Menjaga Kesehatan JiwaSampel
Melepaskan Amarah
Hidup kita adalah 10% kejadian dan 90% respon. Kita tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi dalam hidup, tetapi kita dapat memilih respon apa yang akan kita berikan. Saat kita merespon segala sesuatu yang terjadi dengan benar, kita sedang menjaga kesehatan jiwa kita.
Marah, gembira, sedih, takut adalah emosi yang otomatis kita rasakan saat mengalami suatu kejadian. Marah terhadap sesuatu adalah hal yang wajar. Apakah Alkitab mengatakan kita tidak boleh marah? Tentu tidak. Tetapi ada dua hal yang perlu kita ingat. Pertama, meskipun kita tidak bisa menghindar dari kejadian yang membuat kita marah, tapi kita perlu menjaga respon kita selanjutnya, sehingga kita tidak berbuat dosa. Kedua, jangan sampai matahari terbenam, amarah kita belum padam. Artinya, kita tidak bisa mengendalikan kapan amarah kita terpicu, tetapi kita dapat mengendalikan berapa lama amarah itu ada di kepala kita.
Kita tidak dapat melarang burung terbang di atas kepala kita, tetapi kita dapat melarang burung bersarang di atas kepala kita. Redam amarah secepatnya, karena saat marah kita lebih mudah dijebak Iblis untuk melakukan dosa. Kata-kata yang diucapkan atau tindakan yang dilakukan bisa buruk dampaknya, bukan hanya kepada diri sendiri tetapi juga kepada orang di sekitar kita.
Kita adalah garam dan terang dunia, kita berdampak kepada orang lain. Apakah saat marah kita membawa dampak yang positif atau sebaliknya? Latihlah menjaga respon kita dan redam amarah dengan cepat.
Renungkan
Apakah ada keuntungan yang didapatkan ketika Anda marah? Jika tidak, kenapa diperpanjang?
Lakukan
Ketika sedang marah, jaga respon Anda. Beberapa tips untuk menjaga respon ketika marah:
- Ketika memulai kalimat dengan kata “kamu”, tahan 5 detik dan pikirkan kata selanjutnya. Ketika sedang marah, kalimat yang dimulai dengan kata ‘kamu’ cenderung menghakimi dan dapat merusak kehidupan orang yang mendengarnya.
- Hindari penggunaan kata-kata “selalu” dan “tidak pernah”, karena pada kenyataannya jarang orang yang 100% selalu melakukan atau 100% tidak pernah melakukan.
- Hindari penggunaan kata-kata “tetapi”, “namun”, sebaiknya gunakan kata “walaupun”, karena biasanya kalimat selanjutnya lebih positif.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Arah kehidupan kita dipengaruhi oleh bagaimana kita merespon atau bereaksi. Bagaimana kita merespon atau bereaksi seringkali ditentukan dari emosi atau perasaan kita terhadap kejadian tertentu. Artinya, kesehatan kita secara jiwa penting dalam setiap pengambilan keputusan. Selama empat hari, Anda akan belajar menjaga kesehatan jiwa, sehingga respon Anda benar dan keputusan yang Anda ambil sesuai dengan firman Tuhan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.jpcc.org