Matius 5
5
Khotbah di bukit
1 # 5:1-12 Yesus mengajar bahwa Allah mengaruniakan kesejahteraan kepada orang-orang yang dalam berbagai situasi hidup terus menerus mempercayai Allah dan memperhatikan keadaan orang-orang lain. #5:1 Duduk – Posisi biasa bagi para guru Yahudi ketika mengajar. #5:1 *Pengikut-pengikut – Lihat Kamus. Waktu Yesus melihat orang banyak itu, Ia naik ke atas bukit. Sesudah Ia duduk, pengikut-pengikut-Nya datang kepada-Nya, 2lalu Ia mulai mengajar mereka:
Kebahagiaan yang sejati
(Luk. 6:20-23)
3 # 5:3 Berbahagia – Suatu keadaan sejahtera yang merupakan pemberian Allah. #5:3 Tak berdaya – Secara harfiah: miskin secara rohani; orang-orang yang menyadari ketakberdayaan mereka sehingga mereka seluruhnya bergantung kepada Allah. “Berbahagialah orang yang merasa tidak berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja;
mereka adalah anggota umat Allah!
4 # 5:4 Lihat PL, Yes. 61: Berbahagialah orang yang bersedih hati;
Allah akan menghibur mereka!
5 # 5:5 Rendah hati – orang-orang yang tunduk kepada kehendak Allah. #5:5 Allah akan memenuhi janji-Nya – Secara harfiah “mewarisi bumi”. Mereka akan hidup aman dan *damai di mana saja. Berbahagialah orang yang rendah hati;
Allah akan memenuhi janji-Nya kepada mereka!
6 # 5:6 Rindu – Secara harfiah: “lapar dan haus”. Lihat PL, Yes. 5:1-2. #5:6 Kehendak Allah – Secara harfiah, “kebenaran”, di sini artinya: melakukan kehendak Allah. Berbahagialah orang yang rindu melakukan kehendak Allah;
Allah akan memuaskan mereka!
7Berbahagialah orang yang mengasihani orang lain;
Allah akan mengasihani mereka juga!
8 # 5:8 Mengenal Allah – Mengetahui sifat Allah yang sebenarnya dan berada dalam hubungan yang benar dengan Allah. Berbahagialah orang yang murni hatinya;
mereka akan mengenal Allah.
9 # 5:9 Anak-anak-Nya – Bukan dalam arti jasmaniah. Lihat *Anak Allah dalam Kamus. Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia;
Allah akan mengaku mereka sebagai anak-anak-Nya!
10Berbahagialah orang yang menderita penganiayaan karena melakukan kehendak Allah;
mereka adalah anggota umat Allah!
11Berbahagialah kalian kalau dicela, dianiaya, dan difitnah demi Aku. 12#5:12 *Upah – *Hidup kekal. Nabi-nabi yang hidup sebelum kalian pun sudah dianiaya seperti itu. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah upah di surga yang disediakan Tuhan untuk kalian.”
Garam dan terang
(Mrk. 9:50; Luk. 14:34-35)
13 # 5:13-16 Para *pengikut Yesus dikenal melalui mutu kehidupan mereka yang baik yang bersumber dari Allah sehingga orang-orang lain boleh memuji Allah. #5:13 Garam menjadi tawar – Garam di Palestina diperoleh dari Laut Mati yang bercampur dengan endapan-endapan lainnya. Bila kristal garam larut dan lenyap dibawa air, endapan-endapan sisa lainnya menjadi pahit dan tak berguna. “Kalian adalah garam dunia. Kalau garam menjadi tawar, mungkinkah diasinkan kembali? Tidak ada gunanya lagi, melainkan dibuang dan diinjak-injak orang.
14 # 5:14 *Terang – Menyatakan siapa Allah sebenarnya. Kalian adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas bukit tidak dapat disembunyikan. 15Tidak ada orang yang menyalakan lampu, lalu menutup lampu itu dengan tempayan. Ia malah akan menaruh lampu itu pada tempat lampu, supaya memberi terang kepada setiap orang di dalam rumah. 16#5:16 *Bapamu yang di Surga – Lihat Kamus. Begitu juga terangmu harus bersinar di hadapan orang, supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik, lalu memuji Bapamu di surga.”
Pengajaran tentang hukum agama Yahudi
17 # 5:17-20 Pengajaran Yesus tidak menghapuskan pengajaran Hukum *Musa dan para *nabi. Sebaliknya, pengajaran-Nya adalah untuk menunjukkan bagaimana manusia bisa hidup sesuai dengan maksud hukum *Musa. #5:17 Hukum Musa – Lihat Kamus. #5:17 Pengajaran para nabi – Mengacu kepada kitab-kitab para *nabi, yakni bagian dari *Kitab Suci bani Israel. “Janganlah menganggap bahwa Aku datang untuk menghapuskan hukum Musa dan ajaran nabi-nabi. Aku datang bukan untuk menghapuskannya, tetapi untuk menunjukkan arti yang sesungguhnya. 18#5:18 Kalau semuanya belum terjadi – Secara harfiah: “sampai akhir segala sesuatu.” Maksudnya adalah sampai semua yang diajarkan *Taurat atau Hukum *Musa dan para *nabi menjadi kenyataan. Ingatlah! Selama langit dan bumi masih ada, satu huruf atau titik yang terkecil pun di dalam hukum itu, tidak akan dihapuskan, kalau semuanya belum terjadi! 19Oleh karena itu, barangsiapa melanggar salah satu dari perintah-perintah itu, sekalipun yang terkecil, dan mengajar orang lain berbuat begitu juga, akan menjadi yang paling kecil di antara umat Allah. Sebaliknya, barangsiapa menjalankan perintah-perintah itu dan mengajar orang lain berbuat begitu juga, akan menjadi besar di antara umat Allah. 20Jadi, ingatlah: Kalian tidak mungkin menjadi umat Allah, kalau tidak melebihi guru-guru agama dan orang-orang Farisi dalam hal melakukan kehendak Allah!”
Nasihat tentang kemarahan
(Luk. 12:57-59)
21 # 5:21-26 Daripada menjadi marah terhadap orang-orang lain, manusia diminta untuk mengupayakan *perdamaian dan mengatasi perbedaan. #5:21 Lihat PL, Kel. 20:13; PL, Ul. 5:17. “Kalian tahu bahwa pada nenek moyang kita terdapat ajaran seperti ini: Jangan membunuh; barangsiapa membunuh, harus diadili. 22#5:22 Orang lain – Secara harfiah: *saudaranya, yakni sesama *orang -orang percaya. #5:22 Mahkamah Agama – Mahkamah tertinggi orang Yahudi, atau Sanhedrin, terdiri dari 70 *tua-tua dan *Imam Agung sebagai kepala. Mahkamah ini bertanggung jawab untuk pemerintahan di dalam negeri Yudea di bawah penguasa Roma dan diakui sebagai penguasa keagamaan tertinggi orang Yahudi. #5:22 Neraka – Bahasa Yunani “Gehena,” nama sebuah lembah, tempat orang kafir melakukan pengorbanan di sebelah selatan Yerusalem. Pada masa Yesus, tempat itu juga dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Sampah terus menerus dibakar di sana. Demikianlah lembah itu menjadi lambang penghukuman kekal setelah kematian. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu, barangsiapa marah kepada orang lain, akan diadili; dan barangsiapa memaki orang lain, akan diadili di hadapan Mahkamah Agama. Dan barangsiapa mengatakan kepada orang lain, ‘Tolol,’ patut dibuang ke dalam api neraka. 23Oleh sebab itu, kalau salah seorang di antara kalian sedang mempersembahkan pemberiannya kepada Allah, lalu teringat bahwa ada orang yang sakit hati terhadapnya, 24hendaklah ia meninggalkan dahulu persembahannya itu di depan mezbah, lalu pergi berdamai dengan orang itu. Sesudah itu, dapatlah ia kembali dan mempersembahkan pemberiannya kepada Allah.
25Seandainya ada orang mengadukan kalian ke mahkamah, berdamailah dengan dia selama masih ada waktu sebelum sampai di mahkamah. Kalau tidak, orang itu akan menyerahkan kalian kepada hakim, yang akan menyerahkan kalian kepada polisi. Lalu polisi akan memasukkan kalian ke dalam penjara. 26Dan ingatlah: Pasti kalian tidak akan bisa keluar dari penjara itu, sebelum seluruh dendamu lunas sama sekali.”
Tentang perzinahan
27 # 5:27-30 Orang-orang harus mengendalikan keinginannya. #5:27 Lihat PL, Kel. 20:14; PL, Ul. 5:18. “Kalian tahu bahwa ada ajaran seperti ini: Jangan berzinah. 28Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa memandang seorang wanita dengan nafsu berahi, orang itu sudah berzinah dengan wanita itu di dalam hatinya. 29#5:29-30 Cungkillah ... buanglah – Bahasa kiasan yang dipergunakan untuk menekankan bahwa seseorang harus berupaya sebisanya mengatasi keinginan yang melahirkan *dosa. Kalau mata kananmu menyebabkan engkau berdosa, cungkillah dan buanglah mata itu! Lebih baik kehilangan salah satu anggota badanmu daripada seluruh badanmu dibuang ke dalam neraka. 30Kalau tangan kananmu menyebabkan engkau berdosa, potong dan buanglah tangan itu! Lebih baik kehilangan sebelah tanganmu daripada seluruh badanmu masuk ke neraka.”
Tentang perceraian
(Mat. 19:9; Mrk. 10:11-12; Luk. 16:18)
31 # 5:31-32 Orang-orang harus setia terhadap pasangannya. Suami yang menceraikan istrinya sama bersalah seperti istrinya kalau istrinya itu menikah dengan laki-laki lain. #5:31 Lihat PL, Ul. 24:1-4. “Ada juga ajaran seperti ini: setiap orang yang menceraikan istrinya, harus memberikan surat cerai kepadanya. 32Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa menceraikan istrinya padahal wanita itu tidak menyeleweng, menyebabkan istrinya itu berzinah, kalau istrinya itu kawin lagi. Dan barangsiapa yang kawin dengan wanita yang diceraikan itu, berzinah juga.”
Tentang sumpah
33 # 5:33-37 Orang-orang harus bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan sehingga tidak perlu lagi jaminan selanjutnya mengenai kebenaran kata-katanya. #5:33 Lihat PL, Im. 19:12; PL, Bil. 30:1; PL, Ul. 23:21. “Kalian tahu bahwa pada nenek moyang kita terdapat ajaran seperti ini: jangan mungkir janji. Apa yang sudah kaujanjikan dengan sumpah di hadapan Allah, harus engkau melakukannya. 34Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: jangan bersumpah sama sekali, baik demi langit, sebab langit adalah takhta Allah, 35#5:35 Raja Besar – Allah (lihat PL, Yes. 48:2). maupun demi bumi, sebab bumi adalah alas kaki-Nya; atau demi Yerusalem, sebab itulah kota Raja besar. 36Jangan juga bersumpah demi kepalamu, sebab engkau sendiri tidak dapat membuat rambutmu menjadi putih atau hitam, biar hanya sehelai. 37#5:37 Si *Iblis – Lihat Kamus. Katakan saja ‘Ya’ atau ‘Tidak’ — lebih dari itu datangnya dari si Iblis.”
Nasihat tentang pembalasan
(Luk. 6:29-30)
38 # 5:38-42 Bila seseorang disakiti, ia tidak boleh membalas, tetapi berbuat lebih banyak lagi daripada yang diharuskan untuk menolong sesama. #5:38 Lihat PL, Kel. 21:24; PL, Im. 24:20; PL, Ul. 19:21. Hukum ini menjelaskan bahwa hukuman resmi itu tidak boleh lebih besar dari perbuatan jahat itu sendiri. Pribadi-pribadi tidak boleh melaksanakan sendiri hukum tersebut, tetapi hukuman yang dinyatakan dalam hukum dilaksanakan oleh para penguasa yang sah. “Kalian tahu bahwa ada juga ajaran seperti ini: mata ganti mata, gigi ganti gigi. 39Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: jangan membalas dendam terhadap orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya kalau orang menampar pipi kananmu, biarkanlah dia menampar pipi kirimu juga. 40Dan jikalau orang mengadukan kalian kepada hakim dan menuntut bajumu, berikanlah kepadanya jubahmu juga. 41#5:41 Memikul barangnya sejauh 1 kilometer – tentara-tentara Romawi berhak menyuruh orang Yahudi memikul barang sejauh 1 mil, kurang lebih 1,5 kilometer. Kalau seorang penguasa memaksa kalian memikul barangnya sejauh satu kilometer, pikullah sejauh dua kilometer. 42Kalau orang minta sesuatu kepadamu, berikanlah kepadanya. Dan jangan juga menolak orang yang mau meminjam sesuatu daripadamu.”
Mengasihi musuh
(Luk. 6:27-28,32-36)
43 # 5:43-48 *Pengikut-pengikut Yesus mencintai bukan hanya orang-orang yang mereka sukai tetapi juga orang-orang yang berbuat jahat terhadap mereka. Sama seperti Allah memberikan kebaikan kepada semua orang, demikian juga pengikut-pengikut Yesus harus memperhatikan setiap orang. #5:43 Cintailah kawan-kawanmu – Lihat PL, Im. 19:18. #5:43 Bencilah musuh-musuhmu – tidak terdapat dalam Hukum *Musa, tetapi umum dikenal oleh masyarakat. “Kalian tahu bahwa ada juga ajaran seperti ini: cintailah kawan-kawanmu dan bencilah musuh-musuhmu. 44Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: cintailah musuh-musuhmu, dan doakanlah orang-orang yang menganiaya kalian, 45supaya kalian menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Allah menerbitkan matahari-Nya untuk orang yang baik dan untuk orang yang jahat juga. Ia menurunkan hujan untuk orang yang berbuat benar dan untuk orang yang berbuat jahat juga. 46#5:46 Penagih Pajak – Lihat Kamus. Sebab kalau kalian mengasihi hanya orang yang mengasihi kalian saja, untuk apa Allah harus membalas perbuatanmu itu? Bukankah para penagih pajak pun berbuat begitu? 47Dan kalau kalian memberi salam hanya kepada kawan-kawanmu saja, apakah istimewanya? Orang-orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat begitu! 48#5:48 Sempurna – Taat sepenuhnya kepada Allah dan mengungkapkan secara sempurna sifat-sifat-Nya yang adil serta *kasih-Nya yang tak terbatas kepada semua orang. Bapamu di surga mengasihi semua orang dengan sempurna. Kalian harus begitu juga.”
ప్రస్తుతం ఎంపిక చేయబడింది:
Matius 5: inotazi
హైలైట్
షేర్ చేయి
కాపీ
మీ పరికరాలన్నింటి వ్యాప్తంగా మీ హైలైట్స్ సేవ్ చేయబడాలనుకుంటున్నారా? సైన్ అప్ చేయండి లేదా సైన్ ఇన్ చేయండి
KITAB SUCI INJIL DENGAN CATATAN STUDI © LAI 2004
Matius 5
5
Khotbah di bukit
1 # 5:1-12 Yesus mengajar bahwa Allah mengaruniakan kesejahteraan kepada orang-orang yang dalam berbagai situasi hidup terus menerus mempercayai Allah dan memperhatikan keadaan orang-orang lain. #5:1 Duduk – Posisi biasa bagi para guru Yahudi ketika mengajar. #5:1 *Pengikut-pengikut – Lihat Kamus. Waktu Yesus melihat orang banyak itu, Ia naik ke atas bukit. Sesudah Ia duduk, pengikut-pengikut-Nya datang kepada-Nya, 2lalu Ia mulai mengajar mereka:
Kebahagiaan yang sejati
(Luk. 6:20-23)
3 # 5:3 Berbahagia – Suatu keadaan sejahtera yang merupakan pemberian Allah. #5:3 Tak berdaya – Secara harfiah: miskin secara rohani; orang-orang yang menyadari ketakberdayaan mereka sehingga mereka seluruhnya bergantung kepada Allah. “Berbahagialah orang yang merasa tidak berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja;
mereka adalah anggota umat Allah!
4 # 5:4 Lihat PL, Yes. 61: Berbahagialah orang yang bersedih hati;
Allah akan menghibur mereka!
5 # 5:5 Rendah hati – orang-orang yang tunduk kepada kehendak Allah. #5:5 Allah akan memenuhi janji-Nya – Secara harfiah “mewarisi bumi”. Mereka akan hidup aman dan *damai di mana saja. Berbahagialah orang yang rendah hati;
Allah akan memenuhi janji-Nya kepada mereka!
6 # 5:6 Rindu – Secara harfiah: “lapar dan haus”. Lihat PL, Yes. 5:1-2. #5:6 Kehendak Allah – Secara harfiah, “kebenaran”, di sini artinya: melakukan kehendak Allah. Berbahagialah orang yang rindu melakukan kehendak Allah;
Allah akan memuaskan mereka!
7Berbahagialah orang yang mengasihani orang lain;
Allah akan mengasihani mereka juga!
8 # 5:8 Mengenal Allah – Mengetahui sifat Allah yang sebenarnya dan berada dalam hubungan yang benar dengan Allah. Berbahagialah orang yang murni hatinya;
mereka akan mengenal Allah.
9 # 5:9 Anak-anak-Nya – Bukan dalam arti jasmaniah. Lihat *Anak Allah dalam Kamus. Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia;
Allah akan mengaku mereka sebagai anak-anak-Nya!
10Berbahagialah orang yang menderita penganiayaan karena melakukan kehendak Allah;
mereka adalah anggota umat Allah!
11Berbahagialah kalian kalau dicela, dianiaya, dan difitnah demi Aku. 12#5:12 *Upah – *Hidup kekal. Nabi-nabi yang hidup sebelum kalian pun sudah dianiaya seperti itu. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah upah di surga yang disediakan Tuhan untuk kalian.”
Garam dan terang
(Mrk. 9:50; Luk. 14:34-35)
13 # 5:13-16 Para *pengikut Yesus dikenal melalui mutu kehidupan mereka yang baik yang bersumber dari Allah sehingga orang-orang lain boleh memuji Allah. #5:13 Garam menjadi tawar – Garam di Palestina diperoleh dari Laut Mati yang bercampur dengan endapan-endapan lainnya. Bila kristal garam larut dan lenyap dibawa air, endapan-endapan sisa lainnya menjadi pahit dan tak berguna. “Kalian adalah garam dunia. Kalau garam menjadi tawar, mungkinkah diasinkan kembali? Tidak ada gunanya lagi, melainkan dibuang dan diinjak-injak orang.
14 # 5:14 *Terang – Menyatakan siapa Allah sebenarnya. Kalian adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas bukit tidak dapat disembunyikan. 15Tidak ada orang yang menyalakan lampu, lalu menutup lampu itu dengan tempayan. Ia malah akan menaruh lampu itu pada tempat lampu, supaya memberi terang kepada setiap orang di dalam rumah. 16#5:16 *Bapamu yang di Surga – Lihat Kamus. Begitu juga terangmu harus bersinar di hadapan orang, supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik, lalu memuji Bapamu di surga.”
Pengajaran tentang hukum agama Yahudi
17 # 5:17-20 Pengajaran Yesus tidak menghapuskan pengajaran Hukum *Musa dan para *nabi. Sebaliknya, pengajaran-Nya adalah untuk menunjukkan bagaimana manusia bisa hidup sesuai dengan maksud hukum *Musa. #5:17 Hukum Musa – Lihat Kamus. #5:17 Pengajaran para nabi – Mengacu kepada kitab-kitab para *nabi, yakni bagian dari *Kitab Suci bani Israel. “Janganlah menganggap bahwa Aku datang untuk menghapuskan hukum Musa dan ajaran nabi-nabi. Aku datang bukan untuk menghapuskannya, tetapi untuk menunjukkan arti yang sesungguhnya. 18#5:18 Kalau semuanya belum terjadi – Secara harfiah: “sampai akhir segala sesuatu.” Maksudnya adalah sampai semua yang diajarkan *Taurat atau Hukum *Musa dan para *nabi menjadi kenyataan. Ingatlah! Selama langit dan bumi masih ada, satu huruf atau titik yang terkecil pun di dalam hukum itu, tidak akan dihapuskan, kalau semuanya belum terjadi! 19Oleh karena itu, barangsiapa melanggar salah satu dari perintah-perintah itu, sekalipun yang terkecil, dan mengajar orang lain berbuat begitu juga, akan menjadi yang paling kecil di antara umat Allah. Sebaliknya, barangsiapa menjalankan perintah-perintah itu dan mengajar orang lain berbuat begitu juga, akan menjadi besar di antara umat Allah. 20Jadi, ingatlah: Kalian tidak mungkin menjadi umat Allah, kalau tidak melebihi guru-guru agama dan orang-orang Farisi dalam hal melakukan kehendak Allah!”
Nasihat tentang kemarahan
(Luk. 12:57-59)
21 # 5:21-26 Daripada menjadi marah terhadap orang-orang lain, manusia diminta untuk mengupayakan *perdamaian dan mengatasi perbedaan. #5:21 Lihat PL, Kel. 20:13; PL, Ul. 5:17. “Kalian tahu bahwa pada nenek moyang kita terdapat ajaran seperti ini: Jangan membunuh; barangsiapa membunuh, harus diadili. 22#5:22 Orang lain – Secara harfiah: *saudaranya, yakni sesama *orang -orang percaya. #5:22 Mahkamah Agama – Mahkamah tertinggi orang Yahudi, atau Sanhedrin, terdiri dari 70 *tua-tua dan *Imam Agung sebagai kepala. Mahkamah ini bertanggung jawab untuk pemerintahan di dalam negeri Yudea di bawah penguasa Roma dan diakui sebagai penguasa keagamaan tertinggi orang Yahudi. #5:22 Neraka – Bahasa Yunani “Gehena,” nama sebuah lembah, tempat orang kafir melakukan pengorbanan di sebelah selatan Yerusalem. Pada masa Yesus, tempat itu juga dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Sampah terus menerus dibakar di sana. Demikianlah lembah itu menjadi lambang penghukuman kekal setelah kematian. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu, barangsiapa marah kepada orang lain, akan diadili; dan barangsiapa memaki orang lain, akan diadili di hadapan Mahkamah Agama. Dan barangsiapa mengatakan kepada orang lain, ‘Tolol,’ patut dibuang ke dalam api neraka. 23Oleh sebab itu, kalau salah seorang di antara kalian sedang mempersembahkan pemberiannya kepada Allah, lalu teringat bahwa ada orang yang sakit hati terhadapnya, 24hendaklah ia meninggalkan dahulu persembahannya itu di depan mezbah, lalu pergi berdamai dengan orang itu. Sesudah itu, dapatlah ia kembali dan mempersembahkan pemberiannya kepada Allah.
25Seandainya ada orang mengadukan kalian ke mahkamah, berdamailah dengan dia selama masih ada waktu sebelum sampai di mahkamah. Kalau tidak, orang itu akan menyerahkan kalian kepada hakim, yang akan menyerahkan kalian kepada polisi. Lalu polisi akan memasukkan kalian ke dalam penjara. 26Dan ingatlah: Pasti kalian tidak akan bisa keluar dari penjara itu, sebelum seluruh dendamu lunas sama sekali.”
Tentang perzinahan
27 # 5:27-30 Orang-orang harus mengendalikan keinginannya. #5:27 Lihat PL, Kel. 20:14; PL, Ul. 5:18. “Kalian tahu bahwa ada ajaran seperti ini: Jangan berzinah. 28Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa memandang seorang wanita dengan nafsu berahi, orang itu sudah berzinah dengan wanita itu di dalam hatinya. 29#5:29-30 Cungkillah ... buanglah – Bahasa kiasan yang dipergunakan untuk menekankan bahwa seseorang harus berupaya sebisanya mengatasi keinginan yang melahirkan *dosa. Kalau mata kananmu menyebabkan engkau berdosa, cungkillah dan buanglah mata itu! Lebih baik kehilangan salah satu anggota badanmu daripada seluruh badanmu dibuang ke dalam neraka. 30Kalau tangan kananmu menyebabkan engkau berdosa, potong dan buanglah tangan itu! Lebih baik kehilangan sebelah tanganmu daripada seluruh badanmu masuk ke neraka.”
Tentang perceraian
(Mat. 19:9; Mrk. 10:11-12; Luk. 16:18)
31 # 5:31-32 Orang-orang harus setia terhadap pasangannya. Suami yang menceraikan istrinya sama bersalah seperti istrinya kalau istrinya itu menikah dengan laki-laki lain. #5:31 Lihat PL, Ul. 24:1-4. “Ada juga ajaran seperti ini: setiap orang yang menceraikan istrinya, harus memberikan surat cerai kepadanya. 32Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa menceraikan istrinya padahal wanita itu tidak menyeleweng, menyebabkan istrinya itu berzinah, kalau istrinya itu kawin lagi. Dan barangsiapa yang kawin dengan wanita yang diceraikan itu, berzinah juga.”
Tentang sumpah
33 # 5:33-37 Orang-orang harus bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan sehingga tidak perlu lagi jaminan selanjutnya mengenai kebenaran kata-katanya. #5:33 Lihat PL, Im. 19:12; PL, Bil. 30:1; PL, Ul. 23:21. “Kalian tahu bahwa pada nenek moyang kita terdapat ajaran seperti ini: jangan mungkir janji. Apa yang sudah kaujanjikan dengan sumpah di hadapan Allah, harus engkau melakukannya. 34Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: jangan bersumpah sama sekali, baik demi langit, sebab langit adalah takhta Allah, 35#5:35 Raja Besar – Allah (lihat PL, Yes. 48:2). maupun demi bumi, sebab bumi adalah alas kaki-Nya; atau demi Yerusalem, sebab itulah kota Raja besar. 36Jangan juga bersumpah demi kepalamu, sebab engkau sendiri tidak dapat membuat rambutmu menjadi putih atau hitam, biar hanya sehelai. 37#5:37 Si *Iblis – Lihat Kamus. Katakan saja ‘Ya’ atau ‘Tidak’ — lebih dari itu datangnya dari si Iblis.”
Nasihat tentang pembalasan
(Luk. 6:29-30)
38 # 5:38-42 Bila seseorang disakiti, ia tidak boleh membalas, tetapi berbuat lebih banyak lagi daripada yang diharuskan untuk menolong sesama. #5:38 Lihat PL, Kel. 21:24; PL, Im. 24:20; PL, Ul. 19:21. Hukum ini menjelaskan bahwa hukuman resmi itu tidak boleh lebih besar dari perbuatan jahat itu sendiri. Pribadi-pribadi tidak boleh melaksanakan sendiri hukum tersebut, tetapi hukuman yang dinyatakan dalam hukum dilaksanakan oleh para penguasa yang sah. “Kalian tahu bahwa ada juga ajaran seperti ini: mata ganti mata, gigi ganti gigi. 39Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: jangan membalas dendam terhadap orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya kalau orang menampar pipi kananmu, biarkanlah dia menampar pipi kirimu juga. 40Dan jikalau orang mengadukan kalian kepada hakim dan menuntut bajumu, berikanlah kepadanya jubahmu juga. 41#5:41 Memikul barangnya sejauh 1 kilometer – tentara-tentara Romawi berhak menyuruh orang Yahudi memikul barang sejauh 1 mil, kurang lebih 1,5 kilometer. Kalau seorang penguasa memaksa kalian memikul barangnya sejauh satu kilometer, pikullah sejauh dua kilometer. 42Kalau orang minta sesuatu kepadamu, berikanlah kepadanya. Dan jangan juga menolak orang yang mau meminjam sesuatu daripadamu.”
Mengasihi musuh
(Luk. 6:27-28,32-36)
43 # 5:43-48 *Pengikut-pengikut Yesus mencintai bukan hanya orang-orang yang mereka sukai tetapi juga orang-orang yang berbuat jahat terhadap mereka. Sama seperti Allah memberikan kebaikan kepada semua orang, demikian juga pengikut-pengikut Yesus harus memperhatikan setiap orang. #5:43 Cintailah kawan-kawanmu – Lihat PL, Im. 19:18. #5:43 Bencilah musuh-musuhmu – tidak terdapat dalam Hukum *Musa, tetapi umum dikenal oleh masyarakat. “Kalian tahu bahwa ada juga ajaran seperti ini: cintailah kawan-kawanmu dan bencilah musuh-musuhmu. 44Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: cintailah musuh-musuhmu, dan doakanlah orang-orang yang menganiaya kalian, 45supaya kalian menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Allah menerbitkan matahari-Nya untuk orang yang baik dan untuk orang yang jahat juga. Ia menurunkan hujan untuk orang yang berbuat benar dan untuk orang yang berbuat jahat juga. 46#5:46 Penagih Pajak – Lihat Kamus. Sebab kalau kalian mengasihi hanya orang yang mengasihi kalian saja, untuk apa Allah harus membalas perbuatanmu itu? Bukankah para penagih pajak pun berbuat begitu? 47Dan kalau kalian memberi salam hanya kepada kawan-kawanmu saja, apakah istimewanya? Orang-orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat begitu! 48#5:48 Sempurna – Taat sepenuhnya kepada Allah dan mengungkapkan secara sempurna sifat-sifat-Nya yang adil serta *kasih-Nya yang tak terbatas kepada semua orang. Bapamu di surga mengasihi semua orang dengan sempurna. Kalian harus begitu juga.”
ప్రస్తుతం ఎంపిక చేయబడింది:
:
హైలైట్
షేర్ చేయి
కాపీ
మీ పరికరాలన్నింటి వ్యాప్తంగా మీ హైలైట్స్ సేవ్ చేయబడాలనుకుంటున్నారా? సైన్ అప్ చేయండి లేదా సైన్ ఇన్ చేయండి
KITAB SUCI INJIL DENGAN CATATAN STUDI © LAI 2004