Perjanjian KekalSampel
Ide tentang hari Sabat terlihat sejak awal waktu. Selama enam hari Allah menciptakan dan kemudian Ia beristirahat pada hari ketujuh. Ia menjadikan hari Sabat sebagai bagian dari hukum taurat sewaktu di Gunung Sinai. Allah menyuruh Musa untuk berbicara kepada orang-orang tentang pentingnya memelihara hari Sabat. Pada saat Yesus datang, para pemimpin agama telah menciptakan banyak aturan keras untuk hari Sabat yang bukan seperti yang Allah katakan pada awalnya. Yesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa meskipun Sabat tidak ketinggalan zaman, itu seharusnya tidak menjadi beban karena itu dirancang untuk keuntungan kita.
Dalam menjaga satu hari istirahat di minggu kita, kita meniru Allah dan memberi tubuh dan pikiran kita satu hari untuk istirahat sehingga kita bisa kembali melakukan apa yang Allah telah memanggil kita lakukan. Perjanjian ini mengarahkan kita ke suatu hari saat kita akan memasuki peristirahatan Sabat yang kekal. Sabat tidak akan ada akhirnya. Kita akan beristirahat dari kejahatan dan dosa, istirahat dari kekhawatiran dan perhatian, istirahat dari kesulitan dan kesedihan. Kita akan menemukan peristirahatan kekal ketika kita tinggal bersama Allah di kota-Nya dan itu akan sungguh luar biasa.
Doa
Ya Allah, Engkau menjadikan kami dan Engkau tahu bagaimana kami dapat berfungsi dengan terbaik. Tubuh dan pikiran kami butuh istirahat, jadi Engkau memberi kami hari Sabat. Bantulah kami untuk menyukainya saat kami memelihara hari Sabat untuk fokus pada-Mu, bersama keluarga kami, dan mengistirahatkan tubuh kami sehingga kami dapat melanjutkan pekerjaan baik yang telah Engkau berikan untuk kami lakukan. Bantulah kami juga mengingat bahwa hari-hari Sabat kecil kami di bumi ini menunjuk pada Sabat yang jauh lebih agung yang akan kami alami suatu hari saat kami berjumpa muka dengan muka dengan Engkau. Amin.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Sejak awal mula, Allah membuat perjanjian dengan umat-Nya, perjanjian untuk menyatakan karakter dan rencana-Nya bagi dunia. Ia membuat janji-janji, perjanjian bukti kesetiaan-Nya, yang menjadi alasan-alasan dari iman dan pengharapan. Dalam Kristus, semua perjanjian Allah itu tergenapi.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Love God Greatly yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://lovegodgreatly.com/indonesian