Renungan Tempat PersembunyianSampel

Hiding Place Devotional

HARI KE 8 DARI 10

Harapan Mengambang



Beberapa tahun yang lalu, saya mencapai titik terendah dalam perjalanan saya sebagai ibu. Kami menghadapi beberapa tantangan sulit dengan anak kami yang tertua. Tantangan-tantangan yang saya coba untuk pahami dan tidak ada seorang pun yang bisa memberikan saya jawaban yang tepat. Tantangan-tantangan yang membawa kami ke banyak dokter dan terapi dan di tengah-tengah itu semua, harapan secara perlahan keluar dari hati saya.

Harapan sudah menjadi seperti sebuah perahu bocor. Lubang dimulai dari yang kecil dan tidak terlihat. Tapi seiring waktu, ia tumbuh sedikit demi sedikit sampai suatu hari kami sadar bahwa kami mulai tenggelam. Kami melakukan sebisa mungkin untuk menambalnya, tetapi itu semua sia-sia...bagaikan sebuah plester basah yang tidak bisa melekat.

Baca Ibrani 10:23-25

Anda lihat, kami kira kami bisa mengatasinya sendiri. Kami pikir beban kami terlalu berat, terlalu berantakan, terlalu gelap, terlalu tidak enak untuk dibagikan dengan orang lain.

Kami salah.

Kami telah mengabaikan komunitas dan harapan kami mulai memudar ketika situasi kami mengaduk-aduk kami.

Harapan membutuhkan motivasi dan dorongan. Tanpanya, ia tenggelam.

Si Pendusta akan berusaha dan membuat kita percaya bahwa kita terlalu dalam, terlalu hancur untuk diperbaiki. Si Pendusta akan berkata pada kita bahwa orang lain tidak ingin menjadi basah atau dikotori oleh kekacauan kita.

Namun Kebenaran berkata bahwa Harapan itu layak dipegang. Dikatakan bahwa Harapan itu sulit dan memerlukan pegangan yang erat, jika tidak tangan kita menjadi licin karena kotoran kehidupan dan kita melepaskannya.

Kebenaran berkata bahwa Harapan hanya akan terpegang erat ketika orang lain memeganginya bersama-sama dengan kita.

Tuhan tidaklah sabar menahan dirinya. Ia tidak berdiri dan memandangi kita terluka dengan wajah kaku dan melipat tangan. Dia adalah Bapa yang penuh belas kasih yang mengurus Anak-Nya sendiri untuk menunjukkan kita betapa pentingnya untuk BERSAMA-SAMA satu sama lain. Dia tinggal di dalam komunitas bersama dua belas sahabat karib yang sungguh menempuh perjalanan bersama Dia.

Tuhan tidak mengharapkan kita untuk hidup secara berbeda. Dia menginginkan kita untuk berpegang erat kepada-Nya BERSAMA-SAMA. Dia tahu Dia memenuhi segala keperluan kita. Namun Dia juga tahu bahwa tanpa satu sama lain kita akan kehilangan pegangan akan Harapan.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 7Hari 9

Tentang Rencana ini

Hiding Place Devotional

Adakah waktu dimana sebagai seorang ibu Anda hanya ingin bersembunyi...seperti di dalam dapur dengan sebatang coklat? Tersembunyi dari badai kehidupan dan beban tanggung jawab. Tersembunyi dari kebisingan. Tersembunyi dari rutinitas. Tersembunyi dari daftar tugas kita. Tersembunyi dari jabatan kita. Tersembunyi dan sendirian bersama Kristus dimana kita bisa mendengar-Nya memanggil nama kita. Tersembunyi, dimana kita bisa membiarkan nyanyian kemenangan-Nya mengisi telinga kita.

More

We would like to thank Thrive Moms for providing this plan. For more information, please visit: www.thrivemoms.com