Roh Kudus dalam hidup anda...Sampel

Tapi apakah Roh Kudus benar ada?

Kemarin aku sempet ketemu sama teologian yang juga adalah guru besar di salah satu Sekolah Alkitab di Indonesia. Kita membahas tentang Hari Pentakosta. Beliau mengatakan, "Roh kudus bukan datang untuk menggantikan Yesus.. Dia sudah ada sejak awal." Bener juga sih, kalau kita baca di Kejadian 1:1-7 "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air."

Kuasa Roh kudus udah dinyatakan di Perjanjian Lama, bukan saja di hari Pentakosta.. Yang tertulis di Kisah Para Rasul 2:1-11. Yang paling pertama mengalaminya adalah Yusuf waktu dia tiba-tiba mampu meginterpretasikan mimpi. Para Nabi yang bernubuat dulu juga bisa memahami segala hal yang terjadi dari sudut pandang Allah. Kamu bisa mengerti lebih jauh kalo membuka tautan ini.

Sekarang, kalau pertanyaannya apakah Roh Kudus masih ada atau benar ada? Jawabannya YA! Dia ada, bukan saja bersama kita, tapi di dalam kita. Maka sama halnya, para Nabi bisa bernubuat, kita pun bisa... Kalau ada kuasa kesembuhan terjadi di Alkitab dulu, sekarangpun kuasa kesembuhan itu tersedia bagi kita! Kuasa yang membangkitkan Yesus dari kematian, adalah kuasa yang sama yang ada di dalam kita. Dan Roh Kudus itu AKTIF bukan PASIF.

Seperti yang dikatakan di Yohanes 14: 26, “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu,” - Roh Kudus nggak diam. Dia selalu berbicara. Mengarahkan. Menghibur. Mengoreksi. Mengajar... Menuntun kita untuk bergerak seirama dengan rencana Allah.

Dia sudah ada di awal, masih ada sekarang, dan akan selalu ada untuk menuntun kita semua!

"Terima kasih Tuhan untuk Roh Kudus yang lembut dan manis, yang suaraNya senantiasa menuntun dan mengajari aku melihat dari sudut pandang Tuhan! Biarlah setiap hari aku bisa belajar lebih peka akan suara-Nya, lebih mengapresiasi kehadiran-Nya.. Dan hidup menghasilkan buah-buah Roh lewat ketaatanku. Amin."