Menabur KebajikanSampel

Menurut Kamus Bahasa Inggris, arti KEBAJIKAN (virtue) adalah perilaku yang menunjukkan standar moral yang tinggi (perbuatan yang baik).

Teladan paling sempurna yang dapat kita ikuti mengenai kebajikan adalah Tuhan Yesus sendiri. Selama kehidupan Tuhan Yesus, selain Dia mengajar dan menasihati banyak orang, Tuhan Yesus juga peduli dengan mereka yang sakit. Tuhan Yesus menyembuhkan dan melepaskan mereka, baik yang sakit secara fisik juga yang terikat dengan roh-roh jahat. Ada keseimbangan dalam kehidupan Tuhan Yesus, antara yang diajarkan dan yang diaplikasikan.

Berbicara mengenai perbuatan baik atau kebajikan, perlu kita ketahui bahwa orang yang belum percaya pun mengerti untuk selalu berbuat baik. Bahkan terkadang perbuatan baik mereka bisa melebihi kita.

Menabur kebajikan tidaklah memandang suku, ras dan agama. Dan Tuhan Yesus memberikan contoh mengenai hal ini, melalui kisah orang Samaria yang baik hati, ketika ada seorang ahli Taurat bertanya kepada Tuhan Yesus, siapakah sesama manusia? (Lukas 10:25-37). Sekalipun orang Samaria ini, tidak diakui dan diperhitungkan oleh orang Israel dan juga tidak diajarkan tentang hukum Taurat, tetapi dia telah mempraktikkan hukum kasih yaitu menabur kebajikan kepada orang yang membutuhkannya, tanpa melihat siapa orang itu.

Dalam masa pandemi ini, ada banyak orang yang membutuhkan pertolongan dan perhatian, inilah kesempatan kita sebagai orang percaya dan murid Tuhan Yesus. Yaitu untuk memberikan empati kepada mereka yang lemah, sakit, berkekurangan dsbnya. Jangan seperti sang imam dan orang Lewi, tetapi jadilah seperti orang Samaria yang baik hati.

Firman Tuhan di Matius 5:16, Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Ketika kita menabur kebajikan kepada semua orang dengan tidak memilih tempat dan waktu, maka kita akan menuai hasilnya. Yaitu banyak orang akan memuliakan Bapa di surga. Ini berbicara mengenai menjangkau jiwa melalui perbuatan baik.

Kadang kita berpikir “Oh saya tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada orang lain”. Menabur kebajikan itu bukan hanya hal materi saja, tetapi juga berbicara soal kepedulian; melalui perkataan kita yang membangun semangat orang yang sedang letih lesu, memberi telinga kita untuk mendengarkan keluhan mereka dan tangan yang cepat terulur untuk menolong.