MarilahSampel

Let's Go

HARI KE 15 DARI 21

Kesetiaan, Bukan Kesuksesan

Oleh S. George Thomas

Pada usia 24 tahun, William Wilberforce membuat keputusan berani untuk mencalonkan diri sebagai salah satu kursi paling berkuasa dan berpengaruh di Parlemen Inggris. Setelah kampanye panjang dan sangat melelahkan, ia terpilih. Untuk merayakannya, dia memutuskan untuk pergi berkeliling Eropa bersama keluarga dan teman-temannya, termasuk salah satu guru lamanya, Isaac Milner. Satu hari saat mereka duduk di dalam kereta, dalam perjalanan dari Nice, Perancis, ke Pegunungan Swiss, Milner menantang bekas muridnya untuk mengambil sebuah Alkitab dan mulai membacanya. Tantangan itu mengubah arah kehidupan William.

Selama berbulan-bulan bepergian keluar negeri besama Milner, William memutuskan untuk menjadi seorang Kristen, namun ia tidak melihat bagaimana—atau bahkan jika—seorang Kristen bisa benar-benar terlibat dalam politik. Dia merasa kebingungan, lelah dan penuh keraguan akan masa depannya dan berpikir bahwa dia mungkin lebih baik melayani Tuhan sebagai seorang pastor daripada seorang politisi.

Tak tahu kemana lagi ia akan pergi, William mencari nasihat dari temannya John Newton, seorang pastor mantan kapten kapal budak yang terkenal karena menulis lagu "Amazing Grace." Newton membantu Wilberforce paham bahwa Allah telah menempatkannya dimana dia berada karena suatu tujuan penting dan bahwa ia bisa membuat perbedaan dengan melayani Tuhan lewat jalur politiknya. John Newton berkata padanya: "Tuhan telah membangkitkan kamu untuk kebaikan umat-Nya dan kebaikan bangsa." Teman lama Wilberforce William Pitt—Perdana Menteri termuda dalam sejarah Inggris—mengukuhkan nasihat Newton, katanya, "Tentulah prinsip dan penerapan Kekristenan itu sederhana dan tidak mengarah pada meditasi semata, melainkan tindakan." Setelah lama berdoa dengan keras tentang apa yang Tuhan ingin dia kerjakan, William menyadari bahwa Allah membimbingnya untuk menetap dalam politik.

Selama dua tahun berikutnya, William bergumul dengan bagaimana imannya dalam Tuhan membentuk panggilannya sebagai seorang Kristen yang terlibat dalam politik. Dia menyadari bahwa Tuhan tidak hanya menyelamatkannya agar ia tidak masuk ke neraka; Tuhan menyelamatkannya agar melayani dan memajukan kerajaan-Nya. Semakin ia mempelajari Firman Tuhan dan menghabiskan waktu berbincang dengan John Newton, William semakin merasakan sebuah beban untuk menggunakan pengaruhnya untuk melawan dosa, kejahatan dan ketidakadilan. Meski menghadapi perlawanan luar biasa dari mereka yang bekerja bersamanya di Parlemen, William menggerakkan sekelompok teman setia bersama-sama untuk bersatu dan membaktikan hidup mereka untuk memperkenalkan dan menyatakan kebenaran Tuhan, keadilan dan belas kasih dengan berjuang untuk reformasi penjara, memimpin usaha dari bermacam misionaris dan menghilangkan perbudakan di Kerajaan Inggris.

William dan teman-temannya mempertaruhkan segala yang mereka punya—karir, kekayaan, dan hidup mereka—karena mereka percaya bahwa mereka yang mengikuti Kristus harus menaati perintah-Nya untuk menjadi garam dan terang dunia. Mereka paham bahwa iman pribadi yang tidak pernah dilakukan untuk umum sama sekali bukan iman. Mereka bekerja sama selama lebih dari lima dekade, dan lewat usaha mereka bersama dan ketekunan yang tak tergoyahkan, mereka membangkitkan kesadaran dari sebuah bangsa dan menghentikan perdagangan budak di Inggris.

Ketika William Wilberforce dan teman-temannya tidak melihat hasil dari usaha mereka seketika, rasanya terlalu mudah bagi mereka untuk berputus asa dan menyerah. Meskipun mereka sering tidak berhasil, fokus rohani mereka memberi arti dan tujuan bagi usaha mereka. Mereka menyadari bahwa Tuhan telah memanggil mereka untuk setia, bukan sukses.

Apakah Anda sekedar memikirkan urusan Anda sendiri dan hanya mempedulikan keperluan pribadi Anda? Atau Anda menjalankan iman Anda dalam tindakan? Mengikuti dan menaati ajaran Kristus berarti kita harus mewujudkan ajaran-Nya dan membagikannya dengan orang lain. Ini berarti Anda dan saya harus menjadi agen perubahan di dunia. Semakin kita memahami betapa dalamnya iman kita, semakin kita dipaksa untuk keluar dari hidup yang sekedar merenung dan menjadikannya sebagai tindakan. Kita tidak datang untuk mengenal Allah lebih jauh tanpa tergerak untuk mengasihi sesama juga—dan bekerja dengan semangat untuk melihat anugerah, kasih, belas kasih, keadilan dan kebenaran Tuhan dinyatakan di seluruh bumi. Kita telah dibebaskan untuk membantu sesama bebas.

Seperti halnya William dan teman-temannya, ada banyak individu dalam Alkitab yang menggunakan jabatan dan pengaruh mereka dalam sistem pemerintahan dan politik untuk menyelesaikan kehendak Allah—Yusuf, Ester, Nehemia, dan Daniel, beberapa diantaranya. Sudahkah Allah menaruh keinginan itu dalam hati Anda? Ada begitu banyak cara untuk Anda memenuhi panggilan itu. Anda bisa menjadi garam dan terang dengan mencalonkan diri sebagai pegawai negeri, melobi untuk suatu alasan atau sekedar menjadi sukarelawan untuk melayani sebagai anggota dewan di sekolah anak Anda. Jika Tuhan benar memanggil Anda untuk melayani-Nya di bidang politik, janganlah berputus asa atau menyerah betapa besarnya perlawanan yang Anda hadapi atau jika Anda tidak melihat hasilnya seketika. Ingat bahwa kesuksesan bukan syaratnya, melainkan kesetiaan. Pada akhirnya, kita bisa yakin bahwa bahkan situasi politis yang tersulit pun berada di tangan Tuhan kita yang berkuasa. Dan meski Allah memanggil Anda untuk melayani-Nya lewat beberapa kegiatan aktif dalam bidang politik, setiap dari kita masih memiliki suatu tanggung jawab untuk memilih pejabat pilihan kita dan Allah secara eksplisit memerintahkan kita untuk berdoa bagi mereka yang Tuhan tempatkan dalam kekuasaan—para pastor, pemimpin, pejabat pemerintahan.

Mintalah Tuhan untuk menunjukkan Anda jika Dia ingin agar Anda membuat perbedaan dengan melayani-Nya lewat jabatan tertentu dalam pemerintahan atau politik. Lalu luangkan waktu hari ini untuk membawa mereka yang berkuasa atas kita dengan berdoa bagi mereka agar menerima hikmat Allah, kearifan, dan keberanian.

Ayat Hafalan

""Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi." Matius 5:13-14

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 14Hari 16

Tentang Rencana ini

Let's Go

Renungan selama 21 hari dari Gateway Church ini ditujukan untuk mendorong dan menginspirasi Anda untuk mengikuti Amanah Agung Yesus untuk, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15).

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Gateway Church yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://gatewaypeople.com