel juga visi dan tujuan hidup kita.

Seperti yang telah Tuhan nyatakan di kitab Kejadian ketika menciptakan manusia, teruslah memegang kebenaran bahwa: “Aku diciptakan sesuai gambar dan rupa Tuhan. Dia telah memberkati aku. Dia ingin aku memenuhi bumi, menaklukkan, dan berkuasa atasnya. Aku ada untuk melakukan pekerjaan baik dan memuliakan Tuhan. Aku diciptakan oleh dan untuk Tuhan.”

Inilah genesis, atau mandat di awal mula yang tidak pernah berubah; jati diri kita yang sebenarnya adalah milik Tuhan.

Setiap bayi lahir tanpa pengalaman hidup. Tapi bayi yang bertumbuh besar dan hidup dalam Tuhan, suatu hari nanti perjalanan hidupnya akan menjadi sebuah cerita indah yang membawa pesan Sang Pencipta.

Doa

Bapa, aku bersyukur bisa menemukan siapa diriku yang sebenarnya. Semakin aku mengenal-Mu, semakin aku mengenal diriku sendiri. Engkau ciptakan aku serupa dan segambar dengan-Mu. Jadilah kehendak-Mu atas hidupku, aku mau berjalan dalam jati diri, visi, dan tujuan yang Engkau sudah rancangkan bagiku.

Dalam nama Tuhan Yesus, amin.