Mencapai Kepuasan di Bumi, Mungkinkah?Sampel

Mencapai Kepuasan di Bumi, Mungkinkah?

HARI KE 1 DARI 6

Untuk siapa aku berlelah-lelah . . . ? Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan. –Pengkhotbah 4:8

PERSAINGAN HIDUP

Sebuah papan di tepi jalan bertuliskan demikian: “Aku sudah muak dengan persaingan. Saingannya semakin lama semakin banyak dan gila.” Tidak diragukan lagi, banyak orang memang merasa demikian. Meski ada kemajuan pesat dalam bidang teknologi, tingkat frustrasi manusia tampaknya selalu tinggi atau bahkan semakin tinggi saja. Masalah utamanya ada pada sifat manusia yang tidak pernah berubah.

Hampir 3000 tahun yang lalu, Salomo membuat tiga pengamatan tajam tentang persaingan hidup pada zamannya. Pertama, ia mengamati bahwa “manusia bekerja begitu keras, hanya karena iri hati melihat hasil usaha tetangganya,” dan hal ini berakhir dalam kesia-siaan (Pkh. 4:4 BIS). Kedua, mereka yang tersisihkan dari persaingan akan menjadi malas dan tidak produktif. Kemalasan semacam ini adalah tindakan yang bodoh dan merusak diri sendiri (ay. 5). Ketiga, Salomo berkata, ada orang yang begitu terobsesi untuk mencari uang sehingga mereka tidak menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Hal ini membuat mereka menjalani kehidupan tanpa arti dan tujuan, serta tidak pernah merasa puas dengan semua yang telah mereka hasilkan (ay. 8).

Ingatlah, “Segenggam ketenangan lebih baik daripada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin” (ay. 6). Untuk menghindari ketamakan yang berlebihan atau pelarian yang merusak diri sendiri, tempatkanlah Allah sebagai pusat hidup Anda dan bersyukurlah atas apa yang telah diberikan-Nya kepada Anda. Demikianlah caranya supaya Anda menang dalam persaingan hidup ini.

Tuhan, tolong aku agar tak mengarahkan hatiku
Pada hal-hal sementara yang akan berlalu;
Ajarku merasa puas dengan yang kumiliki,
dan selalu bersyukur kepada-Mu setiap hari.

Orang kaya adalah orang yang merasa puas dengan apa yang telah dimilikinya.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Mencapai Kepuasan di Bumi, Mungkinkah?

Mengapa kita tak pernah puas dengan apa yang kita miliki? Banyak orang meyakini kalau saja mereka punya lebih banyak uang untuk membeli lebih banyak barang, mereka akan puas. Namun kita segera menyadari, sebanyak apa pun yang kita kumpulkan, kita tak pernah merasa cukup. Semakin banyak yang kita miliki, semakin banyak yang kita inginkan. Akibatnya, setiap kali kita berhasil meraih apa yang kita inginkan, kita justru merasa semakin frustrasi, tidak puas, kecewa, dan tidak bahagia. Kita bertanya, “Bagaimana saya dapat menemukan kepuasan sejati? Apa yang bisa memuaskan hidup saya? Apakah kepuasan mungkin diraih?” Kami percaya, kepuasan sejati mungkin untuk diraih.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Our Daily Bread Ministries - Asia Pacific yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://santapanrohani.org/