Jujur dan TerbukaSampel
“Sejarah” Tidak Selalu Terulang
Banyak hal dapat mempengaruhi keterbukaan seseorang. Sebanyak apa kira-kira? Mari kita bayangkan bersama.
Ada seseorang yang telah berusia 30 tahun. Bermula dari hari dia dilahirkan, besar di keluarganya, dan melihat bagaimana hubungan orang tuanya. Seiring bertambah usia, dia menjalin hubungan dengan orang lain, kemudian masuk dunia pendidikan dan kerja; mengenal nilai dan budaya yang berbeda dengan yang sudah dia kenal selama ini. Ada ratusan bahkan ribuan pengalaman kecil dan besar yang dia lalui. Pengalaman baik, maupun buruk. Kebahagiaan, maupun kehilangan. Penerimaan, maupun penolakan.
Meskipun banyak hal dapat mempengaruhi keterbukaan kita, tapi hal-hal itu tidak harus “mengurung” kita untuk mencoba terbuka kepada orang lain. Misalnya, hanya karena waktu terbuka dulu kita pernah dikhianati, bukan berarti semua orang lain pasti akan mengkhianati kita. Atau, hanya karena kita besar di keluarga yang tidak terbuka, bukan berarti kita tidak bisa belajar untuk terbuka.
Bawalah latar belakang dan setiap pengalaman masa lalu maupun masa sekarang kita kepada Tuhan. Minta Tuhan menunjukkan hikmat dan pengertian yang kita bisa pelajari dari pengalaman tersebut. Lihatlah juga kepada orang-orang, komunitas, dan gereja yang ada di sekeliling kita. Keterbukaan lahir dari kepercayaan, oleh sebab itu, ambil waktu untuk membangun hubungan dengan orang lain. Orang yang tepat untuk kita bisa terbuka adalah orang yang dapat kita percaya. Dia selalu berusaha membawa kebaikan di hidup kita, bukan sekadar ingin mendapatkan kesenangannya sendiri. Dia menerima kita apa adanya, bukan karena “ada apanya”. Dia membangun kita, bukan menghancurkan kita.
Dengan keterbukaan, dengan saling mengakui kesalahan dan saling mendoakan, akan membuka pintu untuk kesembuhan masuk dalam hidup kita. Jadi ketika kita memilih untuk sama sekali menutup diri, kita sedang menutup pintu bagi kesembuhan dapat terjadi.
Renungkan dan Doakan
Kita dapat meminta Tuhan memberi kita keberanian untuk terbuka dan menunjukkan orang-orang yang tepat untuk kita terbuka. Tapi sebelum keterbukaan dapat terjadi, perlu usaha kita untuk membangun hubungan, mengenal, dan mendekatkan diri kepada orang lain. Apa langkah pertama yang bisa kita ambil minggu ini, untuk membangun hubungan dengan orang lain?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Jujur dan terbuka kepada orang lain dimulai dari jujur dan terbuka kepada Tuhan dan diri kita sendiri. Keduanya membutuhkan keberanian. Kita akan renungkan bersama bagaimana caranya kita bisa mulai bersikap jujur dan terbuka, buah apa yang akan kita tuai darinya, bagaimana pengalaman maupun masa lalu tidak harus menghalangi kita untuk mempercayai orang lain, sambil kita membangun hidup berintegritas di hadapan Tuhan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://jpcc.org