Damai Yang AgresifSampel

Damai Yang Agresif

HARI KE 1 DARI 3

Damai Yang Agresif

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Fil 4:6-7).

Kita kadang berpikir damai itu sesuatu yang pasif. Damai itu diam. Damai itu sekadar bertahan. Damai itu sekadar mengendalikan pikiran supaya kita bisa tenang. Atau damai itu sekadar teknik psikologi untuk menekan gejolak keresahan di pikiran kita.

Kata “memelihara” dalam kalimat di atas: “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” dari Bahasa Yunani adalah phrorueo, arti sebetulnya adalah menjaga (to guard), yang berarti menjaga bagaikan seorang tentara menjaga dan mempertahankan, bahkan untuk menyerang jika diperlukan dan melakukan apa yang perlu untuk melindungi.

Di Indonesia, kita mengenal Kementerian Pertahanan dan Keamanan, walaupun namanya “pertahanan”, kita tahu bahwa tentara kita dengan segala senjata dan pasukan, siap menyerang dan bertempur demi menjaga keamanan kita.

Puluhan tahun yang lalu saya mengunjungi sebuah desa kecil di Jawa Barat, Indonesia dalam sebuah mission trip. Desa itu adalah desa yang unik karena di daerah itu mereka adalah kaum minoritas. Semua daerah itu beragama lain, hanya di desa itu saja kebanyakan orang Kristen.

Ada cerita menarik yang masih saya ingat, sebuah kisah turun temurun dari penduduk desa di sana. Sekitar akhir tahun 1940-an, ada kelompok separatis yang bermaksud mendirikan negara berdasarkan agama tertentu. Kelompok separatis ini tidak suka dengan adanya desa Kristen tersebut dan mereka menyerang desa tersebut. Para penduduk lari dari rumah mereka dan berlindung di sebuah gereja di desa itu (kalau tidak salah, saat itu cuma satu-satunya gereja).

Kelompok itu sudah mengepung gereja itu. Penduduk hanya bisa pasrah.

Tiba-tiba…......

Kelompok itu lari semua dan meninggalkan mereka. Entah mengapa.

Belakangan sekali, baru ketahuan. Mereka yang lari mengatakan bahwa saat mereka mengepung gereja tersebut, tiba-tiba mereka melihat sepasukan tentara dengan senjata lengkap keluar dari gereja dan menjaga gereja tersebut, akhirnya mereka lari ketakutan.

Walaupun sebetulnya tidak ada tentara sama sekali, tetapi itu cara Tuhan melindungi penduduk desa itu. Dia mengusir kelompok yang hendak menganiaya penduduk desa tersebut.

Kisah di atas menggambarkan seperti itu juga damai sejahtera Allah yang tidak pasif. Melainkan agresif dan aktif, seperti pasukan tentara yang mengusir sang musuh. Damai sejatera Allah membuat kita yang tadinya ketakutan menjadi damai dan musuh kita yang berbalik ketakutan.

Damai sejahtera dari Kristus itu bukan sekadar manipulasi psikologis. Mungkin damai ala dunia atau dengan kekuatan sendiri terbatas sampai di situ. Hanya bertahan. Tidak ada salahnya tentu dengan mengendalikan pikiran kita. Itu memang perlu. Tetapi kita tidak mampu melakukannya dengan kekuatan sendiri.

Di sinilah kita bersandar pada damai sejahtera dari Allah. Menyerahkan kendali hidup kita kepada Kristus yang bertakhta di hati kita. Nyatakan segala kekuatiran kita di dalam doa kepada Tuhan dengan ucapan syukur. Lalu terimalah dengan iman, damai yang supranatural dan dahsyat. Mungkin pikiran kita berusaha mengingatkan kita akan kegelisahan kita dan keadaan di luar yang kacau-balau, namun biarlah kita memilih untuk berserah kepada Tuhan dan menerima damai itu. Biarkanlah damai dari Tuhan itu menyapu ketakutan, kegelisahan, dan panah api dari si jahat.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Damai Yang Agresif

Kata “memelihara” dalam ayat, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” dari Bahasa Yunani adalah phrorueo, arti sebetulnya adalah menjaga (to guard), yang berarti menjaga bagaikan seorang tentara menjaga dan mempertahankan, bahkan untuk menyerang jika diperlukan dan melakukan apa yang perlu untuk melindungi. Apakah damai yang agresif itu?

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.thehopemessage.com/