Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat dua nelayan, yaitu Simon dan adiknya Andreas. Mereka sedang menangkap ikan di danau itu dengan jala. Yesus berkata kepada mereka, “Ikutlah Aku. Aku akan mengajar kalian menjala orang.” Langsung mereka meninggalkan jala mereka lalu mengikuti Yesus.
Yesus berjalan terus, lalu melihat pula dua orang bersaudara yang lain, yaitu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus. Mereka berada di dalam perahu, dan sedang memperbaiki jala mereka. Yesus langsung memanggil mereka. Dan mereka meninggalkan ayah mereka di dalam perahu bersama-sama dengan orang-orang gajiannya. Lalu mereka pergi mengikuti Yesus.
Yesus dan pengikut-pengikut-Nya tiba di kota Kapernaum. Pada hari Sabat berikutnya, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mulai mengajar. Orang-orang yang mendengar-Nya kagum akan cara-Nya Ia mengajar. Sebab, Ia mengajar dengan wibawa, tidak seperti guru-guru agama.
Pada waktu itu seorang yang kemasukan roh jahat masuk ke dalam rumah ibadat, dan berteriak, “Hai Yesus, orang Nazaret, Engkau mau buat apa dengan kami? Engkau datang untuk membinasakan kami? Saya tahu siapa Engkau: Engkaulah utusan yang suci dari Allah!”
“Diam!” bentak Yesus kepada roh itu, “keluarlah dari orang ini!”
Maka roh jahat itu menggoncang-goncangkan orang itu keras-keras, kemudian keluar dari orang itu sambil berteriak. Semua orang heran sekali, sehingga mereka berkata satu sama lain, “Wah, apa ini? Suatu pengajaran yang baru! Dengan wibawa dan kuasa Ia memerintahkan roh-roh jahat keluar, dan mereka taat kepada-Nya!”
Maka berita tentang Yesus tersebar dengan cepat ke seluruh daerah Galilea.
Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan rumah ibadat itu, dan pergi ke rumah Simon dan Andreas. Yakobus dan Yohanes pergi juga bersama mereka. Ibu mertua Simon sedang sakit demam di tempat tidur. Jadi waktu Yesus dan pengikut-pengikut-Nya masuk ke rumah itu, Yesus diberitahukan tentang hal itu. Maka Yesus pergi kepada ibu mertua Simon, dan memegang tangannya, lalu menolong dia bangun. Demamnya hilang, dan ia pun mulai melayani mereka.
Petang harinya, sesudah matahari terbenam, orang-orang membawa kepada Yesus semua orang yang sakit dan yang kemasukan roh jahat. Seluruh penduduk kota itu berkerumun di depan rumah itu. Lalu Yesus menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir juga banyak roh jahat. Ia tidak mengizinkan roh-roh jahat itu berbicara, sebab mereka tahu siapa Dia.
Keesokan harinya, waktu masih subuh, Yesus bangun lalu meninggalkan rumah. Ia pergi ke tempat yang sunyi di luar kota, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan teman-temannya pergi mencari Dia. Dan setelah mereka menemukan-Nya, mereka berkata, “Semua orang sedang mencari Bapak.”
Tetapi Yesus menjawab, “Mari kita meneruskan perjalanan kita ke kota-kota lain di sekitar sini. Aku harus berkhotbah di sana juga, sebab itulah maksudnya Aku kemari.”
Karena itu Yesus pergi ke mana-mana di seluruh Galilea, dan berkhotbah di rumah-rumah ibadat serta mengusir roh-roh jahat.
Seorang yang berpenyakit kulit yang mengerikan datang kepada Yesus. Orang itu berlutut, dan berkata, “Kalau Bapak mau, Bapak dapat menyembuhkan saya.”
Yesus kasihan kepada orang itu. Jadi, Ia menjamah orang itu sambil berkata, “Aku mau, sembuhlah!” Saat itu juga penyakitnya hilang dan ia sembuh. Lalu Yesus menyuruh dia pergi dengan peringatan ini, “Awas, jangan ceritakan kepada siapa pun, tetapi pergilah kepada imam, dan minta dia untuk memastikan engkau sudah sembuh. Lalu untuk penyembuhanmu itu, persembahkanlah kurban menurut yang diperintahkan Musa, sebagai bukti kepada orang-orang bahwa engkau sungguh-sungguh sudah sembuh.”
Tetapi orang itu pergi, dan terus-menerus menceritakan kejadian itu di mana-mana sampai Yesus tidak dapat masuk kota dengan terang-terangan. Ia hanya tinggal di luar kota di tempat-tempat sunyi. Namun orang terus saja datang kepada-Nya dari mana-mana.