Menjadi Keluarga Kristen “Setiap Hari”

Di tengah kesibukan dunia modern, keluarga Kristen bisa dengan mudah terjebak dalam rutinitas dan melupakan identitas mereka sebagai umat yang dikuduskan Tuhan. Seringkali, iman dan nilai-nilai Kristen hanya ditonjolkan saat weekend, ketika menghadiri kebaktian gereja atau melakukan kegiatan rohani bersama sesama umat Tuhan di dalam persekutuan atau komunitas sel. Namun, Alkitab mengingatkan kita bahwa kekristenan bukan hanya tentang ritual keagamaan di hari Minggu, tetapi tentang menjalani seluruh hidup dengan berdasar atas firman Allah.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, angka perceraian di Indonesia terus meningkat, termasuk di kalangan pasangan Kristen. Hal ini menunjukkan bahwa banyak keluarga Kristen yang sedang bergumul dengan berbagai persoalan, seperti perselingkuhan, komunikasi yang buruk, dan masalah keuangan.

Sebagai murid Kristus, kita percaya bahwa Alkitab adalah sumber sempurna dari hikmat dan pedoman hidup. Rasul Paulus mengingatkan kita dalam kitab Efesus 2:19–22 bahwa keluarga Kristen adalah bagian dari keluarga Allah yang kudus. Kita dipanggil untuk membentuk keluarga yang didasarkan pada kasih, iman, dan saling menghormati.

Karena itu penting bagi keluarga Kristen untuk menjadi keluarga Kristen setiap hari. Iman kita harus terwujud dan terlihat ke dalam setiap aspek kehidupan kita, mulai dari pekerjaan, interaksi sosial, termasuk relasi dalam keluarga. Sehingga kita dapat menjadi teladan bagi orang lain, melatih diri kita untuk menerapkan nilai, prinsip, dan kebiasaan yang kita miliki di rumah untuk kita bawa ke komunitas dan dunia usaha, dan menunjukkan kepada dunia, bahwa kekristenan bukan hanya slogan dan kutipan yang manis didengar atau dibaca, tetapi tindakan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh semua orang.

Selamat mulai membaca, merenungkan, dan - yang terpenting - melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari.