Karya dan Tujuan PenciptaanSampel
Serupa dan Segambar Dengan Allah
Bila seseorang melihat perilaku seorang anak dan orang tersebut mengenal ayahnya maka dengan mudah dia bisa berkomentar, “Kelakuan anak seperti bapaknya.” Ini bisa terdengar seperti pujian atau kritik, karena memang orang itu mengenal sang ayah.
Bila secara perilaku maupun rupa kita bisa seperti ayah biologis kita, maka kita juga diingatkan oleh firman Tuhan bahwa kita diciptakan serupa dengan gambar Tuhan, tertulis di kitab Kejadian 1:27, inilah kebenaran yang akan membentuk kita untuk hidup bermakna dan semakin serupa dengan Pencipta kita, menjadi pengikut Kristus. Tuhan menciptakan seluruh alam semesta dan dunia beserta isinya untuk suatu tujuan yang mulia.
Pengajaran dunia berbeda dengan pengajaran Tuhan. Seorang ateis bernama Richard Dawkins menuliskan dalam bukunya, “River Out of Eden”: “Dalam alam semesta penuh dengan elektron-elektron dan gen-gen egois, kekuatan fisik yang buta dan replikasi genetik, ada orang-orang yang akan terluka, ada pula yang akan beruntung, dan Anda tidak akan menemukan sajak atau alasan dalamnya, ataupun keadilan. Alam semesta yang kita amati akan tepat memiliki sifat-sifat yang kita perkirakan, bahwa pada dasarnya, tidak ada rancangan, tidak ada tujuan, tidak ada kejahatan, tidak ada kebaikan, tidak ada apa pun kecuali indiferensi yang tidak berbelas kasihan.”
Bila manusia hanyalah gumpalan elektron tanpa tujuan, lalu kenapa kita saling memperjuangkan kehidupan orang lain? Mengapa ada makna dan tujuan hidup terukir di hati manusia, ada moralitas di dunia, dan kerinduan untuk kehidupan di keabadian?
Tuhan tidak menitipkan rupa dan gambar-Nya (Imago Dei) kepada semua ciptaan-Nya, tapi hanya pada manusia. Itulah mengapa kehidupan setiap manusia sangat berharga bagi Tuhan. “Karena tanda ini, kita bukan saudara kera. Kita adalah kerabat bagi Allah yang menciptakan kita untuk diri-Nya sendiri.” – Gregory Koukl
Seperti Tuhan, manusia selain diberi kuasa atas bumi (Kejadian 1:28), manusia juga memiliki kehendak bebas dan mampu saling mengasihi sesama dan menjalin hubungan yang berarti, sama seperti Tuhan kita adalah kasih (1 Yohanes 4:7-8). Itulah artinya kita serupa dan segambar dengan Allah.
Di luar Sang Pencipta, manusia hanya sebuah kebetulan tanpa tujuan, bernilai secara instrumental, berguna hanya kalau menguntungkan. Hanya dalam Tuhan, manusia bisa mendapatkan nilai intrinsiknya dalam rupa dan gambar Tuhan, berharga dan dicintai. Karena begitu besar kasih Allah kepada dunia, Dia memberikan Putra-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan kita dan membuat kita semakin serupa dengan Tuhan Yesus. Itulah kenapa Anda sebagai orang Kristen harus menjadi semakin serupa dengan Kristus seperti yang ditulis Roma 8:29. Hidup akan bermakna bila kita menjadi serupa dengan sang Pemberi makna hidup.
Renungkan
- Apa implikasi dalam hidup Anda akan kebenaran bahwa kita diciptakan sesuai dengan rupa dan gambar Tuhan?
- Sudut pandang apa yang harus Anda ubah sebagai ciptaan-Nya yang berharga?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Setiap barang di dunia ini diciptakan dengan rencana dan tujuan yang spesifik, begitu juga dengan kehidupan kita. Tapi apakah kita sadar akan rencana dan tujuan Tuhan? Selama tiga hari, kita akan belajar mengenai apa rencana Tuhan di dalam kehidupan kita sehingga kita bisa mengerti dan mulai menghidupinya.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://jpcc.org