10 Hari Pahlawan Iman Sampel

MUSA: TAAT DALAM KERAGUAN

Setelah Yusuf meninggal, bangsa Israel masih tinggal di Mesir, dan mereka bertambah banyak. Pada saat itu, Firaun menjadi penguasa di tanah Mesir, dan ia takut jika nanti orang Israel menguasai tanah Mesir karena jumlah mereka yang semakin banyak. Maka, raja Firaun memerintahkan semua anak laki-laki keturunan orang Israel harus dibunuh. Namun ibu Musa tidak ingin bayinya dibunuh, jadi Musa diletakkan di dalam keranjang dan membiarkannya mengapung di sungai Nil.

Apakah Musa meninggal? Tidak teman-teman, Tuhan menolong dan menjaga Musa dan juga menuntun putri Firaun untuk menemukannya dan mengangkatnya sebagai anaknya. Ketika Musa sudah dewasa, Tuhan menampakkan diri kepada Musa dalam bentuk semak yang menyala dan memanggilnya untuk menjadi pemimpin yang akan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Awalnya Musa ragu, tetapi dengan bantuan dan bimbingan Tuhan, dia kembali ke Mesir menghadapi Firaun untuk melepaskan bangsa Israel.Meskipun Musa sendiri tidak pernah mencapai Tanah Perjanjian, ia tetap setia kepada Tuhan hingga akhir hidupnya.

Kisah Musa menunjukkan kepada kita bahwa dengan iman dan kepercayaan kepada Tuhan, bahkan hal yang mustahil pun menjadi mungkin. Walaupun teman-teman sekarang masih anak-anak, tetapi teman-teman harus percaya dan beriman kepada Tuhan. Seperti Musa yang berani menghadapi kebimbangannya, kita pun harus bisa menghadapi masa depan kita.

Ayat Hafalan: Ibrani 13:6a: “…. Tuhan adalah penolongku,”

Doa: Tuhan Yesus aku mau menjadi anak yang beriman dan percaya kepada-Mu seperti Musa. Berani menghadapi keraguan dan masa depan saya. Terima kasih Tuhan Yesus, dalam nama-Mu, aku berdoa. Amin!