Penyerahan yang IndahSampel

Penyerahan yang Indah

HARI KE 23 DARI 42

SOAP: 1 Samuel 25:23–24

Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah. Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.

RENUNGAN

Abigail, yang namanya berarti ”bijaksana”, menikah dengan seorang pria yang namanya berarti ”tidak berakal”. Abigail, sama seperti kebanyakan perempuan pada waktu itu, tidak memiliki pilihan dengan siapa dia menikah tetapi dia mungkin diberikan oleh ayahnya kepada Nabal sebagai ganti imbalan uang atau tenaga. Jika kita membaca bagian ini dalam bahasa asli Ibrani, kita akan segera melihat dikotomi antara Nabal (bodoh) dan istrinya, Abigail (bijaksana). Nabal egois, serakah, pemberontak, dan lebih menyukai kesenangan duniawi daripada menghormati mereka yang memerintah. Dia tidak dihormati oleh pekerjanya dan tidak peduli kalau tindakannya membahayakan orang lain.

Interaksi Abigail dengan pekerja menunjukkan bahwa dia baik, dapat dipercaya, peduli, dan murah hati. Dia mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi orang-orang di rumah tangganya dan di bawah otoritasnya. Pelayannya berbicara dengan berani kepadanya, yakin dia akan mampu mengubah keadaan yang telah Nabal lakukan kepada mereka.

Sementara Nabal menganggap dirinya lebih baik daripada semua orang, Abigail merendahkan dirinya di hadapan Daud. Dia menunjukkan keberanian dalam menghadapi bahaya saat dia datang menghadap calon raja, tidak hanya dengan pemberian-pemberian tetapi juga dengan kebijaksanaan. Meminta Daud untuk menyelamatkan nyawa suaminya tidak akan cukup untuk membujuknya. Sebaliknya, Abigail dengan bijaksana meminta Daud untuk mempertimbangkan masa depannya sendiri. Tentu saja, Daud tidak ingin memiliki hati nurani yang merasa bersalah dan menyesal mengambil tindakan sendiri daripada memercayai Allah.

Abigail membuat Daud berubah pikiran dengan menyatakan kerinduan hati Daud untuk menghormati Allah, mendekati Daud dengan hikmat dan keberanian, dan dengan menawarkan kepada anak-anak buah Daud apa yang Nabal tidak mau berikan kepada mereka. Abigail menyelamatkan keluarganya, kembali ke rumah, dan menunggu sampai pada waktu yang tepat untuk memberitahukan berita itu kepada Nabal. Setelah kematian Nabal yang mendadak, Abigail dapat dengan cepat, dihargai, dan dengan terhormat menjadi istri Daud.

Kerendahan hati sering disalahartikan dengan kelemahan atau kelembutan, tetapi kita dapat belajar dari teladan Abigail bahwa kerendahan hati seringkali membutuhkan keberanian, kebijaksanaan, kekuatan, dan pengorbanan yang besar. Ketika dunia mendorong kita untuk memperjuangkan hak dan kebebasan pribadi kita, menghormati dan menghargai mereka yang berwenang bisa menjadi sulit. Namun, ketika kita, seperti Abigail, menanggapi dengan kasih dan kemurahan hati daripada kata-kata kasar atau egois, Allah mungkin menggunakan kita sebagai katalis untuk perubahan yang dibutuhkan komunitas kita.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 22Hari 24

Tentang Rencana ini

Penyerahan yang Indah

Banyak dari kita percaya bahwa ketika kita menjadi orang Kristen, hidup kita tiba-tiba akan menjadi mudah, atau kita berharap hidup kita tanpa masalah. Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup yang bebas dari penderitaan pada kita atau pada setiap perempuan yang kita baca dalam Alkitab. Melalui pendalaman Alkitab selama enam minggu ini, kita akan belajar dari perjalanan hidup yang mereka tempuh saat kita mulai melihat hidup mereka dengan cara yang baru.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Love God Greatly Indonesia yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.lovegodgreatly.com/indonesian